HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Jumat, 7 Juli 2017

Syukuran Warga Sibakau Dihadiri Wabup Dharmasraya

Warga sibakau sambut kehadiran wabup Dharmasraya
Warga sibakau sambut kehadiran wabup Dharmasraya

DHARMASRAYA [Minangsatu ] -- Ratusan warga Nagari Sikabau sambut kedatangan Wakil Bupati Dharmasraya H. Amrizal Dt Rajo Medan, dalam rangka syukuran selesai melaksanakan puasa selama bulan suci Ramadhan. Kegiatan dipusatkan di Surau Suku Melayu itu, juga dihadiri oleh anggota DPRD Dharmasraya H Karjo. SH, Kabag Kesra Syafrudin, Kabag Protokoler Naldi, Camat Pulau Punjung Lasmita, Ketua KONIDA Dharmasraya M Dani Dt Rajo Malano, Wali Nagari Sikabau Abdul Razak, serta tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta bundo kanduang daerah setempat.

Wali Nagari Sikabau Abdul Razak membeberkan bahwa, syukuran digelar saat itu, bukan semata perhelatan dari kaum Suku Melayu, melainkan pesta rakyat Nagari Sikabau dihelat setiap tahunnya. 

Karena tradisi Doa Surau setelah lebaran dilakukan warga Nagari Sikabau, sudah merupakan kesepakatan seluruh Ninik Mamak, dengan pelaksanaannya digelar secara bergilir.  Untuk tahun ini, bertepatan di surau Suku Melayu, terangnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Dharmasraya H. Amrizal Dt Rajo Medan, berikan apresiasi terhadap kekompakan ninik mamak, serta warga Nagari Sikabau. Dengan adanya tradisi syukuran selesai melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, tentunya akan lebih mempererat hubungan silaturahmi antar warga.

Setidaknya tradisi turun temurun ini, dapat dipertahankan. Karena seluruh kegiatan positif, dapat menjadi suri tauladan bagi masyarakat, maupun generasi muda dalam menjalin hubungan berlandaskan agama.

Wabub juga menekankan kepada seluruh Ninik Mamak, alim ulama, tokoh masyarakat, dan bundo kanduang, untuk lebih berperan aktif mengajak generasi muda, dan anak-anak gemar membaca Alquran. Ketika anak-anak, serta generasi muda bisa membaca, dan mengerti kandungan isi Alquran, tentunya tidak akan susah para orang tua mengajak anak untuk melaksanakan Shalat lima waktu. Karena mereka telah mengetahui fadillah dan arti Shalat yang sesungguhnya.

Ketika nilai-nilai agamis termaktub dalam jiwa mereka, niscaya mereka akan tahan dan tidak pernah goyah oleh penjajahan mental disebabkan budaya moderen serba canggih saat ini. Demi tercapainya tujuan itu, tentunya seluruh surau harus dihidupkan, dan diramaikan, agar anak-anak gemar mengaji.

Dengan menanamkan ilmu agama, dan pendidikan moral dari dini, hingga akhil balikh, atau remaja, kepada anak-anak, tentunya akan menjadi benteng pertahanan yang kokoh terhadap serangan melanggar norma adat dan agama yang datang dari luar. 

Apalagi dalam kontek kekinian, sangat miris rasanya ketika melihat, mendengar, dan membaca berita tentang maraknya generasi muda terjerumus dalam mengkonsumsi Narkoba. Bahkan ada juga menghisap lem. Atas perbuatan mereka itu, sekolah putus ditengah jalan.

Tentunya perbuatan, merusak mental dan jiwa mereka itu, dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap ilmu agama. Makanya mulai dari sekarang, mari kita secara bersama saling bahu-membahu dalam membimbing anak cucu kemenakan dengan norma-norma adat dan agama, agar generasi penerus tidak salah arah dalam menjalani kehidupan, tegas Wabub.

[ Syaiful Anif ]

 


Wartawan : SyaifulHanif
Editor :

Tag :#Syukuran #Nagari Sikabau

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com