HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN TANAH DATAR

  • Jumat, 1 Oktober 2021

Titi Isnaini Butuh Bantuan Dermawan Untuk Perbaiki Kincia Tuo

Titi Isnaini, 54, warga Koto Subarang, Nagari Panyalaian,  Kec. X Koto, Kab. Tanah Datar saat ber_aktifitas di Kincia Tuo warisan mendiang suami nan lah reot.
Titi Isnaini, 54, warga Koto Subarang, Nagari Panyalaian, Kec. X Koto, Kab. Tanah Datar saat ber_aktifitas di Kincia Tuo warisan mendiang suami nan lah reot.

Panyalaian X Koto (Minangsatu) - Setelah ditinggal sang suami. Titi Isnaini, 54, warga Koto Subarang, Kanagarian Panyalaian, Kec. X Koto, Kabupaten Tanah Datar ini, harus banting tulang untuk menghidupi 3 orang anak yang masih duduk di bangku pendidikan. 

Usaha digeluti Titi, menerima upah tumbuk beras di sebuah Kincia Tuo nan lah reyot warisan peninggalan mendiang sang suami. 

Kepada Minangsatu, Jumat (1/10/21) pagi, dengan berurai air mata Titi menceritakan kondisi kehidupannya. Saat ini saya sangat membutuhkan bantuan untuk perbaikan Kincia yang rusak setelah di ondoh hujan beberapa waktu lalu. 

"Kalau Kincia tidak berputar, dengan apa saya hidupi anak anak dan biaya sekolah mereka," ujar Titi dengan wajah memelas. 

Kemaren, saya telah coba datang ke BAZNAS Tanah Datar untuk mencari bantuan. Kata petugas BAZNAS, ibuk terlambat sekarang dana tidak tersedia, kata sang petugas sembari minta nomor HP saya, jelas Titi dengan kondisi phisiknya  sudah terlihat lelah. 

Rasanya, sudah tak tentu kemana saya lagi akan mengadu. Kalau sudah musim penghujan ini, hati saya makin resah khawatir Kincia akan dihondoh air hujan lagi. Beberapa waktu lalu, ada pejabat Kecamatan datang nengok Kincia setelah dihantam air hujan. Tapi, ngak ada ngasi bantuan, lanjut Titi sembari titipkan nomor HP-nya 081261649045.

Itu nomor saya, pak. Mudah mudah ada hamba Allah yang tergerak hatinya untuk meringankan beban hidup saya ini, tukuk Titi. 

Sementara A Dt Katik, salah seorang tokoh masyarakat Panyalaian mengatakan, kondisi seperti Titi ini layaknya harus diberi bantuan cepat. 

Untuk hidupi tiga anaknya yang telah piatu, ia harus habiskan sisa hidupnya dengan manarimo upah tumbuak  di Kincia nan lah reyot. Ini tuntutan satu kearifan lokal.

"Terutama pemerintah selalu abdi rakyat. Mudah mudahan, pak Bupati Tanah Datar cepat arif dengan kondisi ini. Kasihan kita Titi," tegas Dt Katik.*


Wartawan : Asril Dt Pangulu Batuah
Editor : Benk123

Tag :#padangpanjang

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com