HOME OPINI DIDAKTIKA

  • Kamis, 15 Juni 2023

Songket Pitalah "Menarik Namun Tak Banyak Yang Mengenali"

opini meisya
opini meisya

Songket Pitalah "Menarik Namun Tak Banyak yang Mengenali"

Oleh: *Maisya Kartika

Salah satu nagari kecil di Kabupaten Tanah Datar ialah Nagari Pitalah. Keindahan alam serta tutur masyarakatnya yang masih tradisional menjadikan nigari pitalah ini dikenali oleh masyarakat. Namun ada hal yang membuat nigari ini makin banyak dikenali oleh khalayak ramai ialah ketupatnya. Nagari Pitalah terkenal dengan ketupatnya yang memiliki cita rasa yang beda dari ketupat lainnya sehingga ketupat pitalah banyak diminati oleh masyarakat. Tidak hanya ketupat Nagari Pitalah juga memiliki budaya-budaya yang menjadi daya tariknya tersendiri. Salah satunya ialah songket pitalah. Dimana songket ialah salah satu pakaian wajib yang harus dipunyai oleh perempuan Minangkabau.

Songket disetiap daerah memiliki motif dan cara tenunnya yang berbeda-beda bahkan makna dibalik songket disetiap daerah juga berbeda. Songket pitalah sendiri menggunakan kain dengan motif lebih halus dengan Teknik balapak pada kedua ujungnya. Songket pitalah bila diperhatikan pada tampila permukaan songketnya, kain songket pitalah memiliki tenunan yang rapi dan komplek. Dengan hasil tenun yang rapi dan komplek sehingga beberapa orang mengatakan sulit untuk membedakan antara tampilan depan dan belakangnya karena sama-sama terlihat nampak detail dari motif tenunnya. Warna yang dihadirkan dalam songket pitalah biasanya menggunakan warna merah, biru, dan kuning serta keunikan dari warna yang digunakan hanya satu saja tidak ada kombinasi dengan menggunakan warna lain. Selain itu warna yang digunakan untuk pola atau pattern dari motif menggunakan warna silver atau perak yang berkilau. Selain keunikan warna dan teknik tenun yang dihasilkan dari songket pitalah, motif yang dihasilkan juga memiliki daya Tarik yang berbeda dengan kain songket lainnya yang tentunya memiliki makna dan filosofi dibaliknya.

Motif-motif yang terdapat pada kain songket ini antara lain motif balah kacang gadang, salapah-salapah, api-api, balah katupek, bunga sikakau, atua bada, batang pinang, bijo ayam, bijo antimun, pucuak rabuang, itiak pulang patang dan lain-lain. Makna yang dihadirkan pada motif dianggap sacral oleh masyarakat Nagarai Pitalah, tidak asal-asalan dan pemberian makna dan filosofinya. Motif balah kacang gadang memiliki makna sebagai suatu sindiran “Lah lupo kacang jo kuliknyo” (sudah lupa kacang pada kulitnya), artinya kacang yang dibelah akan menampakkan isinya, isi ini merupakan cikal bakal yang akan tumbuh menjadi tunas baru. Ungkapan ini mengandung arti nilaqi simboliknya pada pengajaran, bahwa sewaktu membuka diri hendaklah memperlihatkan niat yang baik tanpa menyombongkan diri dengan menunjukkan kemampuan ataupun kekayaan yang dimiliki.

Motif lain yang memiliki makna yang cukup dalam ialah salapah-salapah. Motif salapah berbentuk seperti anyaman yang menyilang lebih besar. Salapah merupakan dompet kecil yang dibuat dari anyaman daun pandan dan kain. Dahulu, salapah dibawa ke mana saja oleh masyarakat Pandaisikek dan beriskan siriah langkok. Jika bertemu, sebelum memulai perbincangan mereka akan membuka salapah dan menawarkannya kepada lawan bicaranya dan begitu juga sebaliknya. Motif ini mengajarkan kita bahwa sebagai manusia kita harus saling berbagi apa yang kita punya kepada orang lain. Nilai yang dikandung dari motif salapah adalah solidaritas dan tenggang rasa yang harus dijunjung tinggi bersama seperti dalam pepatah Minangkabau lamak dek awak katuju dek urang.

Api-api merupakan salah satu motif yang terdapat dalam songket pitalah. Motif ini terinspirasi dari kunang-kunang. Kunang-kunang melambangkan kekuatan kebersamaan pada masyarakat. Terkait kebersamaan dalam masyarakat Minangkabau ada kaitannya dengan makna dari motif pucuk rabuang. Motif pucuak rabuang juga menjadi identitas dari songket pitalah dimana motif ini melambangkan kehidupan yang tidak berguna dan tidak sia-sia. Filosopi hidup yang berarti semasa kecil anak laki-laki Bernama, setelah dia menikah bergerlar. Setalah dewasa Bernama betung, setelah tua Bernama ruyung. Hidup Ketika muda dia berguna dan hidup Ketika tua terpakai. Kesimpulan yang dapat ditarik dari motif tersebut ialah masyarakat memiliki perananya masing-masing sesuai porsi dalam tatanan kehidupan masyarakat.

Motif itik pulang patang menjadi salah satu motif favorit pada songket pitalah. motif ini berbentuk seperti gelombang yang turun naik. Itik merupakan bangsa unggas yang hidup di darat, bisa berenang, posturnya seperti angsa tapi lebih kecil dan termasuk binatang peliharaan. Motif ini menceritakan tentang perilaku itik saat pulang dan mencari makan yang selalu terlihat rapi dalam satu barisan yang terjaga keteraturannya. Motif ini memberikan pesan bahwa solidaritas dalam kelompok harus terjaga. Di samping itu, motif ini menjelaskan bahwa masyarakat harus menaati pemimpin yang berdiri di depan agar kehidupan dalam berkelompok tetap harmonis. Kawanan itik selalu digiring oleh itik jantan. Dengan kata lain, pemimpin barisan adalah itik jantan. Hal ini merupakan jati diri didalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Sistem kekerabatan Minangkabau menganut sistem matrilinial yaitu garis ibu, tetapi tanggung jawab sosial mengenai kehidupan dan keturunan adalah saudara laki-laki ibu atau lebih dikenal dengan sebutan mamak. Disamping itu, didominassi di setiap suku adalah laki-laki yang disebut dengan penghulu.

Diharapkan dengan adanya songket pitalah ini menggerakkan minat generasi  milenial untuk terus mengembangkan budaya sesuai dengan zamannya namun tidak meninggalkan ciri khas aslinya. Keunikan yang dihadirkan pada songket pitalah harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar tidak hilang ditelan zaman. Tidak hanya pihak dari generasi milenial yang turut ikut sera namun dari masyarakat yang terdahulu yang paham dengan songket pitalah juga berkewajiban meneruskan budaya songket pitalah ini.

*Mahasiswa Sastra Minangkabau

 

 


Tag :#Opini #Didaktika #Budaya #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com