HOME AGAMA KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Minggu, 20 Februari 2022

Khatam Quran Serentak Membahagiakan Warga Dan Tokoh Masyarakat Sitiung

Pawai takruf para santri khatam dan wisuda Tahfiz Al-Quran kecamatan Sitiung berlangsung kidmat, Minggu (20/2/2022).
Pawai takruf para santri khatam dan wisuda Tahfiz Al-Quran kecamatan Sitiung berlangsung kidmat, Minggu (20/2/2022).

Dharmasraya (Minangsatu) - Wali santri dihimbau untuk lebih menghormati dan menyayangi, serta memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada guru ngaji TPQ/TPSQ, tempat santro menimba ilmu.

Berkat kegigihan mereka, para santri telah bisa membaca Al-Quran. Terpenting lagi guru ngaji juga telah membebaskan salah satu tanggungjawab kita diberikan Allah dalam mendidik anak. Hal ini ditegaskan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Dharmasraya diwakili Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sitiung, Harianto Ali, saat berlangsungnya Khatam Al-Quran, dan wisuda Tahfiz angkatan ke-IV tahun 2022 di Masjid Jamiq Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, Minggu (20/2/2022).

Kegiatan tersebut diikuti oleh sedikitnya 500 orang santri dan santriwati yang tergabung dalam 37 kelompok Taman Pendidikan Al-Quran dan Taman Pendidikan Seni Al-Quran (TPQ/TPSQ) se-Kecamatan Sitiung.

Pelaksanaannya diawali dengan pawai takruf sepanjang satu kilo meter menuju masjid Jamiq tersebut berlangsung kidmat dan tertib. Pasalnya, kegiatan tersebut dikawal langsung oleh Kapolsek Koto Agung AKP Agus Salem, SH., bersama anggota, serta Kasat Binmas Polres Dharmasraya.

Selain itu juga tampak diiringi oleh para wali murid santri, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, hingga guru TPQ/TPSQ, dan pengurus.

Harianto Ali, menjelaskan bahwa guru ngaji merupakan sosok orang yang mulia. "Pada prinsipnya, jasa guru TPQ/TPSQ, tidak mampu dinilai dengan uang, emas, maupun bongkahan berlian. Karena mereka telah mengorbankan tenaga, pikiran, waktu dengan iklas, sehingga anak santri bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Terpenting lagi, guru mengaji telah melepaskan para orang tua dari beban berat diberi oleh Allah SWT, yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak," terang Harianto Ali.

Ia juga menegaskan kepada wali santri agar, memahami, dan menyadari, betapa besarnya pertolongan para guru mengaji terhadap orang tua santri. Karena mereka telah menyelamatkan kita dari salah satu tanggung jawab dan kewajiban kita mendidik anak kepada Allah SWT.

Secara terpisah Ustadzah Fani Suli Astari salah seorang guru ngaji di TPQ/TPSQ berada di Perum Wisma Gunung Sari, Nagari Gunung Medan merasa bangga atas kesuksesan dalam mengantarkan anak didiknya hingga Khatam Al-Quran.

Ia juga menyebutkan, sebagai generasi muda, dan masih duduk di bangku perkuliahan, dirinya merasa terpanggil untuk mendidik rohani anak-anak dengan mendalami ilmu agama. Sehingga akan terbentuk generasi penerus yang memiliki akhlak mulia, sehingga kelak menjadi pemimpin religius yang Qurani.

Ustadz Tarmizi. S.Pd.I., salah satu panitia pelaksana, juga merupakan pimpinan pondok pesantren (Ponpes) Salafiah Almadinatul Munawwaroh, menyebutkan bahwasanya kegiatan Khatam dan Wisuda Tahfiz dilaksanakan secara bersamaan, dalam rangka memotivasi seluruh anak santri, dan tenaga pengajar.

Ustadz Tarmizi juga menghimbau kepada seluruh santri, agar tidak berhenti dalam mengaji di TPQ/TPSQ. Adapun khatam maupun Wisuda Tahfiz dilaksanakan saat ini, hanya sebatas memberikan sebuah penghargaan kepada santri, yang sudah bisa membaca Al-Quran. "Untuk lebih lancar, dan lebih baik dalam membaca Al-Quran, seperti mengetahui tajwid, irama, tentu perlu belajar lebih giat. Sehingga bacaannya jelas dan tepat, " pungkas Ustadz Tirmizi.


Wartawan : Syaiful Hanif
Editor : ranof

Tag :#Khatam quran serentak #Sitiung #Dharmasraya #Sumbar

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com