HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

  • Jumat, 12 Desember 2025

Menjadi Anggota PWI Kabupaten Lima Puluh Kota/ Payakumbuh Harus Kompeten, 22 Orang Wartawan Basitungkin Ikuti UKW

Suasana Uji Kompetensi Wartawan (UKW) diikuti 22  orang Calon Anggota PWI Kabupaten Limapuluh Kota/Payakumbuh
Suasana Uji Kompetensi Wartawan (UKW) diikuti 22 orang Calon Anggota PWI Kabupaten Limapuluh Kota/Payakumbuh

Sarilamak (Minangsatu) - Ternyata menjadi wartawan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kabupaten Lima Puluh Kota dan Payakumbuh itu tidak mudah. Selain benar benar menulis dan membuat berita,  wartawan di dua daerah tingkat dua itu harus melalui serangkaian uji kompetensi.

"Yang lulus UKW ini dijamin bisa menjadi anggota PWI Limapuluh Kota dan Payakumbuh, yang tidak lulus menunggulah agak setahun lagi"  kata ketua PWI Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh  Aspon Dedi dalam sambutan pada acara pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Wartawan di Hotel Kondang Sarilamak,  Kabupaten Lima Puluh Kota 12 -13 Desember 2025.

Tanpa beban,  Aspon berbicara di depan bupati Limapuluh Kota M.Safni,  Walikota Kota Payakumbuh diwakili Kadis Kominfo Kurniawansyah Putra, anggota DPRD Fajar Rillah Veski, ketua PWI Sumbar Widya Navies dan Pengurus PWI serta wartawan anggota PWI setempat. 

Bimtek yang menggunakan dana Pokir Fajar Rillah Veski  ini adalah program PWI setempat yang diikuti oleh 22 orang wartawan calon anggota PWI kabupaten /kota itu. Diskominfo Lima Puluh Kota selaku pelaksana teknis menghadirkan nara sumber sekaligus penguji, yaitu Suherlan dan  Yusuf M Said ( PWI Jabar) Heranof dan Sawir Pribadi (PWI Sumbar). 

Bagi PWI Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kompeten wartawan. "Untuk menjadi anggota PWI harus kompeten"  kata Aspon.
Selain itu Aspon menjanjikan peserta UKW yang kompeten akan dibawa untuk mengikuti Hari Pers Nasional (HPN)  tanggal 9  Februari Banten.
Aspon harap semua peserta yang ikut UKW lulus dan kompeten atau setidaknya lebih dari 50 persen. "Saparoh dari yang hadir ini lulus dan kompeten,  kan lebih 10 orang anggota PWI baru"  kata Aspon.
Jumlah anggota PWI limapuluh kota dan Payakumbuh saat ini kata Aspon adalah 30 orang anggota. "Sebagian memang tidak akti lagi, kita harap yang lolos UKW kali ini akan menambah jumlah anggota"  kata Aspon.
Anggota DPRD Fajar dapat kesempatan pula memberikan kata sambutan. "Walaupun  kegiatan ini dengan  dana Pokir tapi terwujudnya karena persetujuan bupati juga"  kata Fajar.
Fajar mengutip   Bagir Manan  yang  memandang wartawan harus profesional, beretika, independen, tidak takut intimidasi, dan melindungi narasumber, menekankan pentingnya integritas, tidak membuat berita bohong/fitnah, serta menjunjung tinggi norma agama dan kesusilaan, mengingatkan agar pers tidak menjadi penakut atau penjilat, serta harus lebih terlindungi secara profesional. 
"Kita ingin kawan kawan wartawan yang berintegritas, maka hari ini kita gelar Bintek dengan kegiatan UKW"  kata Fajar yang juga wartawan kompeten itu.

Setelah sambutan Fajar,  bupati Limapuluh Kota M.Safni menyampaikan sambutannya yang mengatakan  secara pribadi dan selaku bupati dirinya mendukung kegiatan Bimtek ini. "Pemerintah mendukung kegiatan ini sekaligus kesempatan untuk bisa bertemu dengan rekan rekan media disela sela kesibukan menghadapi bencana banjir bandang"  kata Safni.

Safni kemudian bercerita tentang latar belakangnya yang telah merantau selama 35 tahun,  yang ia sebut sebagai "orang terbuang",   pulang untuk membangun kampung halaman. " Saya ingin menjalin hubungan erat dengan semua pihak, sudah 35 tahun hidup dirantau"  ujarnya.

Dalam kesempatan itu Safni menyampaikan keresahan menghadapi oknum tertentu yang berkomunikasi dengan dia secara tidak etis. Safni tidak menyebut nama orang atau jabatan serta profesi, namun didugan yang dimaksud Safni itu adalah oknum wartawan yang menuduh dia macam macam.

Dalam sambutan itu,  Safni menggunakan forum itu untuk menjelaskan posisinya yang dituduh atas hal yang tidak dia lakukan. "Maaf nomor yang bersangkutan saja blokir, karena kata katanya tidak beretika lagi,  saya tidak melayani yang seperti itu" katanya.

Safni juga mengklarifikasi bahwa sejak jadi bupati dirinya dan pemerintahan yang dia pimpin tidak minta minta setoran kepada OPD dan bawahan. "Tidak ada satu sen saya merima imbalan untuk jabatan jabatan di OPD mulai eselon 4 sampai 2" kata bupati. (MK).


Wartawan : MK
Editor : melatisan

Tag :UKW, Wartawan, PWI Limapuluh Kota/Payakumbuh

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com