HOME KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN
- Selasa, 7 Januari 2020
Donizar Peduli Penderita Bibir Sumbing Di Pasaman

Pasaman (Minangsatu) - Seraya mata berkaca-kaca dan senyum bahagia tampak terpancar dari wajah Anggota DPRD Sumbar, Donizar. Dia tampak mengendong seorang anak dan tangannya memegang seorang anak lainnya.
Pria bersahaja ini terlihat bahagia dan senang karena telah bisa berbuat untuk sesama, yakni membantu para penderita bibir sumbing. Salah satunya adalah Rindi Mariani, penderita penyakit bibir sumbing yang tidak memiliki gusi.
Rindi adalah gadis belia penderita penyakit Labio Plato Genato Shisis komplek (Bibir sumbing yang tidak memiliki gusi) sejak lahir.
Rindi Mariani adalah anak pasangan suami istri Anasril dan Rinam dari Jorong Benai Nagari Muaro Tais, Kabupaten Pasaman. Diusianya yang telah memasuki 6 tahun 4 bulan, Rindi masih di gendong ibunya karena belum bisa berdiri untuk bermain dan berjalan layaknya anak seusianya, ia hanya memiliki bobot tubuh seberat 7 kg.
Harapan Anasril untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang lebih baik untuk anaknya, akhirnya datang jua lewat uluran tangan Donizar, anggota DPRD Provinsi Sumbar periode 2019-2024 dari fraksi PKB.
Air mata Anasril dan Rinam akhirnya menetes saat Donizar meminta persetujuannya, serta memohon izin ninik mamak untuk membawa ia dan Rindi anaknya berobat ke Bukittinggi, dengan janji tidak perlu memikirkan masalah biaya yang timbul nantinya.
Donizar mengatakan ada tiga anak untuk bawa ke RSAM, pertama Rindi dan yang kedua Rahmayani (5 th), anak dari keluarga kurang mampu dari Jorong Soma, Nagari Persiapan Muara Tais Kubu Godang penderita Gingifa di tulang rahangnya, sehingga tidak bisa mengatupkan rahang atas dan rahang bawahnya.
Ada satu lagi anak yang dibawa dan difasilitasi untuk perbaikan hidung yakni bernama Tessi, masih dari daerah Mapat Tunggul Jorong Kampung Tongah Nagari Mura tais di bantu oleh smile train indonesia.
"Ketiga anak ini kita jumpai pertama kali saat kampanye pileg dulu, yang mana pada saat itu kita mencari dari kampung ke kampung mereka yang Lansia, disabilitas dan anak yatim untuk dibantu. Membantu untuk memfasilitasi pengobatan anak ini memang sudah menjadi nazar saya, namun baru sekarang bisa saya tunaikan," ungkapnya.
Rindi Mariani bocah kecil dari jorong benai nagari muara tais, usia 6 tahun 5 bulan. terlahir bibir sumbing sempurna tanpa langit-langit yang dibesarkan dari keluarga kurang mampu.
Menderita gizi buruk saat usia yang tidak sebanding dengan berat badannya yang hanya 7 kg. Harapan dan keinginan orang tua untuk kesembuhan dan bisa tertawa bermain bersama teman sebayanya.
Saat dikomfirmasi, Donizar menjelaskan bahwa pada hari Selasa tanggal 10 Desember 2019 datang ke padang menginap di rumah singgah Donizar, besoknya di bawa ke Rumah Sakit Unand di dampingi dinas kesehatan.
Kamis tanggal 19 Desember 2019 jam 14.00 WIB Rindi telah dijadwalkan operasi setelah perbaikan gizi dan penyembuhan alergi di bawah dagunya.
Selanjutnya kata dia, tanggal 23 Desember yang lalu, Rindi sudah boleh pulang dan kita bawa ke rumah singgah sahabat donizar tanggal 26 dan 31 desember 2019 kontrol ke rumah sakit dengan hasil dari keterangan dokter kalau luka bekas operasi rindi sudah bagus dan baik, dengan catatan kepada orangtua rindu untuk selalu menjaga kesehatan rindi.
"Menurut informasi dari dokter untuk operasi selajutnya, pembentukan langit-langit dan merapikan bibirnya agar bagus akan dilakukan 3-4 bulan lagi dan tergantung kondisi rindi. Untuk itu kesehatannya harus tetap dijaga termasuk makanan untuk menunjang berat badannya," ujar Donizar yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat ini.
Sebelumnya rindi mariani sudah dibawa ke RSAM Bukittinggi berdua dengan Rahmayani untuk perbaikan kesehatan masih dari daerah mapat tunggul. Akan tetapi karena kondisi daerah tidak terjangkau jaringan hingga komunikasi sulit, Rahmayani masih kita harapkan untuk bisa dibawa ke Rumah Sakit dan diperbaiki mulutnya yang terketup.
"Pada tanggal 1 januari 2020 keduanya rindi dan yani kita pasilitasi untuk kepulangannya dan diantar ke rumah masing-masing. Sebelum itu, sudah kita titipkan ke Puskesmas Pintu Padang untuk pengontrolan dan pengawasan ke dua anak ini," terang Donizar.
Tindakan terhadap Tessy, Donizar menjelaskan bahwa tanggal 23 Desember 2019 yang lalu, kepada Tessy juga dilakukan operasi dan tanggal 24 Desembernya sudah bisa pulang, dan dilakukan kontrol pada tanggal 31 Desember 2019, maka menunggunya di rumah singgah Donizar.
Tessy melakukan kontrol ke RS Yos Sudarso. Menurut Dokter disana luka operasinya sudah kering dan bagus untuk perbaikan hidungnya, namun masih ada operasi lanjutan dan akan di rujuk ke RS M. Jamil Padang.
"Setelah ada kesiapan dari tessy untuk operasi berkemungkinan 3-4 bulan lagi untuk memastikan lukanya benar-benar sembuh dan siap di operasi," pungkas Donizar.
Donizar juga menegaskan, pihaknya akan senantiasa mengawasi para stakeholder terkait pelayanan kesehatan kepada masyarakat, beliau juga berharap mulai dari pemerintahan terbawah hingga ke atas agar turut pro aktif dan bersinergi membantu mereka yang membutuhkan uluran tangan.
Editor : melatisan
Tag :#donizar #operasi #bibir sumbing
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
RSUD TUANKU IMAM BONJOL PERINGATI HARI GINJAL SEDUNIA TAHUN 2025
-
TINGKATKAN LAYANAN, RSUD LUBUK SIKAPING MILIKI RUANG OPERASI MODERN SESUAI AKREDITASI
-
BIN DAERAH SUMBAR TERUS GENCARKAN VAKSINASI COVID-19 DOSIS BOOSTER DI PASAMAN
-
PENUH KECERIAAN, VAKSINASI MURID SD DI PASAMAN DILAUNCHING BUPATI
-
LAYANAN BEROBAT VIA WA DI RSUD LUBUK SIKAPING, CEGAH ANTREAN PANJANG
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI