HOME OLAHRAGA NASIONAL

  • Kamis, 26 Juni 2025

Dylan Juara Nias Pro 2025, Kya Tembus Semifinal Dan Naik Ke Peringkat 5 Asia

Ketua Umum PSOI Sumbar, Harry Algamar bersama Dylan dan Kya Peselancar asal Mentawai
Ketua Umum PSOI Sumbar, Harry Algamar bersama Dylan dan Kya Peselancar asal Mentawai

Nias, (minangsatu)– Gelaran "World Surf League (WSL) Qualifying Series (QS) 6000" Nias Pro 2025 ditutup dengan prestasi membanggakan dari dua peselancar muda Indonesia asal Mentawai, Sumatera Barat. 

Dylan Wilcoxen tampil luar biasa dan meraih gelar juara dunia Men’s Shortboard, sementara Kya Jo Heuer mencatatkan pencapaian gemilang dengan menembus babak semifinal Women’s Shortboard dan kini menempati peringkat 5 Asia.

Hari terakhir kompetisi dimulai dengan babak semifinal divisi putri, di mana Kya bertemu peselancar asal Australia, Lucy Darragh, Kamis (26/06).

Sayangnya, kondisi ombak yang kecil dan pasang tinggi menyulitkan Kya untuk menampilkan performa terbaiknya seperti di babak perempat final sehari sebelumnya. 

Kya, yang berharap adanya set besar untuk melakukan "barrel" dan "maneuver",  harus puas dengan skor kecil karena ombak yang diharapkan tak kunjung datang hingga waktu habis. Ia pun menutup kompetisi di posisi equal third.

Meski demikian, raihan poin 3.660 di Nias Pro membawa Kya melonjak drastis dari posisi 32 ke peringkat 5 Asia. Setelah dua seri WSL QS, yakni Krui Pro dan Nias Pro, Kya kini mengantongi total 4.140 poin.

Puncak kemeriahan terjadi pada partai final divisi putra, saat Dylan Wilcoxen kembali tampil dominan. Ia mencatatkan dua ombak terbaik dengan skor 7.50 dan 5.33, menaklukkan Lennix Smith dari Australia yang hanya mengumpulkan skor 5.93 dan 4.17. 

Sorakan riuh pendukung Indonesia mewarnai setiap manuver Dylan yang tampil penuh percaya diri hingga memastikan gelar juara.

Dylan yang datang bersama orang tuanya, Raymond Dean Wilcoxen, didampingi Ketua Umum PSOI Sumatera Barat, Harry Algamar, sukses mengharumkan nama Sumbar di panggung internasional. 

Gelar juara ini memberikan tambahan 6.000 poin dan langsung mengantarkan Dylan ke peringkat 1 Asia dengan total 7.728 poin. Sebelumnya, di ajang Krui Pro, Dylan masih berada di posisi 6 Asia.

Dengan torehan poin tersebut, Dylan hanya perlu mengikuti satu event QS 6000 lagi untuk mengunci tiket menuju Challenger Series, kasta kedua tertinggi dalam rangkaian tur WSL, yang menjadi gerbang menuju elite dunia selancar profesional.

Capaian Dylan dan Kya menjadi bukti bahwa peselancar muda dari Mentawai tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga tampil sebagai yang terbaik di level internasional. 

Dukungan dari keluarga, pelatih, dan  Pengurus Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Sumbar menjadi fondasi kuat atas konsistensi dan semangat juang keduanya.


Wartawan : Ing
Editor : boing

Tag :#PSOISumbar #NiasPro #Mentawai #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com