HOME EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT
- Jumat, 26 Februari 2021
Program Agro Solution Membawa Harapan Baru Bagi Peningkatan Hasil Panen Tanaman Pangan Di Sumatera Barat

Padang (Minangsatu) - Total produksi padi di Sumatera Barat pada 2019 sekitar 1,48 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 80,47 ton (0,01 persen) dibandingkan tahun 2018. Jika dibandingkan antar bulan, penurunan produksi terbesar pada 2019 dibandingkan tahun 2018 terjadi pada bulan April, yaitu sekitar 24.890 ton.
Produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 154,88 ribu ton dan produksi terendah terjadi pada bulan September, yaitu sebesar 93,38 ribu ton. Berbeda halnya dengan produksi pada 2019, produksi padi tertinggi pada 2018 terjadi pada bulan April, yaitu sebesar 155,79 ribu ton, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebesar 76,84 ribu ton. (Data BPS Provinsi SUMBAR, edisi Maret 2020)
Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi pada 2018 setara dengan 854,31 ribu ton beras. Sementara itu, produksi pada 2019 sebesar 854,27 ribu ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 46,39 ton (0,01 persen) dibandingkan dengan produksi tahun 2018.
Membaca dan melihat kepada data diatas, maka kehadiran PT. Pupuk Indonesia (Persero) atau lebih dikenal dengan Pupuk Indonesia Group dengan Program Agro Solutionnya menjadi harapan baru bagi terwujudnya peningkatan produktivitas, produksi dan penghasilan petani di Sumatera Barat tanpa bergantung pada pupuk bersubsidi.
Hal ini terungkap di dalam pertemuan yang digagas oleh Sekjen DPP Perpadi (Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia), Burhanuddin, bersama Pupuk Indonesia Group yang diwakili oleh Project Manager Pupuk Indonesia, Muhammad Burmansyah di roof top cafe Hotel Whiz Prime, Jl. Khatib Sulaiman, Padang pada hari Kamis, 25/02/2021 pada pukul 20.00 wib sampai selesai.
Pihak yang hadir dalam pertemuan ini dari DPD Perpadi Provinsi Sumatera Barat (ibu Hj. Tri Murti Ilyas), DPC Perpadi Kabupaten Padang Pariaman (H. Ali Akbar, Alinurdin M. Nur dan Indra Dewi) dan DPC Perpadi Kota Pariaman (Hendri) serta dari pihak pembawa Program Agro Solution adalah Muhammad Burmansyah (PM Pupuk Indonesia Group), Athaillah (PM Pupuk Iskandar Muda wilayah Sumbagut), Luthfi (PM Pusri) dan Aswin (staf Pupuk Iskandar Muda).
Lebih lanjut Muhammad Burmansyah mengungkapkan, “Agro Solution adalah program pendampingan intensif kepada petani dan budi daya pertanian berkelanjutan serta melibatkan rantai pasok.”
“Untuk wilayah Provinsi Sumatera Barat baru ada 2 daerah yang sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk melaksanakan Demplot Farm (Demo Flotation) lahan tanaman padi yakni Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat,” demikian sambung Muhammad Burmansyah.
Dalam kesempatan ini ibu Hj. Tri Murti Ilyas menyampaikan harapannya agar Program Agro Solution ini dapat diwujudkan untuk seluruh daerah kabupaten/ kota di Sumatera Barat ini, khususnya daerah Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman.*
Editor : Benk123
Tag :#pertanian
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
RAKER TJSLBU : "NINIAK MAMAK, TOKOH MASYARAKAT DAN PIMPINAN DAERAH BERPERAN MERANGKUL PERANTAU MINANG MEMBANGUN SUMBAR"
-
PEMPROV SUMBAR RANCANG PENERBITAN SUKUK DAERAH, SEBAGAI SOLUSI KETERBATASAN FISKAL
-
WAGUB VASKO: PERTUMBUHAN EKONOMI SUMBAR 4,66 PERSEN DI TRIWULAN I 2025
-
SUMBAR BERPOTENSI JADI PUSAT EKONOMI SYARIAH NASIONAL
-
DORONG PETANI GAMBIR NAIK KELAS, PEMPROV SUMBAR LUNCURKAN PROGRAM DESA DEVISA DI LIMAPULUH KOTA
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI