- Kamis, 13 Oktober 2016
PT Jasindo Salurkan Bantuan RP35 Juta

PAYAKUMBUH (Tingkapone) - Akibat kemarau panjang, sedikitnya 5,9 hektar sawah milik petani di Kelurahan Kotopanjang Dalam, Kecamatan Latina, Kota Payakumbuh terancam gagal panen. Kondisi itu memupuskan harapan 15 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Bakuang Jaya menikmati hasil panen padi mereka. Namun lara petani realtif berkurang, karena PT Jasindo memberikan klaim asuransi Rp 35.825.400 untuk Keltan Bakuang Jaya.
Benni Mulianto, Ketua Keltan Bakuang Jaya, di Balaikota Payakumbuh, Rabu (12/10), menginformasikan, pada Agustus 2016 para petani sudah mencicipi hasil. Tetapi karena musim kemarau panjang, yang hingga kini masih berlangsung, membuat budidaya padi jenis Junjung dan Batang Piaman, tidak tumbuh subur dan bahkan mati sebelum berbuah.
“ Sudah empat bulan kami tidak turun ke sawah. Dapat dibayangkan, bagaimana nasib kami mengepulkan asap dapur,” ungkap adik kandung Camat Latina David Bachri ini.
Untuk sementara, kata dia, anggota keltan kerja serabutan. Dicoba menanam sayur-sayuran dan tanaman lain. Sementara tanah garapan sudah reta-retak, karena tak disiram hujan, tambahnya.
Benni berharap, pembangunan saluran irigasi yang dilakukan pemerintah tahun ini segera selesai. Namun dengan saluran irigasi yang dibangun, menurut dia, masih belum menyelesaikan masalah, karena belum semua sawah milik Keltan Bakuang Jaya yang teraliri. Solusinya, Bakuang Jaya akan membuat dua sumur bor di kawasan persawan mereka.
Dikatakan, Bakuang Jaya punya mesin pompa air, masih bantuan pemko. Tapi mesin pompa itu biaya BBM-nya terlalu tinggi. Air yang masuk ke dalam sawah, cepat hilang karena resapan tanahnya yang terlalu cepat. Kemungkinan, akibat sawah berada di tepi Sungai Batang Lampasi
Ia bersyukur belum ada anggota Keltan Bakuang Jaya yang tiarap. Program asuransi yang dilakukan Pemko dengan PT Jasindo, sudah menyalurkan klaim asuransi akibat gagal panen dimaksud. “Klaim asuransi itu sudah kami terima, dan dananya masih tersimpan dalam rekening,” jelas Benni.
Klaim asuransi yang diterima bakal menjadi modal keltan untuk bercocok tanam ketika turun kesawah kembali. Asuransi ini sangat bermanfaat untuk biaya membeli bibit dan pupuk serta obat-obatan. “ Kalau masih tersisa, akan dijadikan buat keperluan pertanian lainnya,” papar Benni.(a/rs)
Editor :
Tag :#payakumbuh
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PEMKO PAYAKUMBUH SIAPKAN TEMPAT RELOKASI SEMENTARA BAGI PARA PEDAGANG PASAR
-
KETUA DPRD APRESIASI EKSISTENSI KOPERASI DI KOTA PAYAKUMBUH
-
PRESIDEN PRABOWO BELI SAPI PETERNAK PAYAKUMBUH BERBOBOT 1,06 TON
-
PEMKO APRESIASI PERAN PETANI PAYAKUMBUH
-
NASABAH BANK NAGARI PAYAKUMBUH ANTUSIAS TUKARKAN UANG RUPIAH BARU UNTUK PERSIAPAN THR
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI