- Rabu, 24 Desember 2025
KULINER KHAS NAGARI LUBUK ALUNG: JEJAK ALAM DAN TRADISI DALAM RASA
KULINER KHAS NAGARI LUBUK ALUNG: JEJAK ALAM DAN TRADISI DALAM RASA
Oleh: Andika Putra Wardana
Kuliner tradisional Nagari Lubuk Alung lahir dari kedekatan masyarakatnya dengan alam sungai, sawah, dan hutan sekitar. Bahan pangan utama berasal dari hasil pertanian dan tangkapan sungai, yang kemudian diolah dengan teknik memasak Minangkabau yang khas, kuat bumbu, sederhana alat, namun kaya rasa.
Asam Padeh Ikan Panjang
Salah satu kuliner khas Lubuk Alung yang jarang ditemukan di daerah lain adalah asam padeh ikan panjang. Ikan panjang merupakan sebutan lokal untuk ikan air tawar sejenis sidat atau belut besar yang hidup di sungai-sungai sekitar 0Lubuk Alung.
Ikan ini dimasak menggunakan bumbu asam padeh khas Minangkabau tanpa santan, dengan bahan utama cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit, lengkuas, serai, dan asam kandih. Proses memasaknya direbus perlahan hingga bumbu meresap ke dalam daging ikan yang bertekstur padat. Hidangan ini mencerminkan adaptasi kuliner masyarakat terhadap sumber daya sungai setempat.
Jariang Balado
Kuliner lain yang dikenal di wilayah Lubuk Alung adalah jariang balado, yaitu olahan jengkol muda dengan sambal balado khas Minang. Berbeda dengan jengkol pada umumnya, jariang yang digunakan masih muda sehingga aromanya tidak terlalu tajam.
Jariang direbus terlebih dahulu, kemudian dimasak dengan sambal cabai merah, bawang, dan rempah lokal. Hidangan ini biasa disajikan sebagai lauk pendamping nasi, terutama pada acara keluarga atau hidangan pasar tradisional.
Kedua kuliner ini tidak diproduksi secara massal dan umumnya hanya ditemukan di lingkungan nagari atau acara adat tertentu. Hal ini menjadikan asam padeh ikan panjang dan jariang balado sebagai identitas kuliner lokal Lubuk Alung, bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari pengetahuan tradisional yang diwariskan secara lisan.
Kuliner Lubuk Alung menunjukkan bahwa kekhasan sebuah nagari tidak selalu terletak pada kemewahan, melainkan pada hubungan erat antara alam, tradisi, dan cara hidup masyarakatnya.
Editor : melatisan
Tag :KULINER KHAS, NAGARI LUBUK ALUNG, JEJAK ALAM, TRADISI, DALAM RASA
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
NAGARI LUBUK ALUNG: SEJARAH, IDENTITAS, DAN PERAN STRATEGIS DI PADANG PARIAMAN
-
GULAI PISANG PAKANDANGAN: JEJAK KREATIVITAS KULINER DALAM TRADISI MINANGKABAU
-
NAGARI PAKANDANGAN: RUANG HIDUP TRADISI DI JANTUNG PADANG PARIAMAN
-
DESA WISATA SICINCIN: JALUR SEJARAH, CAGAR BUDAYA, DAN RUANG KREATIF ENAM LINGKUNG
-
NAGARI SICINCIN: SIMPUL SEJARAH, ADAT, DAN DINAMIKA SOSIAL MINANGKABAU
-
“TEMBAK PATUIH”: MITOS EDUKATIF DALAM UNGKAPAN LARANGAN ULAKAN TAPAKIS
-
CHERRY CHILD FOUNDATION BERSAMA BERBAGAI KOMUNITAS SALURKAN BANTUAN KE WILAYAH TERDAMPAK BANJIR BANDANG DI PADANG
-
MENANAM POHON, MENUAI KESELAMATAN: KONSERVASI LAHAN KRITIS UNTUK KETAHANAN HIDUP KOMUNITAS.
-
MUSIBAH
-
KEMANA BUPATI TAPSEL