- Kamis, 11 Juni 2020
Belum Ada Kabar, Orang Tua ABK Kapal China Asal Padang Semakin Risau

Padang (Minangsatu) - Tak kunjung ada kabar perihal Adithya Sebastian (22), Anak Buah Kapal (ABK) kapal China asal Koto Tangah, Padang, yang dilaporkan hilang di perairan Malaysia pada 7 April 2020 lalu, semakin membuat risau pihak keluarga.
Meskipun demikian, Basrizal dan Neni Marlina yang merupakan orangtua dari Adithya, tetap berharap anaknya bisa pulang dengan selamat.
"Kami tidak pernah berhenti berharap agar anak kami bisa pulang. Kami sangat rindu kabar darinya, karena sampai saat ini tidak ada penjelasan dari pihak terkait," kata Basrizal di Padang, Kamis (11/6).
Basrizal mengaku pada 8 Mei 2020 lalu, ia sudah mengirim surat pengaduan kepada Kemenlu, Kapolri dan perusahaan penyalur, PT. Mandiri Tungggal Bahari.
"Hingga saat ini kami tidak mendapat penjelasan atau balasan surat dari pihak-pihak tersebut. Kalau begitu, kepada siapa lagi kami harus mengadu"? tanya Basrizal.
Basrizal dan Neni Marlina tidak berhenti memikirkan putra tercinta yang hilang dan tak jelas nasibnya.
"Kami tidak bisa tenang bekerja karena terus memikirkan Adithya. Kami hanya bisa berdoa setiap waktu," kata Basrizal.
Basrizal dan Neni berharap Adithya bisa memberi khabar. Minimal via telepon.
"Ketika memasak sambal kesukaan Adthya saya selalu teringat dia. Ini sambal yang enak buat Adithya," tutur Neni lirih.
Adrizal, paman dari Adithya Sebastian mengungkapkan, dari informasi rekan korban yang selamat, pada 7 April 2020 terjadi perkelahian antara enam ABK Indonesia dengan ABK Cina di atas kapal Fu Yuan Yu 1218 tepatnya di perairan Selat Malaka dengan Singapura.
Karena kalah jumlah, Adithya Sebastian bersama 5 orang ABK WNI lainnya dilaporkan melompat kelaut di Selat Malaka kira-kira jam 2.45 dini hari waktu setempat.
"Sebanyak empat orang ABK diselamatkan maritim malaysia dan sudah dipulangkan ke Indonesia sementara 2 orang ABK WNI, Adithya Sebastian dan Sugiyana Ramadhan asal Sukabumi sampai saat ini belum diketahui nasibnya dan hilang kontak sampai sekarang dengan keluarga," kata Adrizal.
Adrizal mengaku telah dihubungi oleh Jhon Albert yang mengaku mewakili PT. Mandiri Tungggal Bahari yang beralamat di Tegal Propinsi Jawa Tengah sebagai perusahaan penyalur ABK ke Kapal Fu Yuan Yu 1218.
Jhon, menurut Adrizal, telah melakukan komunikasi dengan kapten kapal dan didapat informasi bahwa 2 orang ABK WNI masih hilang ini terjun kelaut kira-kira 7 menit setelah 4 orang ABK WNI yang lain terjun setelah melihat CCTV dikapal dan kapten kapal hanya melakukan pencarian selama 1 jam dan melanjutkan bekerja mencari ikan.
PT. Mandiri Tunggal Bahari juga telah melaporkan masalah ini ke BHI Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dengan surat Nomor 046-04/SP/MTB-TGL/2020 .
Editor : sc.astra
Tag :#adithyaSebastian #ABK #kapalChina
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PRIA INI JADI VIRAL USAI NGAKU ANGGOTA ORMAS LALU MINTA 'THR KETUPAT' KE TUKANG CUKUR DI JAKSEL
-
MEMBANGGAKAN! BANK NAGARI RAIH 2 PENGHARGAAN 14TH INFOBANK-ISENTIA DIGITAL BRAND AWARDS
-
JALINSUM BATAS JAMBI - SUMBAR PUTUS TOTAL
-
H. ARISAL AZIZ LAPORKAN KASUS DUGAAN PERAMPASAN TANAH ULAYAT PASUKUAN DT RANGKAYO MULIE KE KEMENHAM
-
UPDATE KORBAN TABRAKAN BERUNTUN DI TOL CIPULARANG: 1 TEWAS, 22 ORANG LUKA
-
SAWAHLUNTO KOTA LAYAK ANAK DAN PENDAPATAN DAERAH
-
MEROSOTNYA KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP POLRI: ANTARA "KEBAPERAN" DAN REFORMASI YANG DIPERLUKAN
-
TRADISI MAANTA PABUKOAN KE RUMAH MINTUO DI PESISIR SELATAN: WARISAN BUDAYA RAMADAN MINANGKABAU
-
TRADISI PACU KUDO: AJANG SILATURAHMI DAN TRADISI BERKUDA DI PAYAKUMBUH
-
MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM KERAGAMAN: REFLEKSI DARI TADARUS PUISI & PAMERAN PUISI EKSPERIMENTAL