- Kamis, 19 Desember 2024
Perempuan Minangkabau Dan Sileknya: Samuik Tapijak Indak Mati Alu Tataruang Patah Tigo
Perempuan Minangkabau dan Sileknya: Samuik Tapijak Indak Mati Alu Tataruang Patah Tigo
Oleh: Wira Santika
Silek Minangkabau adalah salah satu seni bela diri tradisional khas dari Minangkabau yang diajarkan secara turun temurun,meskipun silek Minangkabau memiliki kesaaman dengan silat akan tetapi tetap ada perbedaan signifikan dari keduanya,yang mana silek Minangkabau memiliki Gerakan yag unik dengan filosofi filosofinya.
”Alam Takambang Manjadi Guru” salah satu filosofi dari terciptanya Gerakan silek yang unik dan dinamis,dimana Gerakan Gerakan silek adalah implementasi dari apa yang terjadi dan ada di alam,seperti Gerakan harimau, kucing, ular, burung yang memang mencontoh kelincahan atau dari langkahlangkah uniknya.
Selain sebagai seni bela diri silek di Minangkabau juga menjadi suatu atau bagian dari pertunjukan tradisional Minangkabau,seperti dalam acara adat,pernikahan,kombinasi dengan tarian,dan penyambutan.Namun uniknya silek di Minangkabau,apa yang mereka perlihatkan bukanlah sileknya tetapi pancak.
Pancak atau memancak adalah bagian dari silek,dan di Minangkabau yang biasanya kita lihat dalam seni pertunujukan,tarian,randai adalah pancake nya saja sedangkan silek itu penempatannya berbeda seperti ungkapan “basilek di rumah gadang,kok mamancak yo di ilaman.”
Jadi kalau yang benar basileknya itu, basilek di nan kalam, basilekdi ateh rumah, basilek di samak samak, dan di Minangkabau silek itu adalah bekal bagi seorang perantau sebagai perlindungan,bukan untuk ajang pamer kekuatan.
Jika silek identik dengan budaya merantau di Minangkabau yang biasanya dilakukan oleh kaum lelaki,maka silek pun tidak jauh dari perempuan di Minagkabau.Minangkabau dengan sistem Matrilinealnya menjadikan perempuan memiliki peran yang sangat penting,perempuan di Minangkabau adalah bundo kanduang,limpapeh rumah gadang,umbun puro pegangan kunci,pusek jalo Kumpulan tali ,dan banyak lagi ungkapan lainnya yang menegaskan peran seorang perempuan di Minangkabau.
Oleh karna itu perempuan di Minangkabau itu dikenal lembut tapi tegas,sesuai dengan ungkapan “Samuik tapijak indak mati,alua tatarung patah tigo”menggambarkan bahwa perempuan Minagkabau itu mereka lembut tutur katanya,lembut sikapnya akan tetapi tegas.
Perempuan di Minangkabau dan hubungannya dengan silek sesuai dengan ungkapan tadi,perempuan Minangkabau juga pandai basilek lidah,maksudnya basilek lidah disini adalah pandai dan bijaksana dalam mengambil Keputusan,diikut sertakan dalam pengambilan Keputusan oleh karna itu memiliki peran penting sebagai Bundo Kanduang.
Lalu pandai juga basilek yang benar benar silek nya,bela dirinya,sebagai perlindungan diri bagi seorang perempuan dan silek perempuan di Minangkabau memiliki Gerakan yang berbeda dengan silek lelaki di Minagkabau,yang mana silek perempuan gerakannya lebih berhati hati dan tertutup.
Jadi bukan hanya laki laki saja yang pandai basilek,perepuan perempuan di Minangkabau pun bisa basilek,karna mereka ikut diajarkan.Salah satu tokoh perempuan Minangkabau yang alih di bidang silek ini adalah Inyiak Upiak Palantiang.
Namun seiring perkembangannya zaman sudah jarang ditemui perempuan Minangkabau yang pandai dan kenal akan silek Minangkabau.Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab perempuan Minangkabau saat ini,apalagi generasi muda nya enggan mempelajari silek adalah karna merasa aman tanpa harus belajar silek,terkait izin orang tua,dan anggapan bahwa silek itu hanya bagian dari kesenian tari atau randai saja padahal berbeda.
Lalu mengapa kita sebagai perempuan harus belajar silek juga ,karna yang pertama silek itu bukan sekedar kesenian untuk pertunjukan akan tetapi silek juga bela diri untuk perlindungan diri,penjaga atau benteng diri bagi seorang perempuan agar bisa menghadapi ancaman ancaman yang tidak diinginkan,misalnyaketika merantau untuk Pendidikan di negri orang,dengan belajar silek juga kita telah ikut melestarikan kebudayaan tradisional di daerah kita sendiri,karna sebagai generasi muda kita memiliki peran melestarikan kebudayaan dan menurunkan ke generasi generasi selanjutnya.
Editor : melatisan
Tag :#Perempuan Minangkabau #Silek
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
TALEMPONG KAYU: SIMBOL SENI DAN KEARIFAN LOKAL MINANGKABAU
-
KEARIFAN LOKAL MINANGKABAU: HARMONI TRADISI DAN ADAT ISTIADAT
-
MALAM BAINAI: MERAJUT HARAPAN DAN RESTU DALAM ADAT PERNIKAHAN MINANGKABAU
-
ADAT MAKAN BAJAMBA: SIMBOL KEBERSAMAAN ORANG MINANG
-
PAKAIAN SONGKET MINANGKABAU: WARISAN SENI TENUN YANG BERHARGA
-
BANGUN DUNIA ANAK YANG PENUH WARNA TANPA LAYAR
-
MUSYAWARAH DI KUBONG TIGO BALEH MELAHIRKAN KESEPAKATAN ADAT BAGI ALAM MINANGKABAU
-
PEMECATAN SHIN TAE-YONG, LANGKAH TEPAT ATAU SALAH PILIH?
-
DHARMASRAYA
-
MENGAPA HPN 9 FEBRUARI