- Jumat, 15 Agustus 2025
Setahun Di Universitas Tadulako, Rivalwan Suguhkan Nilai Integritas

Setahun di Universitas Tadulako, Rivalwan Suguhkan Nilai Integritas
Palu (Minangsatu) – Tradisi penerimaan mahasiswa baru di Kampus Universitas Tadulako pada 5 Agustus 2025 lalu, menjadi momen tepat satu tahunnya bagi Rivalwan mengabdikan dirinya di kampus tersebut.
Rivalwan, dosen muda Universitas Tadulako, adalah contoh nyata bahwa mimpi dapat terwujud meski berawal dari langkah sederhana. Lahir di Tanjuang Ampalu, Kabupaten Sijunjung dan besar di Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ayahnya pedagang kopi bubuk di pasar tradisional, ibunya mengurus rumah tangga.
Di tengah keterbatasan itu, ia memupuk mimpi besar untuk bisa mengabdi di dunia pendidikan, ia menapaki perjalanan hidup yang penuh kerja keras dan pengorbanan.
Jalan menuju mimpi itu tidak lurus. Rivalwan pernah menjadi sopir travel antar provinsi, mengemudikan kendaraan melewati jalan lintas Sumatera, mengantarkan penumpang ke berbagai kota. Bagi banyak orang, itu hanya pekerjaan mencari nafkah. Bagi Rivalwan, itu adalah sekolah kehidupan, tempat ia belajar kesabaran, tanggung jawab, dan arti berjuang demi tujuan.
Tepat setahun lalu, Agustus 2024, Rivalwan resmi bergabung sebagai dosen di Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Dalam 365 hari pengabdiannya, ia menjadi pengajar yang tak sekadar memberi materi, tetapi juga mengajarkan arti kegigihan dan keberanian bermimpi.
“Dulu saya mengantar penumpang sampai ke tujuannya. Sekarang, saya berusaha mengantar mahasiswa sampai pada impian mereka,” ujarnya.
Selain menjalankan tugas akademik, Rivalwan aktif sebagai Pengurus Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Tengah dan pengurus bidang seni, pemuda, dan olahraga Ikatan Keluarga Minang (IKM) Sulawesi Tengah.
Cinta pada sepakbola membawanya mendirikan Tadulako Warriors FC, sebuah klub yang menjadi wadah pembinaan talenta lokal. Bagi Rivalwan, klub ini bukan sekadar tim, melainkan sarana membentuk karakter generasi muda, disiplin, kerja keras, dan sportivitas.
Kisah Rivalwan membuktikan, keterbatasan bukanlah tembok, melainkan batu pijakan. Dari kursi sopir travel hingga podium akademik, dari pasar tradisional di kampung halaman hingga ruang kuliah, semua ia tempuh dengan tekad dan dedikasi.
Setahun di Palu hanyalah bab pertama. Rivalwan berkomitmen untuk terus mengabdi, membina mahasiswa dan atlet, serta menjadi saksi hidup bahwa mimpi tidak pernah memilih latar belakang siapa pun yang memperjuangkannya.
Tentang Rivalwan
Rivalwan adalah dosen Universitas Tadulako asal Sumatera Barat. Lahir dari keluarga sederhana, ia meniti perjalanan hidup dari sopir travel hingga menjadi akademisi.
Editor : melatisan
Tag :#Universitas Tadulako
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com