- Senin, 10 Februari 2025
Tanah Surgawi Yang Menangis

Oleh: Idzki Arrusman (Mahasiswa Minangdi Madinah)
Langit membentangkan selendang biru,
Tapi lautan menutup rapat rahasianya.
Perahu-perahu berayun di tepian,
Namun jala hanya menangkap bayangan.
Ombak ditambat di pagar bisu,
Dan ikan-ikan berlindung di lipatan senja.
Asap dari dapur hanya menari,
Membawa keluh yang tak bersuara.
Tangan-tangan menggenggam angin,
Mencari bara di tungku yang mati.
Lalu hembusan dari menara angkuh berbisik,
"Kalian sendiri yang rakus menghabiskan nafas api."
Padahal jemari merekalah yang menggenggam nyala,
Menyembunyikan hangat dalam peti-peti besi.
Cahaya ilmu terbit di ufuk,
Tapi hanya mereka yang bersayap emas
Yang diizinkan menatap.
Sementara yang lain berjalan dalam kabut,
Mengukur lorong-lorong angka,
Mendaki tangga yang terjal,
Hanya untuk mendengar suara dari menara,
"Kami menjaga cahaya agar tetap berharga."
Namun di balik dindingnya, cahaya telah menjadi emas,
Disimpan rapat dalam genggaman.
Wahai engkau, yang duduk di tahta kata,
Tampak seperti sungai yang mengalir tenang,
Namun di dasarmu, arusmu telah menyeret banyak nyawa.
Engkau suguhkan embun pada dahaga,
Tapi di genggamanmu, hujan pun kau kurung dalam kendi.
Tanah ini, kata mereka, surga yang terbentang.
Tapi mengapa langitnya penuh jerit,
Dan buminya terus mengalirkan air mata?
(Madinah, 09 Februari 2025 M)
Editor : melatisan
Tag :#Tanah Surgawi #Menangis
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KEUNIKAN BAHASA DIPENGHUJUNG SUMATRA BARAT
-
RATAP NELAYAN DI BALIK TIRAI LAUT
-
GARUDA YANG TERPASUNG
-
FUNGSI FATIS KALIMAIK TANYO BAHASO MINANGKABAU
-
MAAJAAN BAHASO MINANGKABAU KA URANG ASIANG
-
TRADISI MAANTA PABUKOAN KE RUMAH MINTUO DI PESISIR SELATAN: WARISAN BUDAYA RAMADAN MINANGKABAU
-
TRADISI PACU KUDO: AJANG SILATURAHMI DAN TRADISI BERKUDA DI PAYAKUMBUH
-
MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM KERAGAMAN: REFLEKSI DARI TADARUS PUISI & PAMERAN PUISI EKSPERIMENTAL
-
BEBERAPA MITOS YANG DIPERCAYAI MASYARAKAT MINANGKABAU SEBELUM MENINGGALNYA KERABAT/ORANG TERDEKAT
-
SIKAP TOLERANSI DAN RASA TOLONG MENOLONG DI BULAN SUCI YANG PENUH BERKAH