- Kamis, 3 April 2025
Limbago Dituang: Jalan Etnis Nias Menjadi Anak Nagari Minangkabau

Limbago Dituang: Jalan Etnis Nias Menjadi Anak Nagari Minangkabau
Masyarakat Nias di Nagari Ketaping punya sebutan khusus untuk proses asimilasi mereka yaitu "limbago dituang". Secara harfiah berarti "adat yang dituangkan", istilah ini merujuk pada serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi etnis Nias untuk diakui sebagai bagian dari nagari Minangkabau. "Ini seperti naturalisasi dalam sistem adat," jelas Yusman Telaumbanua, ketua komunitas Nias di Ketaping.
Proses limbago dituang dimulai dengan pengajuan permohonan kepada Rajo Sampono. Calon harus memenuhi tiga syarat utama yaitu: memiliki tanah, membayar uang adat, dan bersedia tunduk pada hukum adat Minangkabau. "Tanah menjadi syarat mutlak karena dalam filosofi Minang, tidak ada anak nagari tanpa tanah," papar Datuak Malintang, salah seorang ninik mamak di Ketaping. Besaran uang adat bervariasi, biasanya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi pemohon.
Uniknya, meski telah memenuhi limbago dituang, masyarakat Nias tetap diperbolehkan mempertahankan identitas budayanya. Mereka boleh tetap memeluk agama Kristen, menggunakan bahasa Nias dalam ranah domestik, bahkan mendirikan gereja. "Yang penting mereka ikut serta dalam gotong royong dan musyawarah nagari," tambah Datuak Malintang.
Sistem ini ternyata memiliki akar sejarah yang dalam. Menurut catatan arsip nagari, limbago dituang pertama kali diterapkan pada tahun 1920-an kepada kelompok Nias generasi kedua. "Kakek saya termasuk yang pertama dapat gelar Datuak setelah memenuhi syarat-syarat itu," kenang Yusman. Kini, sudah lebih dari 50 keluarga Nias yang resmi menjadi anak nagari melalui mekanisme ini.
Keberhasilan limbago dituang di Ketaping menjadi contoh konkret bagaimana sistem adat Minangkabau yang terkenal tertutup ternyata bisa beradaptasi. "Ini membuktikan bahwa adat bukan sesuatu yang kaku, tapi hidup dan bisa menyesuaikan zaman," pungkas Datuak Malintang.
Editor : melatisan
Tag :#Limbago Dituang #Etnis Nias
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
TUBO
-
PERAYAAN LEBARAN MENJADI WADAH PELESTARIAN KESENIAN DAERAH DAN PENGENALAN ADAT ISTIADAT KEPADA GENERASI MUDA DI NAGARI SIALANG
-
NAMA-NAMA DAERAH DI SUMATERA BARAT DAN MAKNANYA
-
ARTI PENTING HUTAN SAGU BAGI MASYARAKAT MENTAWAI: PILAR PANGAN, BUDAYA, DAN KEBERLANJUTAN
-
PEREMPUAN MINANGKABAU DAN TRANSFORMASI SENI BAGURAU SALUANG: DARI LARANGAN ADAT KE PANGGUNG UTAMA
-
NGALAU BUNIAN DI LINTAU BUO UTARA: MISTERI GUA YANG MENGUNDANG MITOS,DUNIA GHAIB DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MAKHLUK HALUS ATAU ROH
-
BADAI PHK MASSAL DI SRITEX: PENYEBAB, DAMPAK, DAN TANGGAPAN PEMERINTAH
-
SAWAHLUNTO KOTA LAYAK ANAK DAN PENDAPATAN DAERAH
-
MEROSOTNYA KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP POLRI: ANTARA "KEBAPERAN" DAN REFORMASI YANG DIPERLUKAN
-
TRADISI MAANTA PABUKOAN KE RUMAH MINTUO DI PESISIR SELATAN: WARISAN BUDAYA RAMADAN MINANGKABAU