HOME LANGKAN TINGKOK

  • Kamis, 19 Desember 2024

Rabab Pasisia: Seni Pertunjukan Yang Menjaga Tradisi Dan Identitas Budaya Minangkabau

Penulis: Suci Ramadhani
Penulis: Suci Ramadhani

Rabab Pasisia: Seni Pertunjukan yang Menjaga Tradisi dan Identitas Budaya Minangkabau

Oleh:  Suci Ramadhani

Rabab Pasisia adalah salah satu seni pertunjukan tradisional yang sangat erat kaitannya dengan budaya Minangkabau, sebuah suku yang berasal dari Sumatera Barat, Indonesia. Musik dan tari dalam Rabab Pasisia bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki nilai-nilai yang mendalam, mencerminkan sejarah, adat istiadat, serta pandangan hidup masyarakat Minangkabau.

Sebagai bagian dari warisan budaya yang kaya, Rabab Pasisia terus bertahan dan berkembang di tengah gempuran modernisasi, menjadi simbol kekuatan tradisi dan identitas budaya Minangkabau.

Rabab Pasisia merupakan gabungan antara alat musik rabab, yaitu alat musik gesek yang memiliki kesamaan dengan biola, dan alat music tradisional Minangkabau lainnya. Nama "Rabab" merujuk pada alat musik gesek yang dimainkan dengan cara dipetik menggunakan busur.

Alat musik ini memiliki bunyi yang khas, melodi yang lembut namun mendalam, yang menggugah perasaan pendengarnya. Sedangkan "Pasisia" merujuk pada wilayah pesisir, wilayah ini berada di Sumatera Barat yang bertetanggan dengan provinsi Bengkulu yang bernama Pesisir Selatan.

Menurut beberapa sumber, Rabab Pasisia mulai berkembang di Pesisir Sumatera Barat dan menjadi bagian dari upacara adat, ritual keagamaan, serta hiburan rakyat. Dalam setiap pertunjukan, Rabab Pasisia mengiringi lirik-lirik yang bernuansa puitis dan mendalam, yang berisi cerita-cerita rakyat, legenda, hingga ungkapan hati dan perasaan masyarakat Minangkabau.

Salah satu hal yang membedakan Rabab Pasisia dengan seni pertunjukan tradisional lainnya adalah cara penyajiannya yang menggabungkan unsur musik dan cerita. Alat musik rabab dimainkan dengan penuh perasaan, menyampaikan melodi yang mengiringi lirik yang dibacakan atau dinyanyikan oleh seorang penyanyi atau pemain rabab (musisi).

Terkadang, dalam pertunjukan Rabab Pasisia, seorang pencerita akan hadir untuk menceritakan kisah-kisah epik, legenda, atau hikayat yang menjadi bagian dari identitas budaya Minangkabau. Biasanya pemain rabab ini berjumlah tiga sampai empat orang.

Dengan dua orang penyanyi, satu orang laki-laki pemain giring-giring, dan satu orang laki-laki pemain biola. Akan tetapi, pemain giring-giring dengan pemain biola ini juga bisa jadi penyanyi rabab dengan balas membalas syair-syair pada rabab tersebut dengan penyanyi wanita.

Seni Rabab Pasisia bukan hanya sekadar pertunjukan hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk menjaga kelestarian tradisi dan mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Dalam masyarakat Minangkabau, pertunjukan Rabab Pasisia sering kali diadakan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, khitanan, serta perayaan besar lainnya.

Melalui seni ini, generasi muda diajarkan untuk memahami dan menghargai sejarah, budaya, dan adat istiadat mereka. Selain itu, Rabab Pasisia juga berfungsi sebagai sarana komunikasi sosial.

Melalui lirik-lirik yang dibawakan, seni ini sering menyuarakan perasaan dan pemikiran masyarakat tentang kehidupan, cinta, dan nilai-nilai moral. Rabab Pasisia menjadi jembatan antara generasi tua dan muda, membawa pesan-pesan kebijaksanaan yang diwariskan dari nenek moyang mereka.

Di era modern ini, perubahan gaya hidup dan selera musik yang semakin beragam mendorong para seniman untuk bereksperimen dan menciptakan inovasi dalam mempertahankan kelestarian seni ini. Salah satu inovasi yang menarik adalah penciptaan Rabab DJ. Rabab DJ adalah inovasi yang menggabungkan unsur musik tradisional rabab dengan musik modern, seperti musik organ dan DJ.

Kolaborasi antara rabab tradisional dan musik DJ menciptakan aliran musik yang unik, menggabungkan kesan puitis dan mendalam dari rabab dengan ketukan yang lebih cepat dan penuh semangat dari musik organ dan DJ. Hal ini memberikan warna baru yang lebih menarik bagi generasi muda, yang mungkin tidak familiar dengan musik tradisional Minangkabau, namun tetap dapat menikmati dan menghargai keindahannya melalui format yang lebih modern.

Rabab Pasisia adalah bukti nyata bahwa seni pertunjukan dapat menjadi sarana untuk menjaga dan melestarikan budaya. Dengan menggabungkan music, dan cerita, Rabab Pasisia tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan, memperkuat ikatan sosial, dan menjaga identitas budaya Minangkabau.

Dalam menghadapi perubahan zaman, Rabab Pasisia terus bertahan sebagai simbol kekuatan tradisi yang terus hidup dan relevan, menjaga warisan budaya yang tak ternilai bagi generasi mendatang.

(Penulis Mahasiswa Jurusa Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya Unand Padang


Wartawan : Suci Ramadhani
Editor : melatisan

Tag :#Rabab Pasisie #Suci Ramadhani

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com