HOME VIRAL UNIK

  • Kamis, 9 Oktober 2025

Padang Gantiang: Nagari Lembah Yang Menyimpan Rasa Tradisi

Padang Gantiang: Nagari Lembah yang Menyimpan Rasa Tradisi

Oleh: Andika Putra Wardana

Kabut turun perlahan di pagi hari Padang Gantiang, sebuah nagari yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, sekitar satu jam perjalanan dari Batusangkar. Udara sejuk dari perbukitan mengalir lembut melewati sawah dan kebun yang menghijau. Dari dapur-dapur kayu, aroma daun pisang kukus dan santan kental mulai menyeruak, bercampur dengan wangi tanah basah selepas embun.

Di nagari yang dikelilingi alam subur ini, kuliner bukan sekadar urusan perut, tapi juga cermin hubungan manusia dengan alam. Tanah vulkanik yang kaya membuat padi dan kelapa tumbuh melimpah, sementara sungai-sungai kecil di kaki bukit menjadi sumber ikan segar. Alam memberi bahan, manusia mengolahnya dengan rasa syukur. Maka tak heran, makanan dari Padang Gantiang terasa “jujur”, gurihnya alami, manisnya pas, dan aromanya menenangkan.

Dari harmoni alam dan tradisi inilah lahir ikon kuliner yang menjadi kebanggaan nagari ini.

1. Lopek Baisi

Lopek Baisi adalah lambang kesabaran dan keuletan tangan-tangan perempuan Padang Gantiang. Kue ini terbuat dari beras ketan yang dicampur santan dan garam, lalu dibungkus daun pisang muda dan dikukus hingga matang. Namanya berasal dari kata “baisi” yang berarti “berisi”, karena di dalamnya terdapat inti manis dari kelapa parut dan gula merah.

Kue ini biasanya disajikan pada acara alek nagari, pesta pernikahan, atau hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri. Selain jadi hidangan kehormatan untuk tamu, Lopek Baisi juga sering dijadikan oleh-oleh bagi perantau yang pulang kampung. Di balik rasanya yang sederhana, tersimpan filosofi yaitu manis bukan karena gula, tapi karena kebersamaan yang membungkusnya.

2. Pangek Ikan

Dari sungai-sungai kecil yang melintasi Padang Gantiang, masyarakat setempat mengolah ikan air tawar seperti ikan sasau atau ikan gariang menjadi Pangek Ikan, hidangan khas dengan kuah kental berwarna kuning keemasan.

Bumbunya terdiri dari kunyit, jahe, lengkuas, serai, cabai, dan santan, semua dimasak perlahan hingga kuah mengental dan bumbu meresap. Dalam adat Minangkabau, pangek sering disajikan dalam upacara adat atau jamuan penghulu, melambangkan limpahan rezeki dan rasa syukur kepada alam.

Cara memasaknya tidak bisa terburu-buru, api harus kecil, adukan harus lembut. Mungkin di situlah rahasia kelezatannya, rasa sabar yang dimasak jadi gurih.

3. Lapek Bugih

Berbeda dari Lopek Baisi, Lapek Bugih punya tekstur lebih lembut dan bentuk yang lebih kecil. Terbuat dari tepung ketan yang diisi kelapa manis, lalu dibungkus daun pisang dengan bentuk kerucut kecil. Biasanya kue ini berwarna putih bersih, melambangkan kesucian dan kebersamaan.

Lapek Bugih disajikan dalam berbagai acara sosial, dari perayaan keluarga hingga kegiatan adat seperti batagak gala. Masyarakat percaya bahwa siapa pun yang membuat dan membagi Lapek Bugih berarti turut menyebarkan kebahagiaan.

Variasinya pun beragam, ada yang menambah aroma pandan, ada pula yang mencampurkan wijen sangrai agar lebih harum. Namun, filosofi dasarnya tetap sama, manisnya Lapek Bugih harus diimbangi dengan hati yang bersih.

Ketiga hidangan ini bukan sekadar resep turun-temurun, melainkan cara masyarakat Padang Gantiang menjaga jati diri mereka. Dalam setiap lipatan daun pisang, setiap rempah yang ditumbuk, ada nilai tentang gotong royong, kesabaran, dan penghormatan terhadap alam.

Lopek baisi, pangek ikan, dan lapek bugih bukan hanya makanan, mereka adalah bahasa yang digunakan masyarakat untuk menceritakan siapa mereka, dari mana mereka berasal, dan bagaimana mereka hidup berdampingan dengan alam yang memberi.

Sumber:
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanah Datar, Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat, Jurnal Minang, Tempo.co, Kompas Travel


Wartawan : Andika Putra Wardana
Editor : melatisan

Tag :#Nagari Lembah

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com