HOME SOSIAL BUDAYA NASIONAL
- Sabtu, 12 Juli 2025
Setentang Ketahanan Pangan, H. Arisal Aziz Sebut Nenek Moyang Minangkabau Sudah Ajarkan Sejak Ratusan Tahun Lalu

Jakarta (Minangsatu) - Anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi PAN H. Arisal Aziz memandang konsep ketahanan pangan sudah diajarkan oleh nenek moyang orang Minangkabau sejak ratusan tahun yang lalu. Di setiap bangunan rumah gadang diharuskan membangun rangkiang yang dimaksudkan untuk tempat menyimpan hasil panen padi.
"Nenek moyang orang minangkabau itu visioner. Beliau-beliau itu berfikir jauh ke depan terhadap konsep alam dan kehidupan. Soal ketahanan pangan, leluhur kita mengajarkan konsep rangkiang. Ini sangat selaras dengan konsep pemerintahan Presiden Prabowo," tutur H. Arisal Aziz kepada media, Jum'at (11/07/2025).
Jadi, ulas tokoh yang familiar di panggil Ajo Sal ini, sesungguhnya konsep orang Minangkabau telah tepat dan sesuai dengan keinginan pemerintah yang fokus pada ketahanan pangan.
Disebutkan H. Arisal Aziz, keberadaan rangkiang harus kembali dikampanyekan, meski bangunan rumah orang minangkabau saat ini sudah banyak yang sudah mengikut bentuk desain kekinian.
"Konsep rangkiang sudah semestinya digalakkan di tengah-tengah masyarakat. Meskipun bangunan rumah tidak mirip dengan rumah gadang, setidaknya ada tempat yang difungsikan mirip rangkiang," sebutnya.
"Kita sekarang ini dihadapkan pada tantangan ekonomi global yang menuntut kita untuk bisa mengamankan pangan. Kalau pangan kita stabil, kita punya kekuatan untuk meningkatkan perekonomian kita," imbuh H. Arisal.
H. Arisal Aziz juga menegaskan bahwa konsep rangkiang harus selaras dengan kembali menanam padi, karena banyak sawah saat ini yang alih fungsi untuk tanaman muda bahkan menjadi lahan perumahan baru.
"Nenek moyang kita dari dulu sudah mengingatkan untuk menjaga sawah (pusako tinggi). Tidak boleh menjual dan hanya boleh menggadai, itupun oleh 4 alasan, mayik tabujua di tangah rumah, rumah gadang katirisan, gadih gadang alun balaki, dan mambangkik batang tarandam," tegasnya.
"Kalau konsep kembali ke sawah dan penyediaan rangkiang atau sejenisnya kembali digiatkan di Sumatera Barat, saya yakin Sumbar akan menjadi daerah yang paling sukses dalam program ketahanan pangan," tutupnya.
Editor : melatisan
Tag :#Ketahanan Pangan
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
FWK DORONG REFORMASI POLRI: MASYARAKAT MERINDUKAN POLISI YANG MENGAYOMI
-
PERKENALKAN PRODUK UNGGULAN, PT SEMEN PADANG EDUKASI TUKANG DI MUKOMUKO
-
DARI RUANG OPERASI KE RUANG DIGITAL: DR. DR. RAHYUSSALIM, SP.OT (K) DAN GAGASAN BESAR DI BALIK BAGAWAN
-
TERPILIH JADI KETUA UMUM PWI PUSAT, AKHMAD MUNIR SIAP PERKUAT PERAN PERS NASIONAL
-
AHMAD MUNIR TERPILIH JADI KETUM PWI PUSAT PERIODE 2025-2030, ATAL S DEPARI JADI KETUA DEWAN KEHORMATAN
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL