HOME OPINI DIDAKTIKA

  • Sabtu, 13 Agustus 2022

“Pendampingan” Kunci Utama Kemajuan UMKM

Berdayakan Mahasiswa
Berdayakan Mahasiswa

“Pendampingan” Kunci Utama Kemajuan UMKM

Oleh: Dr. Susiana*

Semenjak Pandemi Covid-19 melanda dunia dan tidak luput pula Indonesia menjadi salah satu negara terimbas, hampir semua bidang terimbas olehnya terutama bidang bisnis dan perdagangan. Tidak hanya lumpuh, bahkan beberapa pebisnis besar terpaksa tutup usaha dan gulung tikar. Namun, tidak begitu halnya dengan para pelaku UMKM, jika pun terimbas oleh pandemi mereka para pejuang UMKM dengan berbagai cara bertahan dari gempuran pandemi Covid-19.

Bagi Indonesia sendiri, UMKM turut berkontribusi terhadap PDB. Tercatat UMKM di Indonesia menyumbang total Rp8.573,89 triliun atau sekitar 61,07% selama masa pandemi, artinya UMKM ikut serta dalam pemertahanan sistem ekonomi Indonesia. Namun, demikian masih banyak pekerjaan rumah bagi UMKM yang harus dikerjakan dan diselesaikan demi kemajuan bisnis di sektor ini.

Dari sekian banyak pekerjaan rumah yang menumpuk itu, salah satunya adalah bagaimana UMKM itu bisa berjalan dengan tetap stabil dan mantap. Pendampingan adalah kata kunci yang harus dilakukan oleh pemerintah dan para pengambil kebjakan serta para pengabdi dari Universitas. Sebagai bagian dari tripel holik, UMKM, Pemerinta (pengambikl Kebijakan) dan Universitas (Dosen Peneliti dan Pengabdi).

Upaya yang dilakukan oleh para Dosen sebagai bagian dari kegiatan tridarma perguruan tinggi bidang pengabdian adalah melakukan pendampingan, pendampinagn terhadap UMKM masuk dalam salah satu skema khusus yang diberikan oleh pihak LPPM universitas. Kegiatan ini pernah diujicobakan kepada UMKM Ayam Geprek ICha di Kota Payamumbuh.

Kegiatan pendampingan yang dilakukan adalah dengan cara membuat semacam list persoalan dan upaya penyelesaian masalahnya. Setelah list daftar permasalahan ditemukan dan disusun, tim yang dipimpin oleh Dr. Susiana mulai membuat daftar rancanagn permasalahn yang dihadapi oleh UMKM bidaan tersebut. Keguatan yang perlama kali dilakukan adalah membuat rancangan (re-brabding) memperbarui dan menata ulang usaha rintisan yang telah dilakukan oleh mitra dengan cara perbaikan tempat usaha, perbaikan tampialan tem;at usaha, mempercantik both atau etalase tempat usaha dan membuat tempat usaha lebih menarik dengan menata dan memberi neon box dan cat yang baru, setelah dilakukan maka diamati kemajuan UMKM mitra selama beberapa waktu (lebih kurang 2 minggu). Diamati perkembangan mitra.

Setalah melakukan re-branding, dua pekan berikutnya mitra didampingni juga dalam hal manajemen keuangan UMKM. UMKM mitra yang selama ini masih menggunakan sistem manajemen tradisional dengan mencatat penjualan dikurangi modal maka didapat keuntungan mulai dikenalkan dengan sistem pembukuan yang lebih baih, dengan memasukkan komponen penyusutan modal dan biaya yang harus dikeluarkan. Upaya ini dilakukan agar UMKM binaan menjadi tahu bahwa ada beberapa komponen biaya yang mesti menjadi perhatian mereka. Dengan kegiatan pendampingan yang dilakukan terhadap UMKM lengkap dengan metode dan cara yang  tepat, tim yakin bahwa UMKM akan menjadi lebih kuat dan maju ke depannya.  

 

*Dosen Ekonomi Unand Payakumbuh, Ketua Tim Pengabdian Pengembangan UMKM


Tag :#Opini #Didaktika #Susiana

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com