HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Senin, 27 Oktober 2025

Tokoh Masyarakat Dharmasraya: Wakil Bupati Jangan Bermain Isu Kotor

Tokoh Masyarakat Dharmasraya
Tokoh Masyarakat Dharmasraya

Tokoh Masyarakat Dharmasraya: Wakil Bupati Jangan Bermain Isu Kotor

Dharmasraya (Minangsatu)
- Sejumlah tokoh masyarakat Dharmasraya menyayangkan Wakil Bupati Leliarni ikut mengomentari postingan media sosial tentang isu terhadap mantan bupati Dharmasraya. Marlon Rang Kayo Mulie. Leliarni dinilai tidak pantas ikut dalam isu-isu kotor yang dikembangkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang hingga kini tidak terbukti.

Dari Pulau Punjung, Raja Kerajaan Pulau Punjung Abdul Haris Tuanku Sati kecewa dengan sikap Wakil Bupati Leliarni.

“Sebagai pejabat BA 2 V, tidak seharusnya Buk Leli ikut berkomentar terkait isu kotor terhadap Bupati Dharmasraya 2005-2010 datuak Marlon RKM. Selain mantan bupati, datuak Marlon juga pangulu kaum di Pulau Punjung dan issue tersebut masih sebatas issue karena tidak terbukti,” kata Tuanku Sati kepada wartawan Minggu (26 Oktober 2025).

Tuanku Sati mengatakan Leliarni tidak bisa membaca keadaan sosial. Sehingga Leliarni terpancing untuk ikut-ikutan dalam permainan orang yang tidak ingin Dharmasraya kondusif.

“Saya jadi ragu, apakah wakil (Leliarni) ini tidak tahu keadaan atau sengaja. Atau jangan-jangan ada kepentingan pribadi yang diharapkan?,” tambah Tuanku Sati.

Tuanku Sati mengaku tidak terima dengan pembusukan terhadap salah satu pangulu dengan isu asusila tersebut yang belum terbukti tersebut. Dia meminta agar Leliarni intropeksi diri dan meminta maaf kepada masyarakat secara terbuka, karena Leliarni juga secara terang-terangan ikut mendukung isu asusila tersebut di media social dengan ikut menertawakannya. Sebagai seorang mantan pamong senior apakah layak seperti itu? Atau ada kepentingan lain yang diharapkan?

Senada dengan Tuanku Sati, tokoh Dharmasraya dari Nagari Sungai Dareh Taufik Sukur juga menilai Leliarni keterlaluan.

“Sebagai wakil bupati, Leliarni tidak pantas bermain-main dalam politik praktis yang bisa menganggu stabilitas sosial. Apalagi itu nyata hanya isu belaka dan dikembangkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” kata Taufik Sukur kepada wartawan.

Taufik Sukur meminta agar wakil bupati menjadi mitra bupati dalam memimpin daerah ini ke arah yang lebih baik. “Bukan membuat gerakan-gerakan yang tidak jelas, apalagi memainkan politik-politik yang bisa merugikan. Seharusnya Leliarni membantu bupati sesuai aturan dan tupoksi wakil bupati,”.

Sementara itu, tokoh masyarakat dari Nagari Koto Baru Mulyadi S.Ag kecewa dengan Leliarni. Menurutnya, Leliarni harus bisa menjadi perwakilan daerah selatan untuk menunjukkan politik yang beradab.

“Sebagai sesama Koto Baru, saya mengharapkan Buk Leli bisa menunjukkan bahwa adab di atas segalanya. Sebagai pemimpin jangan sampai memberi contoh yang tidak baik dalam dunia politik. Apalagi Buk Leli termasuk birokrat dan politisi senior. Semestinya Buk Leli bisa menghindari hal-hal yang merugikan dirinya atau orang lain,” kata Mulyadi.

Mulyadi merasa malu sebagai warga Koto Baru atas perilaku Leliarni yang ikut bermain dalam ranah isu yang menyudutkan pihak lain. Mulyadi meminta agar Leliarni fokus pada pengabdian untuk membangun daerah ini.

“Tinggalkanlah sesuatu yang baik untuk dikenang, jangan mau diperalat yang kemudian merugikan diri sendiri dan banyak orang,” tutupnya.

Sebelumnya, Leliarni ikut berkomentar disalah satu  postingan akun Facebook warganet terkait isu asusila yang dituduhkan kepada Marlon Rangkayo Mulie yang belum terbukti kebenarannya. Keikutsertaan Leliarni dalam komentar di postingan tersebut membuat banyak orang terkejut dan menyayangkan seorang pemimpin sangat tidak sensitif seperti itu.

Sikapnya tersebut juga memancing amarah dari anak kemenakan ninik mamak yang ditertawakan oleh Wakil Bupati. Seolah Leliarni ingin menyampaikan pesan bahwa dia mendukung dan menertawakan untuk mengembangkan isu asusila yang dituduhkan terhadap Bpk. Marlon, yang notabene masih sebatas issue dan tidak terbukti, dan bahkan telah dibantah, baik oleh Datuk Marlon serta oleh anak yang disebut sebagai korban. (Syaiful Hanif)


Wartawan : Syaiful Hanif
Editor : melatisan

Tag :#Tokoh masyarakat

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com