- Jumat, 21 Februari 2025
Mengenal Tradisi Menjelang Bulan Ramadhan Di Minangkabau.

Mengenal Tradisi Menjelang Bulan Ramadhan di Minangkabau.
Oleh: Siti Fatimah
Tradisi adalah suatu kebudayaan yang berkembang pada suatu daerah, dan kebudayaan tersebut tetap di pertahankan oleh masyarakat daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan adat yang berbeda beda, salah satu nya adalah daerah Minangkabau, daerah Minangkabau memiliki tradisi dan kebudayaan yang beragam, walaupun sumatera barat memiliki kota yang banyak, tetapi setiap daerah nya memiliki ciri khas dan tradisi nya masing masing.
Beberapa pengertian tradisi dan kebudayaan minangkabau menurut para ahli adalah :
1. Taufik Abdullah(1983): Menurut Taufik Abdullah tradisi Minangkabau adalah keseluruhan adat istiadat, kebiasaan, dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam masyarakat Minangkabau.
2. Abdul Muis(1953): Menurut Abdul Muis tradisi Minangkabau adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan adat istiadat, kebiasaan, dan nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Minangkabau.
3. Nasroen AS(2004): Menurut Nasroen tradisi Minangkabau adalah warisan budaya yang terdiri dari adat istiadat, kebiasaan, dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi dalam masyarakat Minangkabau.
4. Chaerul Umam(2013): Menurut Chaerul Umam tradisi Minangkabau adalah keseluruhan adat istiadat, kebiasaan, dan nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Minangkabau, serta menjadi identitas dan jati diri masyarakat Minangkabau.
Dengan demikian, pengertian tradisi Minangkabau adalah suatu adat istiadat dan kebiasaan yang berkembang pada masyarakat di wilayah Minangkabau, tradisi yang terus berlanjut dari dahulu sampai saat ini dengan melaksanakan nya secara turun temurun. Dengan melaksanakan tradisi ini bermakna kan bahwa tradisi yang sudah ada pada zaman dahulu tidak akan pernah hilang dan punah oleh zaman.
Beberapa tradisi yang masih dipertahankan oleh masyarakat Minangkabau menjelang bulan suci Ramadhan adalah:
1. Tradisi Ziarah.
Ziarah adalah mendatangi makam nenek,kakek dan sanak saudara yang sudah tiada, biasanya masyarakat Minangkabau dari 2 minggu atau 1 minggu sebelum bulan Ramadhan datang, masyarakat pergi berziarah ke makam sanak saudara yang telah tiada. Terlihat orang orang yang berbondong bondong datang dengan membawa sabik (pisau seperti golok yang berbentuk bulan sabit), bunga, dan air mawar, adapun beberapa orang yang berjualan bunga dan air mawar di depan makam. Masyarakat pergi berziarah untuk membersihkan makam sanak saudara yang telah tiada dan berdoa. Pada saat pergi ke makam terlihat banyak orang yang sedang membersihkan makam dan terlihat beberapa makam yang sudah bersih.
Ada beberapa masyarakat membakar kumayan (kemenyan) yang dipercayai oleh beberapa masyarakat Minangkabau bahwa semua orang yang sudah meninggal akan bangkit kembali roh nya jika ada yang membakar kemenyan, kemenyan terbuat dari kulit dari buah kelapa yang sudah kering dan memiliki bau yang cukup khas.
Tradisi pergi berziarah dilakukan oleh masyarakat Minangkabau setiap tahun nya ada yang melakukannya sebelum bulan Ramadhan dan ada yang melakukannya sesudah hari raya Idul Fitri.
2. Tradisi Balimau
Balimau adalah tradisi membersihkan diri menjelang masuknya bulan suci Ramadhan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat di batang aia (sungai), mandi balimau biasanya menggunakan jeruk limau sebagai pengganti sabun dan bunga bunga sudah berisikan bumbu yang telah di racik oleh penjualnya, tradisi ini juga masih berlanjut sampai saat ini.
Tetapi dalam keluarga saya, tradisi balimau dilakukan di rumah saja tidak harus pergi ke sungai, biasanya sehari sebelum ramadhan datang orang tua saya membeli bunga yang sudah racik dan merendam nya dengan sedikit air, lalu saya dan keluarga saya hanya membasuh sebagian kepala dengan air bunga tadi.
Karena zaman yang semakin maju, beberapa masyarakat memiliki untuk balimau ketempat pemandian wisata, hal itu tidak menjadi masalah karena tidak menghilangkan tradisi dan budaya Minangkabau.
Karena setiap daerah di Minangkabau memiliki tradisi balimau yang beragam, tradisi tersebut sudah anggap wajib oleh masyarakat Minangkabau.
3. Tradisi Meminta Maaf
Tidak hanya meminta maaf saat hari raya Idul Fitri saja, masyarakat Minangkabau juga memiliki tradisi Meminta maaf sebelum bulan Ramadhan yang dilakukan oleh beberapa orang di lingkungan masyarakat Minangkabau, contohnya saja dalam sebuah keluarga yaitu anak meminta maaf kepada orang tua, istri meminta maaf kepada suami dan meminta maaf kepada sanak saudara yang lain juga dilakukan oleh masyarakat, biasa nya dengan menggunakan kalimat "maaf lahir batin ya, karena sudah hampir masuk bulan ramadhan", dan terlihat orang orang berjabat tangan saling meminta maaf. Walaupun sudah jarang ditemui tetapi beberapa masyarakat masih mempertahankan tradisi ini.
Tradisi tradisi di atas masih bertahan sampai saat ini dan masih dilaksanakan oleh masyarakat di daerah Minangkabau adapun yang marandang untuk sahur pertama, berbondong bondong ke mesjid untuk tarawih pertama dan semangat nya anak muda untuk membangunkan sahur, hal itu membuat orang yang merantau rindu kampung halaman.
(Mahasiswa Sastra Minangkabau, Universitas Andalas)
Editor : melatisan
Tag :#Tradisi #Ramadhan
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
BAKAUA ADAT: TRADISI SYUKUR DAN TOLAK BALA MASYARAKAT MINANGKABAU
-
SAMBAH-MANYAMBAH: TRADISI PENGHORMATAN DALAM ADAT MINANG
-
RABAB DI DJ PESISIR SELATAN
-
SILEK: INSPIRASI TAK TERBATAS DALAM SENI DAN KREATIVITAS MASYARAKAT INDONESIA
-
MENGGALI MAKNA DAN TEKNIK SILEK MINANGKABAU
-
TRADISI MAANTA PABUKOAN KE RUMAH MINTUO DI PESISIR SELATAN: WARISAN BUDAYA RAMADAN MINANGKABAU
-
TRADISI PACU KUDO: AJANG SILATURAHMI DAN TRADISI BERKUDA DI PAYAKUMBUH
-
MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM KERAGAMAN: REFLEKSI DARI TADARUS PUISI & PAMERAN PUISI EKSPERIMENTAL
-
BEBERAPA MITOS YANG DIPERCAYAI MASYARAKAT MINANGKABAU SEBELUM MENINGGALNYA KERABAT/ORANG TERDEKAT
-
SIKAP TOLERANSI DAN RASA TOLONG MENOLONG DI BULAN SUCI YANG PENUH BERKAH