HOME POLITIK PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Senin, 8 Juli 2019

Prediksi Asrinaldi, Paling Banyak Empat Paslon Pada Pilgub Sumbar 2020

Inilah bakal calon Gubernur Sumbar
Inilah bakal calon Gubernur Sumbar

Padang (Minangsatu) - Terkait nama-nama bakal calon (balon) gubernur/wakil gubernur yang sudah mengapung, pakar politik Unand Asrinaldi mengatakan, sejauh ini baru dua orang yang sudah hampir dipastikan diusung oleh partainya, yakni Mulyadi (Demokrat) dan Nasrul Abit (Gerindra). 

Sedangkan PAN dan PKS, menurut Asrinaldi masih melakukan konsolidasi internal untuk menentukan kader terbaik mereka yang akan dimajukan. PAN punya kader Ali Mukhni yang saat ini adalah Ketua DPW PAN Sumbar, dan sedang menjabat Bupati Padang Pariaman. Selain itu ada Shadiq Pasadigoe dan Epiyardi Asda.

Sedangkan PKS, antara Riza Falevi dan Mahyeldi, kemungkinan besar partai ini akan memajukan Riza Falevi, mengingat Mahyeldi pernah berjanji saat kampanye pilwako Padang bahwa dirinya tidak akan meninggalkan Kota Padang untuk maju di pemilihan gubernur (Pilgub) 2020 jika terpilih jadi walikota. Serta secara kebijakan partai diperkirakan agak beresiko PKS jika 'pergi' dari Padang. 

"Padang cukup strategis, karena itu kecil kemungkinan dilepaskan oleh PKS. Juga ada resiko politik, karena janji Mahyeldi ke publik yang tidak akan meninggalkan Padang ditengah jalan," tukas Asrinaldi kepada Minangsatu, Senin (8/7).

Sementara itu, kader PKS lainnya Riza Falepi yang juga digadang-gadang punya potensi untuk menarik pemilih milenial, menurut Asrinaldi adalah pilihan terbaik daripada 'mempromosikan' Mahyeldi yang telah berjanji pada masyarakat Padang untuk tidak berhenti di tengah jalan. "Apalagi video janji Mahyeldi itu sudah beredar pula di medsos," tukasnya.

Pada Partai Amanat Nasional (PAN), Asrinaldi melihat peluang Ali Mukhni selaku Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sumbar cukup besar. Walaupun kader lainnya seperti Shadiq Pasadigoe dan Epyardi Asda juga punya peluang untuk ditetapkan sebagai calon gubernur (cagub) atau calon wakil gubernur (cawagub) oleh partainya. 

"Saya melihat empat partai berpeluang memajukan kadernya untuk jadi calon gubernur Sumbar. Selain Gerindra yang sudah aman untuk mengusung pasangannya sendiri, ada Demokrat, PAN dan PKS yang masing-masing mempunyai 10 kursi, berpeluang pula mengusung pasangan calon. Tentu saja harus berkoalisi," ulasnya.

Jika diasumsikan Gerindra melenggang sendiri tanpa koalisi, maka Demokrat, PKS dan PAN masing-masing bisa membentuk koalisi. Tiga partai ini harus berkoalisi dengan partai lain agar persyaratan minimal 13 kursi tercapai,"Jadi minimal untuk tiga partai tersebut perlu 9 kursi, karena masing-masing perlu tambahan 3 kursi. Lalu, setelah 9 kursi bergabung dengan tiga partai tersebut, hanya tersisa 12 kursi, dan tidak memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri apabila mereka berkoalisi. Sehingga suka tidak suka, harus berkoalisi dengan salah satu dari 4 partai pengusung utama tersebut. Dengan demikian, prediksi saya, paling banyak hanya empat Paslon pada Pilgub Sumbar 2020 nanti," ulasnya.

Dijelaskan, jika asumsi di atas yang berjalan, maka akan ada empat paslon pada Pilgub 2020. "Dengan kemungkinan kombinasi itu, artinya paling banyak akan ada 4 pasang calon. Namun tidak tertutup kemungkinan terjadi koalisi besar dengan lebih dari dua partai bergabung. Jika hal tersebut terjadi, maka paling banyak hanya 3 pasangan calon," ulas Asrinaldi. 

Di luar paslon yang diusung partai, menurut Asrinaldi kecil kemungkinan ada paslon independen. "Untuk calon independen saya pikir agak berat. Selain persyaratannya cukup berat, upaya mengumpulkan dukungan dalam bentuk KTP dan tandatangan surat pernyataan pun membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama. Begitu pula saat diverifikasi oleh KPU, akan membuat repot karena KTP yang bermasalah, bahkan bisa saja terjadi pembatalan dukungan," tukuknya.

Terkait sejumlah bakal calon (balon) yang sudah disebut-sebut dan santer di media, Asrinaldi memilahnya menjadi dua kelompok. Yakni kelompok politisi atau kader partai, dan kelompok non politisi. Yang dikategorikan kelompok politisi adalah Nasrul Abit, Mulyadi, Mahyeldi, Riza Falepi, Ali Mukhni, Shadiq Pasadigoe, dan Epyardi Asda. Sedangkan Donny Moenek, Fakhrizal, Indra Catri, Gusmal, dan sejumlah tokoh lainnya adalah non politisi. 

Asrinaldi belum melihat kemungkinan tempat berlabuh bagi kelompok non politisi ini. Atau mengejar jadi wakil gubernur? "Sementara partai sudah punya pengalaman, kalau yang didukung bukan kader atau kader dadakan yang tidak punya hubungan emosional dengan partai, sama sekali tidak akan menguntungkan partai. Apalagi mereka sudah mengurus partai habis-habisan selama ini, dan perjuangannya tidak mudah. Tidak mungkin setelah dapat sekian kursi, lalu diserahkan ke non partai. Rasanya hal tersebut sulit terjadi," pungkas Asrinaldi. 


Wartawan : te
Editor : T E

Tag :Pilgub Sumbar 2020 #Mulyadi #Nasrul Abit #Donny Moenek #Fakhrizal

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com