Tuapeijat (Minangsatu) — Seperti yang tercantum dalam tag line "Bersama Rakyat TNI Kuat" TNI di Sikakap kian merakyat, buktinya kegiatan yang bersentuhan langsung dengan rakyat telah dilakukan diantaranya membantu petani memanen padi.
Seperti yang dilakukan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 04 Sikakap, kata Kopda Yuni bahwa dirinya turut membantu petani memanen padi di Desa Sikakap. Menurutnya membantu masyarakat merupakan salah satu tugas sebagai seorang TNI.
“Ini kegiatan Upaya Khusus (Upsus) membantu petani dalam rangka mendukung program ketahanan pangan serta meringankan beban masyarakat," kata Kopda Yuni kepada wartawan, Selasa kemaren (5/3).
Di kesempatan itu anggota TNI yang menggunakan atribut lengkap terlihat keakraban bersama petani memangkas padi pada lahan seluas lebih kurang lima hektar.
Diakuinya, sebagai seorang babinsa harus siap kapan saja khususnya dalam kegiatan masyarakat, "gunanya untuk mempererat kemitraan dengan masyarakat yang menjadi tempat binaan di desa, karena TNI hadir untuk rakyat," ucapnya.
Seorang warga, Evrina Saogo (50) menyebutkan, keberadaan babinsa yang berada di tempat desa binaannya, bahwa masyarakat sangat senang bisa membantu para petani serta memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat.
Pendampingan yang dilakukan anggota babinsa, sebut Evrina, sangat membantu,"Hasil panen pun kali ini cukup bagus, sehingga kesejahteraan para petani dapat meningkat dalam memnuih kebutuhan sehari-hari," tuturnya.
Editor : TE
Tag :TMMD 104 #Mentawai
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
-
DPRD Mentawai Kunjungi BPKD Solok Selatan
-
Memasuki Bulan Ramadhan,Harga Bahan Makanan Di Tuapejat Stabil
-
Perusda Butuh Dewan Pengawas
-
Unit Pengumpulan Zakat,lakukan Pelatihan
-
Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Lumayan Banyak, TPI Tuapeijat Di KM1 Sepi Pembeli
-
PERBEDAAN PERAN DAN FUNGSI PEREMPUAN DI MINANGKABAU DAN MENTAWAI SUMATRA BARAT
-
Musik Minang Populer Yang Viral Di Media Sosial
-
REFLEKSI MATRILINEAL DALAM CERPEN DI JEMPUT MAMAK
-
Mitos Hari Api Di Tandikek
-
MERANTAU DALAM KARYA HAMKA