HOME SOSIAL BUDAYA NASIONAL

  • Kamis, 25 Juni 2020

Simposium Nasional MLI Bahas Dinamika Bahasa Dalam Era 4.0

Simposium Nasional MLI
Simposium Nasional MLI

Padang (Minangsatu) -Tingkat peminat linguistik mikro cenderung lebih rendah dibandingkan linguistik makro. Hal ini dibenarkan oleh Dr. Tri Mastoyo Jati Kesuma, M.Hum. selaku narasumber simposium nasional pertama daring dari Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Komisariat Universitas Andalas, Kamis (25/6).

"Jika kita melihat S-2 itu sangat sedikit. S-3 di UGM yang mengambil kajian linguistik mikro hampir tidak ada. Kebanyakan mereka mengambil sosiolinguistik dan pragmatik", tuturnya.

Akan tetapi, ia menambahkan bahwa sebenarnya kajian linguistik makro selalu membutuhkan linguistik mikro. "Ya, kan untuk mengkaji makro, kita harus memahami linguistik mikro secara mendalam dulu. Kalau tidak paham mikro, bagaimana kita ingin mengkaji linguistik makro?"

Di akhir sesi, Ketua Program Studi S-2 Linguistik FIB Universitas Andalas Prof. Dr. Oktavianus, M.Hum. mengapresiasi agenda ini, terlebih pemaparan dari narasumber. "Paparan yg sangat menarik dari Mas Tri. Dengan pengalaman yg sangat baik, beliau tidak ingin menggurui, tetapi memberikan ruang lebih untuk berdiskusi. Jarang ada seminar yang seperti ini", ucapnya.

"Sangat komprehensif, tentu saja bagi kita sebagai bagian dari MLI dapat memahami dengan mudah. Mulau dari mikro, makro, hingga pengajaran bahasa", tutupnya.

Turut hadir dalam agenda yang berlangsung selama tiga jam ini, Ketua MLI Komisariat Unand Dr. Ike Revita, M.Hum.; Ketua MLI Pusat Dr. Luh Anik Mayani, M.Hum.; Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas yang diwakili oleh Wakil Dekan I FIB Unand Dr. Gusdi Sastra, M.Hum.; Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H.; dan anggota MLI.


Wartawan : Sabrina Fadilah Az-Zahra
Editor : sc.astra

Tag :#SimposiumMLI #DinamikaBahasa

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com