- Rabu, 27 Agustus 2025
Tim Polinela Manfaatkan SIG Dan Drone Untuk Pemetaan Sawah Di Lampung Selatan
.jpeg)
Tim Polinela Manfaatkan SIG dan Drone untuk Pemetaan Sawah di Lampung Selatan
Lampung Selatan (Minangsatu) – Tim peneliti dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melakukan penelitian pemetaan lahan sawah dengan memanfaatkan integrasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan teknologi drone. Survei lapangan perdana dilaksanakan pada Selasa (26/8/2025) di Desa Sidosari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Penelitian bertajuk “Integrasi SIG dan Drone untuk Pemetaan Lahan Sawah dalam Mendukung Pertanian Pangan Berkelanjutan (Studi Kasus di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan)” ini dipimpin oleh Hendri Gustian, S.TP., M.T. dengan anggota tim Melidawati, S.TP, M.T. serta Evan Febri Miranda, S.T, M.Eng. Kegiatan penelitian turut didukung oleh Purnomo, A.Md.T, S.T selaku Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang bertugas sebagai surveyor sekaligus analis SIG.
Penelitian berlangsung sejak Juni hingga November 2025 dengan target menghasilkan peta kawasan pertanian sawah eksisting di Desa Sidosari. Hasil tersebut diharapkan dapat menjadi basis data penting untuk mendukung program ketahanan pangan berkelanjutan.
![]() |
Menurut Hendri, sawah merupakan lahan strategis yang menjadi sumber utama produksi beras. Namun, ketersediaannya kian berkurang akibat alih fungsi menjadi perkebunan, pemukiman, kawasan industri, hingga perkantoran.
“Jika tidak dikendalikan, alih fungsi lahan bisa mengancam ketahanan pangan. Melalui pemetaan berbasis SIG dan drone, kami ingin menyajikan data yang akurat untuk mendukung pengambilan kebijakan,” ujar Hendri.
Ia menambahkan, penelitian ini juga menjadi langkah strategis Polinela dalam mendukung inovasi teknologi untuk sektor pertanian.
“Kami berharap hasil penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi Desa Sidosari, tetapi juga dapat menjadi model pengelolaan lahan pertanian berkelanjutan di wilayah lain,” imbuhnya.
Metode penelitian dilakukan melalui pengumpulan data primer dan sekunder, kemudian dilanjutkan dengan tahapan georeferencing, interpretasi data, delineasi, digitasi, analisis topografi, validasi, dan analisis data. Output akhir berupa peta sawah eksisting di Desa Sidosari diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pertanian pangan yang lebih terarah.
Editor : melatisan
Tag :#Tim Polinela
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
DORONG PERTUMBUHAN EV DI TANAH AIR, PLN BANGUN LEBIH DARI 624 SPKLU HINGGA TAHUN 2023
-
MAKNAI HUT KE-78 RI: TELKOMSEL KONSISTEN BERSAMA JADI TERDEPAN
-
TELKOMSEL RAIH SELURUH PENGHARGAAN KATEGORI MOBILE BROADBAND OOKLA SPEEDTEST AWARDS
-
MAXSTREAM TELKOMSEL LUNCURKAN FILM GENRE HOROR BERJUDUL PRIMBON
-
PAKET JITU 1 DARI INDIHOME, SOLUSI INTERNET UNLIMITED CEPAT HINGGA 100 MBPS
-
MELUNCURKAN BUKU ATAU MENUNGGANGI KARYA?
-
MENGENANG BUNG HATTA SANG PROKLAMATOR, PADA PERINGATAN 80 TAHUN INDONESIA MERDEKA
-
KIASAN “SENI BERBAHASA HALUS DAN SYARAT MAKNA”
-
MENGAPA MEMILIH HENDRY CH BANGUN ?
-
HAPUS MATA PELAJARAN SEJARAH