HOME EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Minggu, 18 Agustus 2019

Prof Helmi: Minang Coffee Street Adalah Ajang Mempopulerkan Kopi Minang

Prof Helmi di depan salah satu stand Minang Coffee Street
Prof Helmi di depan salah satu stand Minang Coffee Street

Padang (Minangsatu) - Popularitas kopi minang mulai meningkat. Tetapi upaya mendongkrak popularitas itu harus terus dilakukan, sehingga kopi minang bisa mendunia.

Demikian dikatakan Prof Helmi, pakar ekonomi pertanian dari Universitas Andalas (Unand) dalam kapasitasnya sebagai pembina Asosiasi Kopi Minang (AKM) kepada Minangsatu, Minggu (18/8), terkait digelarnya Minang Coffe Street (MC) sejak Jumat (16/8) lalu, dan berakhir hari ini, Minggu (18/8).

"Minang Coffee Street ini baru yang pertama dilaksanakan. Tujuannya memperkenalkan kopi Minang kepada konsumen," tukuknya.

Dijelaskan, MCS diikuti pelaku usaha (wirausahawan muda) berskala kecil, yang ikut ada 25 stand. "Rata-rata dalam waktu dua hari ini, masing-masing bisa bertransaksi sekitar Rp 2 juta. Jadi kira-kira total transaksi mencapai Rp 50 juta," kata Prof Helmi.

Transaksi lain, lanjut Helmi, adalah peralatan untuk pengolah dan penyajian kopi. "Untuk yang ini, sementara yang tercatat transaksinya sekitar Rp 75 juta. Juga ada penjualan merchandise (baju kaos dengan tema kopi) juga cukup bagus transaksinya," ujarnya.

Dikatakan, upaya menggenjot popularitas kopi minang harus terus dilakukan, tidak hanya di Padang, tetapi juga di kota-kota lain. "Dalam acara asosiasi kopi Minang ini, bagi saya adalah pertanda bangkitnya kopi Minang dalam khazanah perkopian Indonesia maupun dunia. Oleh karena itu, kita berharap event ini bisa dilakukan di luar sumbar sehingga eksistensi kopi minang dapat berkiprah di luar Sumbar," harap Helmi.

Dan juga, sambung Prof Helmi,"Kita berharap Kota Padang ini juga bisa menjadi hub untuk kemajuan industri kopi sehingga kopi Minang menjadi salah satu produk yang dikenal dunia, selain kopi Aceh," katanya.

Adapun kegiatan yang diadakan selama tiga hari itu adalah talk show, edukasi kopi (workshop), temu bisnis dan ekspo, serta minum kopi gratis "ngopi saribu galeh".

Ketua AKM, Attila Majidi, mengatakan kegiatan ini bertujuan mensinergikan antara petani, prosesing, barista (penyeduh), pelaku usaha dan penikmat kopi.

"Filosofi kopi Minang bagi kami ibarat lima jari, dimulai dari jari kelingking (petani), jari manis (prosesing), jari tengah (barista/pembuat kopi), jari telunjuk (pelaku usaha) dan jempol berarti penikmat kopi yang juga berarti memiliki nilai plus," ungkap Attila saat pembukaan acara, Jumat (16/8).


Wartawan : Boing
Editor : T E

Tag :#kopi #minang coffee street #kopi minang #prof Helmi

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com