- Kamis, 28 Januari 2021
Herlina, Pemilik Usaha Kerupuk Kamang : "Kehadiran CSR PT. Semen Padang Sangat Membantu Usaha Saya"

Kamang Hilia (Minangsatu) - Tak banyak usaha rumahan yang sanggup bertahan di masa pandemi Covid-19. Hanya mereka dengan tekad dan semangat yang kuat yang mampu berjuang untuk menjaga eksistensi usaha mereka. Salah satunya Usaha Kerupuk El Kamang di Jorong Nan VII Padang Sawah, Kamang Hilia, Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam. Kerupuk khas Kamang ini merupakan adalah jenis kerupuk yang banyak dikonsumsi masyarakat Sumatera Barat. Harganya yang terjangkau dan rasa yang gurih menjadi rahasia masih bertahannya kerupuk Kamang hingga saat ini.
Ditemui Minangsatu di kediamannya, Kamis (28/01/2021), Herlina (50 tahun) pemilik usaha kerupuk El Kamang ini menuturkan bahwa ia harus bekerja lebih keras semenjak wabah Covid 19 melanda. Diakui El, (panggilan akrab Herlina), kesulitan semakin terasa saat diterapkannya PSBB di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.
"Semua kita diuji ya. Tak terkecuali kami yang hanya kelas usaha rumahan. Kami kesulitan mendistribusikan kerupuk karena penerapan PSBB. Mau kemana-kemana kita dibatasi. Hal tersebut sangat berdampak pada produksi dan penjualan kami," katanya.
Memasuki awal tahun 2000, El sudah mulai merasakan kembali bergairahnya penjualan Kerupuk Kamang. Dengan berakhirnya masa PSBB, pesanan dari berbagai daerah kembali berdatangan.
"Alhamdulillah, sekarang sudah mulai kembali berangsur pulih. Bahkan sekarang untuk pengiriman kita paling jauh ke Malaysia. Salah seorang perantau kita disana yang pesan langsung kepada kami," tuturnya.
Bagi El, menjaga kepercayaan dan kepuasan konsumen adalah komitmen yang utama, karenanya ia tetap menjaga kualitas dengan seleksi bahan baku serta tanpa menggunakan pengawet.
"Bahan baku utama Kerupuk Kamang adalah ubi kayu. Saya selalu memastikan kualitas dari ubi kayu yang digunakan serta bertekad untuk selalu tidak memakai bahan pengawet. Jadi, dari kualitas rasa tetap terjaga dan tidak membahayakan kesehatan konsumen," ujar El.
Dijelaskan El, usaha kerupuknya membutuhkan 90 kilogram ubi kayu per harinya dan mampu menghasilkan 24 kilogram kerupuk. Harga rata-rata per kilogram berkisar dari 15.000 rupiah hingga 20.000 rupiah.
"Memang tidak banyak yang bisa dihasilkan dengan keterbatasan dana dan tenaga kerja. Namun, untuk saat ini cukuplah untuk keperluan rumah dan biaya pendidikan anak-anak. Semoga nanti ada kesempatan lagi untuk peningkatan modal usaha," harapnya.
Awal Mula Merintis Usaha dan Bantuan CSR PT. Semen Padang
Usaha Kerupuk El Kamang mulai dirintis pada tahun 2008 dengan modal awal 4 Juta Rupiah. Menurut El, pilihan menjalankan usaha rumahan Kerupuk Kamang didasarkan pada prinsip "Sambil Menyelam Minum Air".
"Sebagai ibu rumah tangga saya punya tanggung jawab mengurusi suami dan anak-anak. Kalau saya punya usaha di rumah, tanggung jawab utama saya tetap bisa saya jalankan, sementara itu saya bisa bantu-bantu suami yang bekerja sebagai petani untuk uang pendidikan anak-anak," ulasnya.
Keahlian membuat kerupuk Kamang El peroleh dari tetangga-tetangga dekat rumah. Semenjak ia bergabung dengan Kelompok Indah Sari, semacam kelompok kreatif masyarakat Kamang Hilia, El banyak mendapat ilmu dan wawasan dalam membuat Kerupuk Kamang.
"Kamang dikenal sebagai penghasil kerupuk kudapan dengan kualitas rasa terbaik. Bahkan pemberian nama kerupuk Kamang telah menunjukkan bahwa di sini masyarakatnya mampu membuat kerupuk yang enak. Melalui belajar dengan tetangga dan di Kelompok Indah Sari, saya mantap menjalankan usaha ini," bebernya.
Memasuki tahun 2017, Usaha Kerupuk El Kamang sudah mencapai penjualan yang cukup menjanjikan. Daerah-daerah Sumatera Barat seperti Agam, Bukittinggi, dan Pasaman sudah menjadi wilayah distribusi utama. Namun, kendala dalam permodalan membuat Usaha Kerupuk El Kamang sulit untuk meningkatkan produksi dan penjualan.
Gayung bersambut, berawal dari Informasi teman di Kelompok Indah Sari, El memperoleh brosur bantuan pembiayaan dari CSR PT. Semen Padang. Dengan tekad dan keyakinan, El lalu mengajukan proposal bantuan pembiayaan kepada CSR PT. Semen Padang.
"Berawal dari info teman tersebut saya coba memasukkan proposal pembiayaan ke CSR PT. Semen Padang. Alhamdulillah, permintaan saya di-acc dan kami dapat bantuan pembiayaan guna menambah modal usaha. Sejak saat itu saya dapat meningkatkan produksi dan tentunya juga berimbas kepada meningkatnya pendapatan," katanya.
Bagi El, bantuan CSR PT. Semen Padang sangat membantu dan meringankan. Pembiayaan dari CSR diakui El sebagai pembiayaan yang paling ringan angsurannya.
"Luar biasa ya. Pembiayaan dari CSR PT. Semen Padang adalah pembiayaan dengan angsuran teringan. Benar-benar sangat membantu. Kesempatan dua tahun bantuan CSR sangat berarti bagi Usaha Kerupuk El Kamang," ulasnya.
El juga berharap agar CSR PT. Semen Padang dapat terus mengucurkan pembiayaan kepada usaha-usaha rumahan guna guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Semoga kedepan saya berkesempatan lagi untuk menjadi bagian program CSR. Sehingga saya bisa membuka cabang usaha baru dan bisa menyerap tenaga kerja. Untuk saat ini Saya hanya sanggup mempekerjakan satu karyawan dimana saya sendiripun langsung terlibat dalam pengerjaanya," tutur El.
Berkah Penjualan, Dari Naik Haji Hingga Tercapainya Pendidikan Anak-Anak
Meskipun berskala rumahan, Usaha Kerupuk El Kamang berhasil mengantarkan seorang Herlina menuju Tanah Suci yang merupakan impian setiap orang Islam yang ingin menyempurnakan keislamannya.
"Alhamdulillah. Berkah yang luar biasa. Tahun 2017 saya bisa berkunjung ke rumah Allah di Mekah. Tidak semua orang bisa hadir disana dan melaksanakan ibadah haji. Syukur yang tiada terhingga yang tak bisa saya gambarkan," kata El dengan mata berkaca-kaca.
Tak sampai disana, berkah usaha kerupuk Kamang juga dirasakan langsung oleh anak-anak El yang semuanya berhasil mengecap pendidikan tinggi.
"Sangat membantulah untuk suami Saya. Uda (Erizal, 57 tahun) bertani dan saya di rumah membuat kerupuk. Alhamdulillah, 2 dari 3 anak saya sudah sarjana, dan Insya Allah si bungsu akan segera diwisuda," jelas El.
Bagi El pendidikan dan kesejahteraan keluarga adalah hal yang utama. Apapun jenis usaha meski memikirkan keberkahannya, karena disanalah letaknya nikmat berusaha.
"Mencari berkah yang paling penting. Dengan rezeki berkah, hidup kita berkah, pendidikan anak-anak pun jadi terarah. Dan itulah kebahagiaan yang sebenarnya," pungas El mengakhiri pembicaraan.*
Editor : Benk123
Tag :#semenpadang
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
-
Berkat Electrifying Agriculture PLN, Petani Tebu Matur Kini Hemat Biaya Produksi 60 Persen
-
Stok Mencukupi, Harga Kebutuhan Pokok Di Agam Stabil
-
Sukses Beternak, Sapi Keltan Lintas Harapan Dari 21 Jadi 30 Ekor
-
Bank Nagari Bukittinggi Support Peluang UMKM Hasil Produk Olahan Nagari Pasia Laweh Agam
-
Bank Nagari Bukittinggi Rebut Peluang UMKM Hasil Produk Olahan Nagari Pasia Laweh Agam
-
PERBEDAAN PERAN DAN FUNGSI PEREMPUAN DI MINANGKABAU DAN MENTAWAI SUMATRA BARAT
-
Musik Minang Populer Yang Viral Di Media Sosial
-
REFLEKSI MATRILINEAL DALAM CERPEN DI JEMPUT MAMAK
-
Mitos Hari Api Di Tandikek
-
MERANTAU DALAM KARYA HAMKA