HOME LANGKAN TINGKOK

  • Jumat, 6 Oktober 2023

Mandi Balimau

Penulis: Viola Ramadhani
Penulis: Viola Ramadhani

Mandi Balimau 

Oleh: Viola Ramadhani

Mandi Balimau adalah mandi yang di lakukan untuk menyambut bulan suci ramadhan dan di laksanakan sehari sebelum datangnya bulan ramadhan. Mandi ini disebut juga dengan menyucikan diri dari kotoran yang ada di badan kita.

Tradisi mandi balimau juga dapat sebagai ajang silaturahmi dengan masyarakat sekitar agar ada kekerabatan di antara mereka. Tradisi ini yang turun temurun sangat di sukai masyarakat minangkabau terutama remaja dan anak-anak.

Mandi balimau ini di lakukan di sungai yang ada di sekitar rumah yang disitu sudah banyak masyarakat untuk pergi mandi balimau, dan tradisi ini sudah sangat jarang dilakukan sekarang karena zaman sekarang sudah maju dan sudah modern. Waktu dulu mandi balimau seperti kewajiban bagi kaum perempuan besar,kecil,tua dan muda.

Waktu dulu Mandi Balimau banyak bahan-bahan ramuan untuk mandi balimau seperti buah jeruk, batang serai wangi, rumput wangi dan lain-lain. Karena ketika itu belum ada sabun untuk mandi, dan sekarang akibat perkembangan zaman, momen balimau dijadikan untuk pergi main-main ke tempat wisata dan mandi mandi yang bertentangan dengan adat agama.

Secara umum mandi balimau adalah kegiatan mandi bersama di sungai tempat pemandian yang airnya sedikit deras. Tradisi Di Sumatra Barat yang satu ini sangat terkenal dan tumbuh di daerah-daerah tertentu, tradisi ini sudah lama dan telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Hingga sekarang tradisi ini masih berjalan atau masih di laksanakan sampai sekarang oleh masyarakat Minangkabau.

Di awal-awal munculnya dahulu, masyarakatnya akan melaksanakan kegiatan ini dengan terlebih dahulu menentukan lokasi pemandiannya. Kemudian 2-3 hari sebelum memasuki bulan Ramdhan, mereka akan berbondong-bondong datang ke sungai untuk mandi, dengan menerapkan batasan-batasan tertentu ,misalnya tidak mencampurkan kaum wanita dengan kaum lelaki.

Manfaat mandi balimau ini juga di jadikan ajang dalam bersyukur kepada Allah SWT, karena masih di beri kesehatan bagi kita untuk mengikuti bulan suci ramadhan, selain itu juga untuk mempererat ajang silaturahmi antar sesama muslim di Minangkabau.

Ada juga Hukum Mandi Balimau, mereka berpendapat bahwa tradisi ini lebih banyak mudharat dari pada manfaat dari segi ibadah. Zaman sekarang orang-orang melaksanakan mandi balimau berbondong-bondong dan bercampur aduk perempuan dan laki-laki dalam satu tempat pemandian. Dan ini jadi masalah pemuda-pemudi yang tidak tahu bagaimana tradisi zaman dahulu, akhirnya merusak eksistensi budaya yang udah sangat tua.

Tradisi mandi balimau tidaklah menentang hukum agama islam jika kita melakukan nya dengan benar. Tetapi seringnya berjalan waktu dan berkembangan zaman pada saat sekarang ini banyak sekali di jumpai masyarakat mandi balimau yang banyak di temui di pemandian umum. Mandi bercampur dengan orang yang bukan muhrim sudah menjadi hal biasa pada saat sekarang ini karena udah berkembangnya zaman dan sudah banyak tradisi-tradisi yang tidak sesuai dengan tradisi aslinya.

Boleh saja mandi balimau tetapi tidak satu tempat dan waktu yang sama dengan lawan jenis yang bukan muhrim seperti mandi di tempat wisata pemandian umum terkenal banyak masyarakat datang ke tempat pemandian umum. Lebih baik lakukan di rumah saja dan tentunya lakukan dengan bener dan niat yang di hati untuk menyucikan diri untuk menyambut bulan suci ramadhan untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Ada banyak nilai kebaikan dalam tradisi balimau. Zommi menjelaskan sesuai ajaran agama islam, umat islam harus mensucikan hati dan diri dari segala dosa yang telah di buat selama masa hidup, dengan cara saling memaafkan satu sama lain. Momen balimau juga dihiasi dengan berbagi makanan yang di bawa kaum ibu dari rumah masing-masing. Terkadang ada juga yang di sediakan panitia yang berasal dari iuran bersama.

Asal-usul dari mandi balimau adalah mandi balimau sendiri berasal dari kata “balimau” yang memiliki arti air jeruk nipis. Air jeruk nipis tersebut memiliki khasiat sebagai penghilang bau badan dan sebagai antiseptik alami. Oleh karena itu air jeruk nipis sering di gunakan sebagai bahan dalam mandi balimau.

Selain itu mandi balimau juga memiliki makna sebagai bentuk persiapan diri dalam menghadapi tantangan selama menjalankan ibadah puasa. Selain itu,mandi balimau juga dapat menjadi sarana untuk membersihkan diri dari keburukan-keburukan yang udah kita lakukan selama setahun penuhnya.

Mandi balimau tidak hanya mandi sekedar mandi biasa, tetapi juga di iringi dengan doa-doa yang di bacakan oleh orang yang mandi. Doa-doa tersebut bertujuan untuk memohon keberkahan dan keselamatan di bulan suci Ramadhan, serta sebagai bentuk pengharapan untuk dapat melaksanakan ibadah puasa dengan baik.

Tradisi balimau saat ini juga di meriahkan dengan organ tunggal dan acara lain. MUI sumbar mengingatkan masyarakat agar tidak lagi menjalankan tradisi balimau yang justru semakin jauh dari nilai-nilai kearifan lokal. Apalagi sejak awal balimau selalu di kaitkan dengan Ramadhan.

Sebagai umat muslim kita yang harus memperhatikan segala penyimpangan yang terjadi minimal mengingatkan yang si sekitar kita agar tidak melakukan penyimpangan sosial yang terjadi dan tidak berkembang lebih besar penyimpangan sosial tersebut.

(Mahasiswi Sastra Minangkabau, Fakultas Ilmu Budaya, Unand Padang)

  


Wartawan : Viola Ramadhani
Editor : melatisan

Tag :#Budaya di Minangsatu #Mandi Balimau #Tradisi

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com