HOME PENDIDIKAN KOTA BUKITINGGI

  • Minggu, 27 Januari 2019

Wagub Katakan, Pemprov Sumbar Dukung YMP Melakukan Pembinaan Generasi Muda Sejak Dini

Wagub Nasrul Abit, setelah mengukuhkan dan meluncurkan Tim Parenting YMP, Yayasan Minang Peduli, untuk Bukittinggi dan sekitarnya, Minggu (27/1/2019). Foto kiriman Zardi.
Wagub Nasrul Abit, setelah mengukuhkan dan meluncurkan Tim Parenting YMP, Yayasan Minang Peduli, untuk Bukittinggi dan sekitarnya, Minggu (27/1/2019). Foto kiriman Zardi.

Bukittinggi (Minangsatu) - Tantangan generasi muda Sumatera Barat hari ini, adalah bahaya nakorba, LGBT dan perkembangan global teknologi informasi yang begitu dahsyat. Nakorba dan LGBT amat dekat mengancam anak-anak kita sebagai generasi pelanjut bangsa ini. Sudah saat melakukan antisipasi merobah semua ini untuk kebaikan daerah kita  bersama. 

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada saat memberikan sambutan pengukuhan dan launching (peluncuran) tim parenting Yayasan Minang Peduli (YMP) untuk Bukitinggi dan sekitarnya, di Balai Sidang Hatta, Novotel Bukittingi, Minggu (27/1/2019).

Acara dengan tema "Bangun Peradaban Mulai dari Keluarga, juga diisi dengan tausyiah bersama Uzt. Dr. Ahmad Hatta, MA.

Hadir dalam kesempatan, Wakil Walikota Bukittinggi, Ketua Tim Penggerak PKK Bukittinggi, Ketua dan pengurus YMP, Forkopimda Bukittinggi. 

Lebih lanjut Wagub Nasrul Abit menyampaikan, amat prihatin terhadap peredaran narkoba yang sudah dilakoni oleh orang Sumbar, bukan orang luar yang membawa nakorba ke Sumbar. 

Soal bahaya prilaku LGBT terhadap generasi muda yang setiap waktu terus meningkat. Data dari Konselor RS.M.Djamil LGBT di Sumbar tahun 2016 : 5.000 orang, tahun 2017 : 9.000 orang dan pertengahan 2018 : 14.000 orang. Dan saat ini yang terindifikasi penyakit mematikan HIV Aids 1.400 orang.

"Prilaku sek bebas LGBT lebih ganas dari pada pengaruh Pekerja Sek Komersil (PSK), karena pelaku LGBT mereka mencari mangsa menyalurkan penyakit HIV Aids. Dan ancaman saat ini adalah anak-anak kita usia 12 -15 tahun," ujar Wagub.  

Oleh karena itu perlu semangat bersama memberantas LGBT di Sumatera Barat,  yang tidak sesuai dengan ajaran agama dah filosofi budaya : Adat Bansandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Yang sakit silahkan berobat, yang tidak mau berubah silahkan keluar dari Sumatera Barat.

"Saat ini untuk perlindungan hukum, kita sedang menyusun perda ketahanan keluarga yang didalamnya ada penindakan terhadap prilaku maksiat dan LGBT," ungkap Nasrul Abit. 

Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas peranan Yayasan Minang Peduli telah mulai melakukan pembinaan dibeberapa kabupaten dan kota di Sumatera Barat. 

Pemerintah provinsi Sumbar mendukung apa-apa yang telah dilakukan YMP yang fokus pada pembinaan generasi muda minang mulai dari sejak dini. Pembinaan usia dini dimulai dari keluarga, asupan gizi, prilaku sehat, pengetahuan dan pengajaran terhadap agama dan nilai-nilai budaya dalam bentuk pendidikan karakter. 

Sementara Ketua koordinator YMP, Muhammad Kadrial, dalam sambutanya menyampaikan, saat ini YMP telah memiliki 27 orang fasilitator pendidikan usia dini bagi keluarga. Dan hari ini  dikukuhkan sebanyak 38 orang lagi fasilitator untuk kota Bukittinggi dan sekitarnya.  

Kita berharap fasilitator parenting kota Bukittinggi ini dapat menjangkau daerah,  Agam, Padang Panjang,Tanah Datar, Pasaman,  Pasaman Barat.

"Sehingga kegiatan pendidikan anak usia dini yang dimulai dari keluarga akan mampu mendorong ibu-ibu muda kita melahirkan generasi yang berkarater islami, taat, berpengetahuan,  berbudi luhur dan memiliki daya saing yang kuat," terangnya. (Rel/Batuah)


Wartawan : Rel/Batuah
Editor :

Tag :#Yayasan Minang Peduli#Dikukuhkan Wagub Sumbar#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com