HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN AGAM
- Senin, 11 Januari 2021
Cuaca Buruk, Produksi Kerupuk Khas Kamang Menurun Drastis

Agam (Minangsatu)-Sejumlah produsen Kerupuk Kamang di Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, keluhkan produksi kuliner khas asal wilayah setempat itu menurun drastis.
Hal itu dikarenakan faktor cuaca yang menyebabkan pembuatan kuliner berbahan dasar singkong tersebut terkendala saat proses pengeringan.
"Untuk proses pembuatan kuliner khas Kamang itu, masyarakat setempat sangat mengandalkan cahaya matahari, jika cuaca cerah pengeringan hanya memakan waktu 3 hingga 5 jam. Namun, sepekan terakhir cuaca di daerah setempat mendung dan hujan, sehingga proses pembuatan Kerupuk Kamang memakan waktu berhari-hari," ungkap salah seorang pengrajin Kerupuk Kamang, Zetri (45), Senin (11/1).
Dijelaskan, saat cuaca cerah dalam sehari, ia dapat menghabiskan 100 kg singkong untuk membuat kerupuk. Namun saat ini ia hanya dapat menghabiskan 40 kg singkong. "Beberapa minggu terakhir, proses pengeringan mengalami kendala, jadi produksi menurun drastis," ujarnya.
Selain itu, lamanya proses pengeringan juga berpengaruh kepada kwalitas Kerupuk Kamang yang dihasilkan. Jika cuaca tidak bagus, kerupuk akan terlihat menguning dan sedikit kusam. "Meskipun warna berubah, keruput tidak berpengaruh terhadap rasa yang dihasilkan, "lanjut Zetri.
Zetri mengaku untuk berapa pun yang diproduksinya selalu dibeli para pedagang dan pengepul yang nantinya akan di pasarkan di luar Sumatera Barat seperti Pekan Baru, Jambi, Palembang hingga ke pulau Jawa.*
Editor : Benk123
Tag :#agam, #kerupukkamang
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PERERAT SILATURAHMI, KOPI MOS FC GELAR BUKA PUASA BERSAMA
-
ANGGOTA DPR RI FRAKSI PAN H. ARISAL AZIZ HADIR DI AMPEK ANGKEK GUNA SOSIALISASIKAN EMPAT PILAR
-
HADIRKAN FIRDAUS ABIE SEBAGAI PEMATERI, RBAN TILATANG KAMANG GELAR SEMINAR JURNALISTIK
-
GUBERNUR MAHYELDI INGATKAN TANGGUNG JAWAB MEMBINA ANAK KEMENAKAN, SAAT BATAGAK PANGHULU DATUAK RAJO ENDAH NAN RANDAH NAIK SARUMPUN DI SUKU TANJUANG
-
TRADISI PERLU DIWARISKAN, GUBERNUR MAHYELDI APRESIASI FESTIVAL BUDAYA MARANDANG MINANGKABAU 2024
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU