- Jumat, 12 April 2024
Lebaran, Liburan Dan Kemacetan
Lebaran, Liburan dan Kemacetan
Oleh: Yunifaini, S.Pd.*
Satu Syawal tahun ini 1445 H (2024M)dirayakan serentak di Seluruh Indonesia, baik yang puasa Ramadhannya ikut hitungan majelis tarjih Muhammadiyah maupun hasil sidang Isbat yang dilakukan oleh Kemetrian Agama. Dengan serentaknya leberan tersebut mnjadikan angka peminat mudik ke berbagai daerah juga akan meningkjat. Dilansir dari laman detin news yang mengungkapkan bahwa mentri Perhubungan menyatakan lonjakan pemudik tahun ini meningkat sebanyak 50% jika dibanding tahun sebelumnya, artinya akan ada sekitar 192 juta orang yang akan mudik tahun ini. Peningkatan jumlah pemudik itu juga didudung oleh panjangnya masa cuti bersama lebaran tahun ini yang dipresiksi hibgga tanggal 17 April 2024.
Libur atau cuti yang panjang tersebut juga membuat berbagai tempat liburan di kampung halaman menjadi destinasi liburan yang sudah dan akan masuk agenda liburan para pemudik tahun ini. Berbagai macam daerah tujuan wisata dan destinasi liburan terlihat sudah mulai berbenah beberapa hari menjelang lebaran datang. Salah satu yang dapat penulis pantau adalah kawasan wisata pemandian alam yang terdapat di pinggir jalan utama dari Padang menuju Padang Panjang di sekitar wilayah air rerju Lembah Anai. Kolam-kolam yang biasanya dikeringkan saat H-2 lebaran terlah mulai dibersihkan dan di aliri air yang labgsung bersumber dari aliran air sungai yang ada disekitar kolam pemandian alami tersebut.
Beberapa pusat-pusat juga mulai menawarkan liburan dengan konsep wisata belanja dengan segala macam tawaran diskon dan fasilitas yang disediakan oleh tempat belanja tersebut. Tempat-tempat akomodasi selama perjalanan mudik dan liburan pun menawarkan berbagai macam diskon harga kamar atau diskon harga paket masuk destinasi dan akomodasi wisata tersebut. Para pemudik yang hendak pulang kampung semakin dimanjakan dengan sambutan baliho besar-besar dari pemerintah Kota atau Kabupaten dengan ucapan selamat datang di kampung halaman para perantau.
Kenyataan-kenyataan yang dialami selama lebaran dan liburan ini tentu juga akan menghadapi konsekuensi logis dari perjalan mereka. Salah satu konsekuensi nyata yang mesti mereka hadapi adalah kemacetan. Peningkatan angka mudik tentunya juga akan berimbas pada peningkatan jumlah dan volume kendaran yang akan datang dan menuju daerah mudik, tempat loiburan dan kampung halaman. Bertembahnya jumlah kendaraan tentunya juga akan berdampak kepada perbadingan atau rasio jumlah panjang jalan dengan jumlah daya tampung jalan. Kemacetan tentunya sebuah keniscayaan untuk dihindari. Berbagai upaya memang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kemacetan. Salah satu nya upaya yang dilakukan oleh pihak pemerintah Provinsi Sumatera Barat misalnya dengan memberlakukan kebijakan one way pada waktu-waktu tertentu dari Padang menuju Bukittingi maupun sebaliknya. Untuk beberapa lokasi litik kemacetan kebijakan ini sesungguhnya terlihat efektif dengan berkurannya titi-titik macet yang selama ini hampir menjadi masalah utama perjalanan Padang ke Bukittinggi atau sebaliknya. Namun, keputusan one way ini justru memicu terjadi dan munculnya titik macet yang baru dan biasanya diharai-hari lain jarang sekali terjadi kemacetan,
Di antara titik macet baru tersebut adalah sepanjang jalan Kepala Ilalalng menuju Simpang Sicincin yang awalnya tiga jalur dari Kepala Ilalang dan harus mnjadi satu jalur disekitar terminal Sicincin. Begitu juga dengan di daerah Malalak, yang biasanya hanya dilewati oleh mobil-mobil atau motor masayarakt sekitar kini mesti menampung kendaran para pemudik dari berbagai daerah dan berbagai ukuran. Tak ayal itu juga menjadi sumber dan titik kemacetan yang baru. Kemacetan juga diperparah dengan adanya beberapa ruas jalan yang putus karena banjir lahar dingin dari adanya aktivitas erupsi gunung Marapi.
Menyikapi kenyataan yang demikian, seharusnya para pemudik yang hendak liburan dan terhindar dari kemacetan sudah selayaknya membuat daftar daerah yang akan dikunjungi yang dilengkapi dengan jadwal yang pas untuk dilalui titik titik kemacetan tersebut. Hal lain yang juga tidak kalah penting adalah membuat rute-rute alternatif jika seandainya selama perjalanan libur lebaran dan mudik ini mendapat kendala. Buat pemerintah sudah sepatunya memilikirkan untuk menyediakan semacam pusat informasi di beberapa titik yang dianggap mudah untuk diakses oleh masyarakat. Semoga
*Guru Usaha Layanan Pariwiwsata SMKN 6 Padang
Tag :#Opini #Minangsatu
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
LEMBAH HARAU DAN POTENSI EKOWISATA YANG RAMAH LINGKUNGAN
-
PERJALANAN KOPI DARI TANAH MINANG
-
FENOMENA KEBANGKITAN SENI RANDAI DI KALANGAN GEN-Z SUMATERA BARAT
-
DINAMIKA KAHIDUPAN NALAYAN TRADISIONAL DI PASISIA SUMATERA BARAT
-
KENAPA NOFI CANDRA?
-
MENGAPA KULINER MINANGKABAU MENDUNIA? RAHASIA DI BALIK DAPUR MINANG
-
LEMBAH HARAU DAN POTENSI EKOWISATA YANG RAMAH LINGKUNGAN
-
PERJALANAN KOPI DARI TANAH MINANG
-
FENOMENA KEBANGKITAN SENI RANDAI DI KALANGAN GEN-Z SUMATERA BARAT
-
DINAMIKA KAHIDUPAN NALAYAN TRADISIONAL DI PASISIA SUMATERA BARAT