HOME EKONOMI PROVINSI SUMATERA BARAT
- Kamis, 2 Juli 2020
Sumbar Sudah Masuk Tahap Pemulihan Ekonomi, Produktif Dan Aman Cov-19

Padang (Minangsatu) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno sebagai Keynote Speech (sambutan utama) dalam acara Web Seminar (Webinar) Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Sumatera Barat "Pemulihan Ekonomi Lokal Dalam Tatanan Kehidupan Normal Baru" di rumah dinas Gubernur Kamis, (2/7/2020).
Gubernur mengatakan saat ini Sumbar sudah masuk ke dalam pemulihan ekonomi dengan memenuhi syarat dari kajian epidemiologi dan menghitung angka penurunan positif COVID-19.
"Apakah masuk ke zona hijau, kuning, orange maupun zona merah. Kalau dinyatakan masuk ke zona hijau atau setidaknya zona kuning itu sudah bisa masuk kepada pemulihan ekonomi," ucap Irwan Prayitno.
Irwan juga mengatakan dari WHO kajian Epidemiologi menyebutkan reproduction number terus bawah satu dalam konteks dua Minggu paling sedikit, artinya, dalam waktu lebih dari dua Minggu harus dibawah satu.
"Dan penularan tidak boleh lebih dari satu, kalau lebih dari satu maka tidak bisa pemulihan ekonomi, kemudian juga dari segi pengendalian Covid-19 transmisi lokal, transmisi import kita harus mampu mengendalikan dengan beberapa pedoman," katanya.
Irwan katakan, sistem kesehatan juga akan disiapkan. Ketika pemulihan ekonomi, otomatis masyarakat pasti keluar rumah. Maka dari itu perlu disiapkan sistem kesehatan, diantaranya laboratorium, rumah sakit termasuk tempat karantina dan beberapa persiapan untuk kesehatan pun harus dilakukan yaitu kesadaran masyarakat dalam disiplin protokol covid.
"Sebagai satu gambaran kita di Sumatera Barat telah memproduksi tracing terbanyak 0,7 % dari seluruh Indonesia positif COVID-19. Sumbar sempat berada pada urutan pertama di Sumatera dan urutan kelima se Indonesia pada tanggal 24-25 Mei kasus positif covid terbanyak. Dan saat ini sudah masuk ke urutan yang ke-17 dan dinilai mampu kendalikan covid 19," ujarnya.
Irwan Prayitno dari gambaran tersebut, Sumbar harus siap untuk memulihkan ekonomi, sistem kesehatan dan masyarakat pun harus siap untuk mengikuti protokol kesehatan. Sebagai upaya pendekatan untuk menghentikan penyebaran covid-19 di tengah-tengah dimasyarakat.
"Sumatera Barat secara statistik selalu menjadi tertinggi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) disektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan kehutanan sehingga mencapai 22 hingga 23 persen. Intinya adalah yang terbanyak dan dalam artian sektor tenaga kerja terbanyak dari pertanian lebih dari 50 persen bahkan lebih. Hal ini untuk diketahui terkait dengan covid 19 sektor pertanian tidak terdampak dari setiap produknya," ucapnya.
Sumatera Barat terkait dengan pertanian perkebunan melalu SKPD yang membidangi pertanian, peternakan industri perdagangan dan juga dengan UMKM, melakukan berbagai kebijakan supaya mempercepat distribusi pupuk kemudian benih, pemasaran dan termasuk dukungan dari sektor pertanian kepada perkebunan perikanan jadi ini sudah berjalan.
Kemudian yang amat kita seriuskan terdampak adalah UMKM, perdagangan dan pariwisata maupun jasa memang betul sangat terdampak semenjak diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Untuk pariwisata dan restauran kendalanya banyak, otoritas dari Bupati Walikota sudah banyak yang memberikan keringanan dengan tidak membayar pajak restauran, hotel dan boleh menunda pembayaran atau memberikan kelonggaran tidak terkena denda," sebut Irwan
Gubernur Sumbar jelaskan, terkait dengan pemulihan ekonomi untuk pariwisata banyak efeknya kemana-mana telah dibuka hotel, restauran, tempat wisata sebagai garisan umum silahkan dibuka (operasional-red), termasuk menerima wisatawan asing dari manapun dengan syarat yang masuk dan berpergian, berwisata, yang berjualan mesti aman dari covid dengan membuktikan hasil dari swab test kemudian mengikuti protokol kesehatan.
"Untuk wisatawan sudah masuk paket-paket para wisatawan asing pada bulan Juli tentu harus mengikuti syarat protokol kesehatan, dan hasil swab test," kata Irwan lagi.
Faktanya sudah ada wisatawan dari luar negeri atau wisatawan asing yang masuk ke Sumbar, kemuadian dari daerah tetangga juga sudah masuk.
Tentu semua ini dengan dua syarat yaitu swab melalui Rapid Test sesuai dengan SE Dirjen Laut, Darat, Udara. Dan juga melakukan swab gratis untuk pelaku hotel, pegawainya sudah diswab termasuk cleaning servis, restauran juga sama, termasuk juga sopir angkot dan taxi juga sudah.
Hal ini sebagai jaminan wisatawan negatif covid dan ketika mereka beraktifitas, terkendali dalam penanganan covid dan pemprov Sumbar juga melakukan setiap pelaku wisata digratiskan swabnya termasuk juga pelayanan publik masyarakat.
Editor : ranof
Tag :#Webinar IAI Sumbar#gunernur keynote speaker#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PEMPROV SUMBAR RANCANG PENERBITAN SUKUK DAERAH, SEBAGAI SOLUSI KETERBATASAN FISKAL
-
WAGUB VASKO: PERTUMBUHAN EKONOMI SUMBAR 4,66 PERSEN DI TRIWULAN I 2025
-
SUMBAR BERPOTENSI JADI PUSAT EKONOMI SYARIAH NASIONAL
-
DORONG PETANI GAMBIR NAIK KELAS, PEMPROV SUMBAR LUNCURKAN PROGRAM DESA DEVISA DI LIMAPULUH KOTA
-
ATASI KEKURANGAN JAGUNG, PEMPROV DAN POLDA SUMBAR JALIN KOLABORASI DENGAN INVESTOR UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI
-
GARUDA MUDA, DARI SEMIFINAL BERSEJARAH KE KUALIFIKASI YANG MEMBEKAS LUKA, BUKTI INKONSISTENSI PSSI
-
HMI DAN REPUTASI GLOBAL PERGURUAN TINGGI
-
BERMULA DARI KIAS “KUSUIK SALASAI KARUAH JANIAH” HINGGA BEBERAPA BENTUK TURUNANNYA
-
MELUNCURKAN BUKU ATAU MENUNGGANGI KARYA?
-
MENGENANG BUNG HATTA SANG PROKLAMATOR, PADA PERINGATAN 80 TAHUN INDONESIA MERDEKA