HOME SOSIAL BUDAYA KOTA PADANG
- Senin, 11 Juli 2022
SATU PENA SUMBAR BINCANG BUKU SYAIR CINTA TANPA KOPI KARYA MOHAMMAD ISA GAUTAMA

Padang (Minangsatu) - Satu Pena Sumbar melaksanakan kegiatan Bincang Buku Syair Cinta Tanpa Kopi Karya Mohammad Isa Gautama secara virtual via zoom meeting pada 11 Juli 2022. Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan Sumbar itu diikuti sampai akhir oleh 47 orang peserta dengan berbagai latar profesi, yakni: sastrawan, budayawan, dosen, dan pegiat literasi dari berbagai daerah baik dalam dalam maupun luar Sumatera Barat, seperti Riau, Bengkulu, NTB, Jakarta, dan Bandung.
Dalam kata pengantar/sambutan, Sastry Bakry selaku Ketua DPD Satu Pena Sumbar menyampaikan bahwa kegiatan ini bagian dari pra-IMLF (International Minangkabau Literacy Festival) yang akan dihelat 22 s.d. 27 Februari 2022 mendatang.
Acara bincang buku itu dibuka secara resmi oleh Drs. H. Syaifullah, M.M. selaku Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar yang turut mendukung kegiatan-kegiatan menuju IMLF.
Bincang buku tersebut dimoderatori oleh Yurnaldi (sastrawan & wartawan utama) dengan dua orang pembincang yaitu Dr. Free Hearty, M.Hum. (pengamat sastra & budaya) serta Narudin Pituin (sastrawan, penerjemah, kritikus).
Bundo Free menyebutkan bahwa Beliau semula kecewa mengapa Isa sebagai penyair yang dikenalnya punya wawasan luas ikut-ikutan bicara tentang kopi dan cinta lewat karyanya. Bundo Free juga menyoroti bahwa semua puisi dalam buku tersebut setiap judulnya diawali dengan 'Syair Cinta'.
Namun, setelah membacanya, baru muncul rasa takjub dan kagumnya. Bundo Free menganggap ini karya unik karena Isa selaku penyairnya yang berlatar belakang seorang sosiolog melihat permasalahan-permasalahan di negeri ini bukan dari sudut pandangnya sebagai penyair melainkan PoV orang ketiga.
“Hal-hal negatif yang diamati oleh orang lain dilihat dengan cinta oleh Isa. Isa tidak bicara cinta yang dia rasakan, tetapi pijakannya justru orang lain sehingga terasa bahwa penyair sedang memberi simpati dan empati yang memunculkan toleransi, tetapi toleransi yang kritis”, paparnya.
Dalam kacamata Bundo Free, kelemahan karya ini ada pada ketidakpaduannya, yakni prihal unity, koherensi, dan kohesi suatu karya.
Pembahas akedua, Narudin Pituin fokus membahas empat puisi yang dinilainya representatif dan menjadi benang merah untuk menangkap makna yang ingin disampaikan penyair.
Keempat puisi tersebut yaitu! Syair Cinta Tanpa Kopi, Syair Cinta Tukang Tiket, Syair Cinta Playboy Kacangan, dan Syair Cinta Politikus Korup. Baginya sang penyair menyajikan puisi yang membungkus informasi dengan metafora dan personifikasi sehingga rumit ditangkap pembaca karena metafora dan personifikasinya terkesan bertumpuk. Namun, puisi-puisi itu turut menunjukkan bahwa penyairnya ialah seorang pemikir. “Ada kekentalkan nilai sosiokultural dan politik di dalamnya”, jelasnya.
Mohammad Isa Gautama selaku penyairnya turut memberikan sepatah dua patah kata berupa ucapan terima kasih karena karyanya diapresiasi oleh Satu Pena Sumbar sehingga dibincangkan. Isa menyebutkan bahwa tujuannya menulis karya ini untuk mengkritik sekaligus memparodikan realita sosial. Namun, ia sajikan dengan cara lebih santai melihat permasalahan yang kompleks tersebut.
Dalam bincang buku turut berpartisapasi beberapa penanggap yang memberi apresiasi terhadap Syair Cinta Tanpa Kopi. Penanggap tersebut yaitu Deddy Mulyana, Chye Retty Isnendes, Hermawan, Nandik Sufaryono, dan Prof. Harris Effendi T.
Acara yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB tersebut ditutup pukul 12.30 WIB. “Kegiatan ini diharapkan terus berlanjut untuk menghangatkan suasana menuju IMLF 2023”, harap Mardhyan yang bertindak sebagai MC pada diskusi menarik tersebut. (*)
Editor : Benk123
Tag :#satupena
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SRIKANDI PLN WOMEN SUPPORT WOMEN, PLN UID SUMBAR DORONG UMKM SULAMAN EMAS KUBE INTAN LEBIH BERDAYA SAING
-
DARI GUBUK REOT KE RUMAH LAYAK: HARAPAN BARU UNTUK MULYADI DAN KELUARGA DARI UPZ BAZNAS SEMEN PADANG
-
PT SEMEN PADANG SALURKAN SUSU KHUSUS UNTUK IBU HAMIL KEK, WUJUD KOMITMEN LAWAN STUNTING
-
DUKUNG WORLD CLEANUP DAY 2025, PT SEMEN PADANG GELAR SELASA BERGORO DI MTS LUBUK KILANGAN
-
KETUA PWI SUMBAR TERIMA PENGHARGAAN DARI DITLANTAS POLDA SUMBAR
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI