HOME POLITIK PROVINSI SUMATERA BARAT
- Sabtu, 30 Juni 2018
Ruh Pilkada Damai Di Sumbar, Bagus. Partisipasi Pemilih, Belum Bagus

PADANG (Minangsatu) - Partisipasi pemilih hendaknya menjadi perhatian lebih serius dari semua pihak. Partisipasi pemilih menjadi salah satu takaran untuk mengukur kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi.
Hal itu diingatkan tokoh muda Sumatera Barat Dr. H. Alirman Sori sebagai masukan terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang berlangsung di empat kota, di Sumbar, Rabu 27 Juni 2018 lalu. Menurutnya, ruh dari pelaksanaan pemilihan damai sudah semakin kuat namun keterlibatan masyarakat dalam pemilihan perlu ditingkatkan lagi.
"Pelaksanaan pilkada di empat kota di Sumatera Barat berjalan dengan aman dan lancar, sebagai bukti ruh dari pilkada damai atau "badunsanak" sudah semakin menguat. Namun semua unsur terkait perlu memfokuskan lagi kepada partisipasi masyarakat," katanya, Sabtu (30/6/2018).
Seperti diketahui, pilkada serentak di Sumatera Barat berlangsung di empat kota yaitu Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Padangpanjang dan Kota Sawahlunto. Alirman Sori mengapresiasi masyarakat di empat kota tersebut yang mampu bersama-sama menjaga kedamaian dan kerukunan dalam mengikuti proses helat demokrasi.
"Ini menunjukkan pemahaman masyarakat dalam menghargai perbedaan pilihan semakin baik sehingga hampir tidak ada riak dalam proses pemilihan," pujinya.
Dari data sementara, tingkat partisipasi pemilih dalam pilkada yang baru saja berlangsung berada pada kisaran 60 hingga 75 persen. Anggota Lembaga Pengkajian MPR RI ini meminta, ke depan masyarakat yang menggunakan hak pilih bisa lebih banyak lagi.
Menurut Alirman Sori yang mantan anggota DPD RI itu, peningkatan partisipasi pemilih tidak saja berada di pundak penyelenggara pemilihan yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), tapi juga pada pasangan calon atau partai politik.
"Selain itu, para tokoh adat dan agama, organisasi sosial kemasyarakatan termasuk juga media massa bisa memberikan kontribusi untuk peningkatan pemahaman politik kepada masyarakat," tambahnya.
Hingga saat ini, KPU di empat kota tersebut belum menetapkan pasangan calon terpilih karena masih dalam tahap rekapitulasi perolehan suara secara berjenjang. Semua pihak diharapkan dapat bersabar menunggu hasil akhir keputusan KPU, meskipun dari proses penghitungan suara hingga rekapitulasi yang masih berlangsung hasilnya sudah diketahui.
Ketua Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2009-2014 ini berharap agar masyarakat dapat kembali merapatkan barisan. Perbedaan pilihan adalah hal biasa, dan calon pemimpin terpilih sebagai hasil dari proses demokrasi harus dihormati.
Kepada pasangan calon yang terpilih nantinya, dia mengingatkan agar tidak memilah-milah masyarakat berdasarkan sentimen pendukung atau bukan pendukung. Hargai perbedaan pilihan masyarakat dan rangkul kembali untuk bersama melanjutkan pembangunan daerah.
Pilkada di empat kota di Sumatera Barat merupakan bagian dari pilkada serentak yang berlangsung di 171 daerah secara nasional tahun 2018 ini. Pilkada Kota Padang diikuti oleh dua pasangan calon sementara pilkada di Kota Pariaman diikuti oleh tiga pasangan calon. Kota Padangpanjang, peserta yang ikut berkompetisi dalam pilkada terdiri dari empat pasangan calon sedangkan di kota Sawahlunto diikuti oleh tiga pasangan calon.
(Rel/Batuah)
Editor :
Tag :#PilkadaLancar_PartisipasiPemilihRendah#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
H. ARISAL AZIZ AJAK KADER PAN SUMBAR UNTUK SELALU DEKAT DENGAN RAKYAT
-
KOMISI IV DPR RI APRESIASI POTENSI SUMBAR, SAATNYA SEKTOR UNGGULAN DIANGKAT KE PUSAT
-
GUBERNUR MAHYELDI TARGETKAN RPJMD PROVINSI SUMBAR TAHUN 2025–2029 TUNTAS AWAL JULI MENDATANG
-
WAGUB VASKO TERIMA LHP LKPD 2024 DARI BPK, PEMPROV SUMBAR KEMBALI RAIH OPINI WTP KE-13 SECARA BERUNTUN
-
BAWASLU GANDENG FJPI SUMBAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK WARGA DAN PENGAWASAN PARTISIPATIF PEMILU
-
MENGENANG BUNG HATTA SANG PROKLAMATOR, PADA PERINGATAN 80 TAHUN INDONESIA MERDEKA
-
KIASAN “SENI BERBAHASA HALUS DAN SYARAT MAKNA”
-
MENGAPA MEMILIH HENDRY CH BANGUN ?
-
HAPUS MATA PELAJARAN SEJARAH
-
ALAN MARTHA, KISAH HATTRICK DAN QUATRICK PRIA PARIAMAN