HOME SOSIAL BUDAYA KOTA SAWAHLUNTO

  • Kamis, 18 Maret 2021

Pemanfaatan Kawasan Hutan Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Barat Yozarwardi Dalam Acara Sosialisasi Pemanfaatan Hutan di Kota Sawahlunto, Rabu (17/3)
Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Barat Yozarwardi Dalam Acara Sosialisasi Pemanfaatan Hutan di Kota Sawahlunto, Rabu (17/3)

Sawahlunto (Minangsatu) - Dari seluas 4.177,39 hektar kawasan hutan produksi yang dapat di konversi (HPK) di kota Sawahlunto, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Pencadangan seluas 3.038 Ha, meliputi Desa Talawi Mudik, Desa Balai Batu Sandaran, Desa Kubang, Desa Lunto, Desa Santur, Desa Talago Gunung dan Desa Lumindai. 

Tahun 2019 Kementerian LHK menetapkan pelepasan kawasan Hutan Produksi (HP) di Kota Sawahlunto  dengan target direstribusi sebanyak 500 bidang atau 478 Ha meliputi Desa Rantih, Desa Salak, Desa Datar Mansiang dan Kelurahan Air Dingin.

Direstribusi merupakan program lanjutan dari reforma agraria.Lahan tersebut akan diredistribusi kepada masyarakat untuk digunakan. Proses redistribusi tersebut  dilakukan melalui Pemerintah Daerah (Pemda). 

Sejumlah hal dapat dilakukan di kawasan lahan redistribusi tersebut. Masyarakat yang mengajukan permohonan untuk mendapat lahan harus memberikan keterangan kegiatan yang akan dilakukan di lahan itu," jelas  Yozarwardi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat saat diskusi dan tanya jawab dengan kepala desa se Kota Sawahlunto dalam acara sosialisasi pemanfaatan hutan di Aula Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Kamis (18/3)

Yozawardi menjelaskan lahan redistribusi dapat digunakan untuk program pertanian masyarakat. Selain itu lahan juga dapat diredistribusi untuk kelompok usaha kecil bagi masyarakat dan lulusan bidang pertanian.

Roynaldo pengusaha gula aren dalam kemasan dari Desa Lumindai, Kota Sawahlunto mengatakan akan memanfaatkan HPK dengan menanam pohon aren agar jumlah produksi gula aren meningkat seiring tingginya permintaan pasar. Agar dapat memanfaatkan lahan HPK tersebut ia bersama warga desa lainnya berencana mengajukan ijin dengan membentuk kelompok tani 

"Misalnya dalam satu hektar lahan ditanami dengan pohon aren. Selain bermanfaat untuk penghijauan juga bernilai eknomis dengan meningkatnya hasil sadapan petani aren," jelas Roynaldo

Roynaldo mengatakan, mampu memproduksi gula aren  25 kilogram/minggu. Lempengan persegi gula aren diolah dan dikemas kembali untuk dijual di pasaran. Isi dalam kemasan 1/4 killgram dijual dengan harga Rp 25 ribu. Dengan terbentuknya kelompok tani pohon aren, Roy berharap ada tempat penampungan hasil sadapan para petani.*


Wartawan : Hendra Idris
Editor : Benk123

Tag :#sawahlunto

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com