Laksanakan PBM Tatap Muka, Pemkab Agam Minta Seluruh Unsur Awasi Penerapan Protkes

Agam (Minangsatu) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, meminta seluruh pihak berperan aktif dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan (Protkes) saat proses belajar mengajar (PBM) tatap muka yang dijadualkan Senin 4 Januari 2020. Hal tersebut dilakukan, sebagai upaya memutus mata rantai pandemi Covid-19.

"Merujuk instruksi yang sudah dikeluarkan, Pemkab Agam, sekolah, wali murid, tokoh masyarakat, komite dan berbagai pihak terkait untuk pro-aktif berperan mengawasi kegiatan PBM tatap muka, sebagai upaya bersama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah setempat," ungkap Kabag Pro-KP Setdakab Agam, Khasman Zaini, Minggu (3/1).

Dikatakan, seluruh pihak terkait di sekolah sudah melakukan berbagai persiapan yang hasil pantauan awal sudah berlangsung cukup matang. Pemberlakukan PBM tatap muka, merujuk SKB 4 menteri dan instruksi gubernur Sumbar, Pemkab Agam sudah melakukan berbagai persiapan dan kajian penting yang melibatkan berbagai unsur sekolah dan OPD terkait.

Secara umum, persiapan yang dilakukan sudah cukup matang, baik sosialisasi pada tenaga pendidik di sekolah, unsur pimpinan sekolah, komite dan wali murid, termasuk pemasangan perangkat protokol kesehatan, terutama peralatan pencuci tangan, pengaturan jarak tempat duduk dan hal-hal lain sebagai langkah antisipasi potensi penyebaran covid-19.

"Kita berharap, dengan peran semua pihak, upaya memaksimalkan kegiatan PBM tatap muka di era normal baru dengan adaptasi kebiasaan baru, bisa betul-betul berjalan maksimal, dan tidak memicu potensi penyebaran virus corona," ujarnya.

Untuk langkah antisipasi, Pemkab Agam bersama unsur terkait juga sudah mempersiapkan kebijakan yang harus segera ditindaklanjuti, jika terjadi sesuai hal yang luar biasa dan berpotensi merugikan para siswa, tenaga pendidik dan masyarakat. "kita sudah lakukan kajian dengan matang," tegasnya.

Ia juga berharap, dengan persiapan dan kajian matang itu, kegiatan PBM tatap muka yang akan diberlakukan, bisa berjalan tanpa kendala. "Masyarakat juga diminta berperan untuk ikut memantau dan mengawasi demi lancarnya kegiatan pendidikan kita," ulasnya.*