Masyarakat Sadar PHBS, Kasus Diare Di Agam Turun

Agam, (Minangsatu) - Kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, semakin meningkat. Hal tersebut dibuktikan dari jumlah penderita penyakit diare akut di wilayah setempat tahun 2020, menurun drastis dibanding tahun sebelumnya.

"Benar, turunnya kasus diare akut di Kabupaten Agam karena meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan PHBS, seperti jamban sehat, dan lainnya. Apalagi sejak pandemi Covid-19, sehingga masyarakat lebih ekstra menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan tempat tinggal," ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Agam, Tri Pipo, Sabtu (16/1).

Dijelaskan, diare menjadi salah satu penyakit yang tergolong tinggi di Kabupaten Agam, tercatat kasus pada 2019 sebanyak 10.914. Sementara, kasus tersebut turun drastis menjadi 5.531 di tahun 2020.

Hal itu berbanding lurus dengan menurunnya jumlah pengunjung ke sejumlah Puskesmas yang ada di Agam. Pasalnya selama 2020 jumlah pengunjung yang datang berobat ke puskesmas sebanyak 327.317. 

"Jumlah itu jauh berkurang dibanding 2019 sebanyak 493.648. Dan juga salah satu faktor berkurangnya jumlah pengunjung karena dampak pandemi Covid-19," ujarnya.

Dipaparkan, jumlah kasus tersebut, diperoleh berdasarkan laporan dari kunjungan setiap bulannya di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Agam. Menurut data Dinkes Kabupaten Agam pada 2020, kasus diare akut yang paling sedikit terjadi pada Oktober yaitu 186.

"Sedangkan, kasus tertinggi terjadi pada Februari sebanyak 751 kasus. Sementara itu, pada 2019 jumlah kasus diare rata-rata 700 kasus setiap bulannya," tuturnya.

Pihaknya berharap, masyarakat tetap menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Karena menurutnya, dengan penerapan PHBS dapat mencegah penyakit menular maupun tidak menular. "Dengan PHBS membantu meningkatkan daya tahan tubuh kita, tentu akan terhindar dari penyakit," ulasnya.*