- Kamis, 9 Oktober 2025
Nagari Sulit Air: Negeri Pos Wesel Dan Rahasia Kuliner Khasnya

Nagari Sulit Air: Negeri Pos Wesel dan Rahasia Kuliner Khasnya
Oleh: Andika Putra Wardana
Nama Sulit Air mungkin terdengar aneh bagi yang baru mendengarnya, seolah nagari ini hidup di tengah kekeringan. Padahal kenyataannya justru sebaliknya. Di lembah hijau Kecamatan X Koto Diatas, air mengalir deras dari mata air di kaki bukit, menyusuri sawah, kebun, dan pancuran di halaman rumah. Suara gemericiknya menjadi musik alami yang menenangkan. Di sinilah berdiri Nagari Sulit Air, salah satu nagari tertua di Kabupaten Solok, yang dikenal bukan hanya karena alamnya yang subur, tapi juga karena warganya yang ulet dan perantauannya yang legendaris.
Pada dekade 1970–1990-an, hampir setiap bulan kantor pos Sulit Air menerima tumpukan wesel dari anak nagari di rantau, Jakarta, Pekanbaru, Malaysia, hingga Arab Saudi. Dari sinilah lahir julukan yang kini melekat erat yaitu “Negeri Pos Wesel.” Uang yang dikirim bukan sekadar kiriman materi, melainkan tanda cinta dan tanggung jawab terhadap kampung halaman. Dari hasil jerih payah di rantau, berdirilah sekolah, jembatan, dan rumah ibadah di nagari ini.
Namun, selain dikenal karena semangat perantaunya, Sulit Air juga menyimpan satu lagi kebanggaannya melalui sebuah rasa. Dari dapur rumah gadang yang sederhana, tercipta hidangan khas yang menjadi simbol hangatnya kebersamaan orang Minang di nagari ini.
1. Gulai Ayam Hitam Galundi
Di dapur rumah gadang, aroma santan dan rempah merebus pagi yang dingin. Gulai Ayam Hitam Galundi adalah kuliner legendaris Sulit Air yang tak dimiliki nagari lain. Warna hitamnya bukan dari kluwek, melainkan dari buah galundi, sejenis tanaman hutan yang dibakar hingga gosong, lalu ditumbuk halus sebelum dimasukkan ke dalam kuah.
Hasilnya luar biasa, kuah pekat dengan cita rasa gurih pedas-manis, dan aroma hangat yang khas. Hidangan ini dikenal juga dengan nama Samba Ayam Itam atau Samba Galundi, dan biasanya hadir di hari-hari besar seperti Lebaran atau pesta adat. Di banyak keluarga, gulai ayam hitam menjadi simbol penyambutan, tanda cinta bagi tamu atau perantau yang pulang setelah lama di rantau.
2. Ayam Panyikek
Selain ayam galundi, Sulit Air juga punya hidangan khas lain bernama Ayam Panyikek. Sekilas mirip dengan kalio ayam, tapi punya sentuhan khas daun singkong yang ikut dimasak bersama daging ayam. Proses memasaknya lama, dengan api kecil, hingga bumbu meresap sempurna. Rasanya gurih, sedikit pedas, dan harum santan yang kuat.
Dalam filosofi masyarakat Sulit Air, daun singkong dan ayam dalam satu masakan yang menggambarkan harmoni antara unsur kuat dan lembut, bahwa dalam hidup, keseimbangan lebih penting dari kemenangan.
Nagari Sulit Air bukan hanya dikenal karena perantau dan weselnya, tapi juga karena rasa yang lahir dari ketulusan. Di dapur yang sederhana, di bawah atap rumah gadang, gulai ayam hitam galundi mendidih perlahan, menandai kehangatan, kerinduan, dan cinta pada tanah asal.
Jadi kalau suatu hari kamu berkelana ke pegunungan Solok bagian timur, sempatkan mampir ke nagari ini. Cicipilah sepotong ayam galundi, hirup aroma rempahnya, dan kamu akan tahu, di tempat yang “sulit air,” justru mengalir kehidupan yang paling jernih.
Sumber:
Pemerintah Kabupaten Solok; Dinas Pariwisata Sumatera Barat; Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Padang; SAS Community Network; Harian Singgalang; Tempo.co; dan laporan lapangan Minangkabau Heritage Gastronomy Project (2022).
Editor : melatisan
Tag :#Rahasia Kuliner
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
NAGARI SUNGAI TARAB: DARI WARISAN KULINER KUMANGO HINGGA RENDANG BALUIK YANG LEGENDARIS
-
PADANG GANTIANG: NAGARI LEMBAH YANG MENYIMPAN RASA TRADISI
-
ALAHAN PANJANG, SWISS-NYA INDONESIA YANG MENYIMPAN DAPUR RAHASIA MINANGKABAU
-
PANINGGAHAN: MENYATU DENGAN DANAU, MENGHIDUPKAN RASA DARI BILIH HINGGA KOPI TUA
-
MENCICIPI GULAI KAPALO LAUAK DAN LANGKITANG CUCUIK KHAS TIKU
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL