- Selasa, 20 Mei 2025
Misteri Bedah Ayam: Tradisi Pengobatan Unik Di Minangkabau

Misteri Bedah Ayam: Tradisi Pengobatan Unik di Minangkabau
Oleh : Rani Arjun Puttri
Pengobatan tradisional atau yang lebih dikenal dengan pengobatan alternatif merupakan cara pengobatan alamiah dengan menggunakan ramuan-ramuan herbal yang bersifat sederhana dan tradisional. Obat tradisional ini sendiri sampai saat ini masih sangat diyakini oleh sebahagian masyarakat khusunya masyarakat yang tinggal di pedalaman atau dipedesaan.
Pengobatan tradisional Minangkabau juga dikenal dengan istilah “etnomedisin Minangkabau” yang mana bagian ini tidak dapat dipisahkan dari kekayaan budaya masyarakat Minangkabau. Pengobatan tradisional ini didasarkan pada pengetahuan yang diwariskan secara turun-temurun yang mencakup dengan segala keperluan seperti penggunaan tanaman obat serta ritual spiritual. Pengetahuan ini sering kali didapatkan dari mulut ke mulut oleh para dukun setempat.
Masyarakat Minangkabau sejak dulu sudah mengenal dukun sebagai tempat berobat sebelum adanya tenaga medis yang mengatasi keluhan-keluhan atau penyakit, orang-orang pada zaman itu sangat mempercayai kekuatan dan kesaktian dukun dalam penyembuhan penyakit yang diderita. Maka tak heran jika pengobatan tradisional ini masih berkembang bahkan sampai saat sekarang ini.
Etnomedisin merupakan studi tentang pengetahuan serta praktik masyarakat lokal dalam memahami dan mengatasi masalah kesehatan yang juga mencampurkan unsur agama. Etnomedisin mempelajari sistem medis yang bersifat tradisional dengan melakukan pendekatakan emik ( dari sudut pandang masyarakat yang bersangkutan ) dan pendekatan ilmiah. Pengobatan tradisional Minangkabau tidak hanya mencakup penggunaan tanaman obat, tetapi juga melibatkan ritual, keyakinan atau kepercayaan, nilai-nilai agama yang diyakini dapat mempengaruhi kesehatan dan penyembuhan.
Pengobatan tradisional ini mencerminkan kearifan lokal masyarakat Minangkabau dalam memahami dan berintegrasi dengan alam serta lingkungan sekitar. Pengobatan tradisional ini bagian dari budaya yang patut dilestarikan dan diwarisi oleh generasi yang akan datang, karena pengobatan tradisonal ini memiliki kekuatan tersendiri yang tidak dapat ditandinggi oleh kecanggihan teknologi yang ada di dalam pengobatan modern. Ritual, mantra, dan doa menjadi kekuatan tersendiri dalam pengobatan tradisional.
Sistem pengobatan tradisional masyarakat Minangkabau sangat bervariasi, yang mana disetiap nagari di Minangkabau memiliki sistem pengobatan yang berbeda, salah satunya terdapat di Nagari Koto Dalam. Pengobatan tradisional di Nagari Koto Dalam masih menggunakan sistem pengobatan yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya yang sangat di yakini oleh masyrakat setempat.
Menurut cerita warga yang mengetahui tentang seluk-beluk pengobatan tradisional di Nagari Koto Dalam (Raeni dan Nijun dalam wawancara pada 11 Februari 2025), ilmu pengobatan tradisional yang berkembang di tengah masyarakat Nagari Koto Dalam berasal dari satu guru atau yang disebut sebagai tukang pandai ubek ‘ orang pintar (dukun)’. Pengobatan tradisional ‘Bedah Ayam’ ini menjadi penanganan pertama untuk penyakit yang diramal sangat serius.
Tidak semua dukun di Nagari Koto Dalam tersebut yang bisa melakukan ritual pengobatan ‘bedah ayam’ ini. Pengobatan tradisional ‘bedah ayam’ ini menggunakan mantra yang tinggi sehingga tidak sembarangan dukun yang bisa memiliki nya. Mantra yang dipelajari oleh sang dukun untuk pengobatan tradisional ‘bedah ayam’ ini diwarisi secara khusus. Pada dasarnya, dukun yang dipercayai mewarisi ilmu pengobatan tradisional ‘bedah ayam’ ini memiliki umur di atas 40 tahun.
Pengobatan tradisional ‘bedah ayam’ ini menggunakan bahasa sebagai alat sarana komunikasi. Bahasa itu terdiri atas bahasa lisan dan tulisan. Dalam pengobatan tradisional di Nagari Koto Dalam ini, bahasa yang menjadi objek adalah bahasa lisan atau tuturan langsung mengenai leksikon pengobatan tradisional.
Dukun atau orang pintar sebagai penutur sudah pasti menggunakan serangkaian bahasa yang berkaitan tentang pengobatan tradisional yang menggunakan seperangkat leksikon yang digunakan untuk mengungkapkan tentang penyakit dan proses pengobatan yang dilakukan dalam pengobatan tersebut. sang dukun sudah fasih akan bahasa lisan yang akan ia tuturkan pada saat proses pengobatan berlangsung.
Leksikon yang dimaksud adalah leksikon pengobatan tradisional yang terdapat di Nagari Koto Dalam Kec. Padang Sago Kab. Padang Pariaman, baik itu berupa nama penyakit, nama obat atau ramuan, alat dan bahan obat serta leksikon dalam proses pengobatan tersebut. Bahasa lisan tersebut dijadikan bahasa tulisan guna penginventarisan kebudayaan tentang pengobatan tradisional di Nagari Koto Dalam.
Sistem dan cara kerja pengobatan tradisional ‘bedah ayam’ di Nagari Koto Dalam ini memiliki cara yang terbilang tidak terlalu rumit. Pasien atau masyarakat yang sakit diminta membawa satu ekor ayam yang ukuran sedang, ukuran sedang yang dimaksud adalah ayam yang masih gadis atau ayam yang belum dewasa. Ayam itu harus berjenis kelamin yang sama dengan si pasien tadi.
Setelah membawa ayam ke tempat dukun tersebut, ayam itu akan di beri mantra oleh si dukun, sebelum itu kita dimintak untuk menyebutkan nama serta jenis penyakit yang dirasakan. Setelah itu ayam akan di mantrai dengan doa-doa lalu ayam tersebut diberi makan kemenyan. Setelah proses ini selesai maka ayam akan disembelih. Setelah ayam sudah benar-benar mati, badan ayam tersebut akan dibedah dan disaat itulah kita mengetahui penyakit apa yang sedang dirasakan lalu diberikan resep obat ramuan yang harus di cari.
Didalam tubuh ayam tersebut kita akan mengetahui jenis penyakit yang dirasakan oleh pasien, dalam pengobatan tradisional bedah ayam ini diperlihatkan penyakit yang sedang di alami dan si pasien juga dapat melihat jenis penyakit yang dirasakan. Setelah ‘bedah ayam’ selesai ayam tersebut harus dimasak dan dimakan habis oleh yang sakit, agar penyakit yang ada di dalam tubuh pasien tersebut sembuh dan lekas beraktivitas kembali seperti semula.
Percaya tidak percaya itulah kepercayaan masyarakat di Nagari Koto Dalam yang sampai saat ini masih ada. Pengobatan tradisional ini dipercaya mampu menyembuhkan penyakit yang diderita oleh masyarakat yang sakit.
Pengobatan tradisional ini termasuk salah satu budaya yang harus dilestarikan, namun tampaknya untuk lima atau 10 tahun kedepan sulit sekali pengobatan tradisional ini bertahan. Dikarenakan tidak ada generasi penerus yang percaya akan pengobatan ini. Seperti sekarang banyak anak gen-z yang tidak mempercayai hal semacam itu, karena menurut mereka itu sudah sangat terlalu kuno dan juga salah satu perbuatan syirik.
(Penulis Mahasiswa Sastra Minangkabau Universitas Andalas)
Editor : melatisan
Tag :#Bedah Ayam #Tradisi Pengobatan
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
MENJAGA SILATURAHMI LEWAT TRADISI BARAYO: RITUAL PASCANIKAH DI PADANG PARIAMAN
-
RELEVANSI ADAT NAN AMPEK DALAM TANTANGAN SOSIAL MODERN
-
KERAJAAN PAGARUYUNG: REPRESENTASI KEARIFAN BUDAYA MINANGKABAU DAN KEJAYAANNYA
-
TUBO
-
PERAYAAN LEBARAN MENJADI WADAH PELESTARIAN KESENIAN DAERAH DAN PENGENALAN ADAT ISTIADAT KEPADA GENERASI MUDA DI NAGARI SIALANG
-
OPTIMALISASI PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN UNTUK TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN RUMAH SAKIT
-
MERAJUT SILATURAHMI DAN GAYA HIDUP SEHAT: TURNAMEN BANK NAGARI HUT KE-63 MENGINSPIRASI SEMANGAT KERJA
-
NGALAU BUNIAN DI LINTAU BUO UTARA: MISTERI GUA YANG MENGUNDANG MITOS,DUNIA GHAIB DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MAKHLUK HALUS ATAU ROH
-
BADAI PHK MASSAL DI SRITEX: PENYEBAB, DAMPAK, DAN TANGGAPAN PEMERINTAH
-
SAWAHLUNTO KOTA LAYAK ANAK DAN PENDAPATAN DAERAH