HOME SOSIAL BUDAYA KOTA BUKITINGGI
- Senin, 6 September 2021
Anggota MPR RI Arteria Dahlan Sosialisasikan 4 Pilar Kehidupan Kebangsaan

Bukittinggi (Minangsatu) - Arteria Dahlan selaku Anggota MPR RI, sosialisasikan empat pilar kebangsaan di Bukittinggi.
Sosialisasi ini dihadiri Wali Kota, Kepala SKPD, Camat dan Lurah, perwakilan mahasiswa, KNPI serta sejumlah undangan lainnya, di Balairung rumah dinas Wali Kota, Senin (06/09/2021).
Anggota MPR RI, Arteri Dahlan, dalam materinya, menegaskan bahwa, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD negara RI tahun 1945, sebagai konstitusi negara, serta ketetapan MPR Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai bentuk negara Bhineka Tunggal Ika, sebagai semboyan negara.
Kemudian UUD 1945 ditempatkan sebagai konstitusi Negar dan sebagai perjanjian sakral antara rakyat dan Negara yang menjadi kekbangaan dan bisa menjadi penyelesaikan masalah dalam Kebinikaan.
“Karena kita negara besar dan bersatu secara sadar bersatu atas nama perbebedaan dan tidak ada Negara lain selain Indonesia yang medeglarasikan bersatu atas nama perbedaan’’ujar Arteria Dahlan.
Dijelaskan, semenjak tahun 2003 Pancasila tidak diwajibkan lagi mata pelajaran dan mata perkuliahan dan UU Sisdiknas 2003 boleh diajarkan Pancasila dan boleh tidak.
“Ini modal dasar kita dalam bernegara. Pancasila harus ditafsirkan secara global. Jangan sampai ditafsirkan orang per orang. Ini akan membuat perbedaan yang berdampak pada perpecahan,” tegasnya.
Sejarah Pancasila penting untuk dipahami. Bicara Pancasila, bicara Indonesia Merdeka, tak lepas dari jasa orang Minangkabau
“Mitra kritis Bung Karno itu adalah orang Minang. Jadi memang peran orang Minang tidak bisa dipandang sebelah mata, khususnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ada Bung Hatta, ada juga yang masuk tim 9 dan banyak tokoh Minang lainnya yang berperan dalam memerdekakan Indonesia,” ujarnya.
Bung Hatta, menjadi tokoh yang mempersatukan Pancasila dengan Islam. Orang Sumbar lah yang mempersatukan Indonesia.
“Kami juga berharap bagaimana Pancasila diyakini sebagai pemersatu bangsa. Ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila. Tidak ada Pancasila untuk meminggirkan agama. Ini yang harus dipahami seluruh rakyat Indonesia,” ungkap Arteria Dahlan.
Sebelumnya Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyambut baik kehadiran Arteri Dahlan di Bukittinggi untuk mensosialisasikan empat pilar kebangsaan.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, karena sangat penting untuk dipahami dan dimengerti secara benar oleh seluruh Warga Negara RI pada umumnya, secara khusus bagi ASN sebagai ujung tombak menanamkan nilai kebangsaan kepada masyarakat.
“Empat pilar kebangsaan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, dilakukan guna meningkatkan kesadaran kita tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat. Gotong royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan,” jelas Erman Safar.
Wako berharap, dengan mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, peserta dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikan. Sehingga mampu pula menjelaskan dan menanamkam empat pilar kebangsaan ini sejak dini, minimal kepada lingkungan SKPD dan lingkungan terdekat dalam kehidupan sehari-hari, guna menanamkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air yang menjadi modal dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.*
Editor : Benk123
Tag :#bukittinggi, #dpr ri, #arteria dahlan
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
MEWARNAI WARISAN NUSANTARA: NIPPON PAINT MELAKUKAN PEREMAJAAN JAM GADANG KEBANGGAAN MASYARAKAT BUKITTINGGI
-
KANTOR PERTANAHAN KOTA BUKITTINGGI RAIH PENGHARGAAN WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK)
-
AMANKAN ASET DAERAH, PEMKO BUKITTINGGI TERIMA 21 SERTIFIKAT TANAH DARI BPN
-
KANTOR PERTANAHAN KOTA BUKITTINGGI TERIMA KUNJUNGAN STUDI TIRU DARI KANTAH KABUPATEN KEPAHIANG
-
TIM TPN KEMENPAN RB LAKUKAN VERIFIKASI LAPANGAN DI KANTOR PERTANAHAN KOTA BUKITTINGGI UNTUK PENILAIAN ZONA INTEGRITAS
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI