HOME LANGKAN TINGKOK

  • Sabtu, 14 Desember 2024

Menilik Peran Surau Dalam Pembentukan Karakter Pemuda Minangkabau

Peran Surau
Peran Surau

Menilik Peran Surau dalam Pembentukan Karakter Pemuda Minangkabau

Oleh: Andika Putra Wardana

Sebagai lembaga tradisional Minangkabau, Surau telah menyaksikan perjalanan panjang pembentukan karakter pemuda di wilayah Minang. Surau lebih dari sekadar tempat ibadah, mereka memainkan peran penting dalam mendidik, menguatkan nilai-nilai budaya, dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan hidup. Surau masih berfungsi sebagai tempat pembentukan moral dan identitas keislaman, bahkan di era modern.

Dari Pemujaan Leluhur ke Pendidikan Islam

Surau sudah ada di Minangkabau sejak zaman sebelum Islam, digunakan sebagai tempat pemujaan leluhur dan tempat pembelajaran adat istiadat. Walau bagaimanapun, kedatangan Islam pada abad ke-16 membawa perubahan besar. Dengan bantuan ulama seperti Syekh Burhanuddin Ulakan, surau berkembang menjadi pusat pendidikan agama.

Surau menjadi tempat belajar Al-Qur'an, hadits, dan ilmu agama lainnya karena metode pengajaran halaqah, di mana guru dikelilingi oleh murid-murid.

Menurut Mas’ud Zein, seorang peneliti sistem pendidikan surau di Minangkabau, “Surau menjadi pondasi dalam menanamkan nilai-nilai Islam dan budaya lokal kepada generasi muda.”

Fungsi Utama Surau

1. Pusat Pendidikan Agama

Di surau, anak-anak belajar membaca Al-Qur'an, memahami hadits, dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan agama ini membentuk moral yang kuat. “Surau adalah benteng moral pemuda Minangkabau, yang menjaga mereka dari pengaruh negatif lingkungan,” kata Irwan Satria, seorang peneliti tentang fungsi surau.

2. Pembentukan Karakter dan Akhlak

Surau menekankan pentingnya nilai-nilai seperti kemandirian, tanggung jawab, dan gotong royong. Hidup bersama di surau mengajarkan para santri untuk saling mendukung dan bekerja sama.

3. Pelestarian Adat dan Budaya

Surau digunakan untuk mengajarkan adat istiadat Minangkabau selain menawarkan pendidikan agama. Di sini, remaja belajar pepatah-petitih, sistem kekerabatan matrilineal, dan nilai-nilai adat lainnya yang menjadi identitas masyarakat Minang.

4. Pengembangan Keterampilan Hidup

Surau juga mengajarkan keterampilan praktis seperti bertani, berkerajinan, dan belajar bela diri (silek). Keterampilan ini membantu generasi muda menjadi individu yang mandiri dan produktif.

5. Pusat Aktivitas Sosial

Surau sering digunakan sebagai tempat musyawarah dan diskusi masyarakat. Peran ini memperkuat solidaritas sosial di kalangan pemuda dan masyarakat luas.

Sangat banyak sekali dampak surau terhadap pemuda Minangkabau, surau melahirkan banyak tokoh penting, seperti Haji Agus Salim dan Mohammad Hatta, yang keduanya dikenal sebagai pemimpin bangsa yang tegas. Pendidikan yang diterima di surau membentuk kepribadian yang tangguh, mengakar pada prinsip Islam dan adat Minangkabau.

Namun, modernisasi menantang keberlanjutan fungsi surau. Pendidikan formal yang lebih terstruktur sering kali menjadi prioritas utama, menggeser surau. Dominasi teknologi dan urbanisasi juga mengurangi keterlibatan pemuda dalam aktivitas surau.

"Tantangan terbesar surau di era modern adalah menjaga relevansinya di tengah gempuran budaya global," kata Mas'ud Zein.

Dengan berbagai upaya pelestarian, surau dapat terus menjadi pilar pembentukan karakter generasi muda, selaras dengan pepatah adat, “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.”


Wartawan : Andika Putra Wardana
Editor : melatisan

Tag :#Peran Surau #Pemuda Minangkabau

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com