HOME KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT
- Senin, 23 September 2019
Sumbar Makin Disungkup Asap

Padang (Minangsatu) - Sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar) sudah disungkup asap. Hari-hari berikut kondisi udara diperkirakan sudah pada level berbahaya lantaran kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau yang cukup luas, serta tiadanya hujan.
Dikutip dari tirto.id, saat ini kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Sumatera terus meluas. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kebakaran di Kalimantan Tengah tercatat seluas 44.769 hektare, Kalbar (25.900 ha), Kalsel (19.490 ha), Sumsel (11.826 ha), Jambi (11.022 ha) dan paling parah di Riau (49.266 ha).
Sementara itu, dari data BMKG, pagi ini terpantau delapan titik api di Sumbar. Masing-masing tiga titik di Dharmasraya, satu titik di Mentawai dan 4 titik di Pesisir Selatan.
BMKG juga memprediksi hari ini sangat kecil potensi hujan di Sumbar. Karena itu, dengan kebakaran hutan di Riau yang melebihi 49 ribu hektar itu, serta tidak ada potensi hujan, maka Sumbar berpotensi disungkup asap yang kian tebal pada hari ini.
Terkait kondisi itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar Siti Aisyah mengatakan sumber kebakaran harus dihentikan terlebih dahulu.
"Kita termasuk yang kena dampak. Karena itu, untuk masyarakat yang harus dilakukan adalah; menggunakan masker, menghindari aktifitas yg terlalu lama di luar ruangan, memperbanyak asupan buah, minum dan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ujar Siti Aisyah.
Sementara itu, sejumlah kabupaten/kota telah mengambil inisiatif untuk meliburkan siswa PAUD, SD, SLTP dan SLTA. Peliburan itu antara lain dilakukan oleh Pemko Bukittinggi, Pemkab Limapuluh Kota, Pemkab Solok, Pemkab Solok Selatan, Pemko Solok dan Pemkab Sijunjung.
Meskipun kabut asap mulai menyungkup Kota Padang, namun hingga hari ini Pemko Padang belum meliburkan sekolah.
Di sejumlah tempat, elemen-elemen masyarakat beserta Ormas merespon situasi dengan membagi-bagikan masker secara gratis. Di Alahan Panjang, Kabupaten Solok, sejumlah relawan membagi-bagikan ribuan masker secara gratis sejak kemaren (Minggu, 22/9). "Kami mengumpulkan uang dari donatur untuk membeli masker. Itu yang kami bagikan pada masyarakat," ujar Yeyen kepada Minangsatu, Senin (23/9).
Karena kabut asap tersebut, ratusan hektar tanaman bawang masyarakat di Alahan Panjang dan sekitarnya terancam gagal panen. "Musuh terbesar bawang adalah kabut. Karena itu, kemungkinan hasilnya akan turun jauh akibat terkena kabut," ujar A Malin Mudo.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir (RSMN) drg Basyir Busnia mengatakan hingga saat ini belum ada peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang diopname. "Untuk rawat inap belum ada peningkatan pasien ISPA," kata Basyir Busnia.
Editor : T E
Tag :#sumbar #kabut asap
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
JALAN SANTAI WARGA SUMBAR DI PADANG, MERIAH MENUJU BADAN SEHAT BERSAMA GUBERNUR MAHYELDI
-
GUBERNUR MAHYELDI MINTA PERTEMUAN FORUM ILMIAH NEUROLOGI SUMATERA, MENJADI JEMBATAN MENEKAN GANGGUAN NEUROLOGIS
-
PERESMIAN UNIT TRANSPLANTASI GINJAL RSUP DR. M. DJAMIL PADANG, DITARGETKAN JADI PUSAT PELAYANAN INDONESIA BAGIAN TENGAH
-
RSUD DR. ACHMAD MOCHTAR RESMI NAIK STATUS JADI RUMAH SAKIT TIPE A, GUBERNUR MAHYELDI: INI KABAR BAIK UNTUK MASYARAKAT SUMBAR
-
GUBERNUR TERPILIH SUMBAR, MAHYELDI, JALANI MEDICAL CHECK-UP JELANG PELANTIKAN
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL