HOME PENDIDIKAN KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Rabu, 10 Juli 2019

Nyaris Tak Bisa Melanjutkan Pendidikan, Ikhwa Lulus Di ITB

Ikhwa Nusabri
Ikhwa Nusabri

Pulau Punjung (Minangsatu) -  Tak semua siswa lulusan SLTA bisa mengecap pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri. Menurut informasi yang dirilis dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), selasa (9/7), ada sebanyak 714.652 peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri  (SBMPTN) tahun 2019 dan hanya  168.742 peserta yang dinyatakan lulus. 

Ikhwa Nusabri adalah salah satu diantara yang beruntung dan dinyatakan lolos tes SBMPTN  tahun 2019. 

Peraih Juara I Olimpiade Siswa Nasional Matematika Kabupaten Dharmasraya tahun 2018 ini dinyatakan lulus di  Fakultas Ilmu dan Teknologi Bumi Institut Teknologi Bandung (ITB).

Suatu hal yang tak dibayangkan oleh Ikhwa Sebelumnya.  Bisa menyelesaikan pendidikan di SMA saja Ikhwa sudah sangat bersyukur, apalagi sekarang ia sudah resmi dinyatakan sebagai mahasiswa baru di salah satu kampus elit di Indonesia.  

Ikhwa tercatat sebagai alumni Kelas XII IPA  SMA Negeri 1 Pulau Punjung yang berasal dari keluarga kurang mampu. “Saya masih ingat, waktu itu saya kelas sebelas. Barangkali karena kasihan, Buk Yuliana Guru Biologi saya saat itu kasih saya uang buat keperluan sekolah saya. Saya banyak dibantu guru-guru dan teman-teman saat sekolah,” ujar Ikhwa kepada Minangsatu menuturkan tentang kesulitan yang pernah ia hadapi.

Ditambahkan Ikhwa, semua itu bukan tanpa alasan. Keadaan keluarganya sangat sulit dan penuh perjuangan.“Kami dibesarkan oleh Ibu yang menjadi orang tua tunggal. Alhamdulillah ada dua kakak yang sayang dan peduli dengan saya. Kakak sulung seorang guru les dan yang kedua wiraswasta. Walau penghasilan mereka pas-pasan, namun saya tetap harus mensyukurinya. Apalagi sekarang untuk kuliah,  pemerintah akan membantu saya dengan Bea Siswa Bidik Misi”, jelasnya.

Di mata guru-gurunya, Ikhwa adalah siswa yang sangat spesial di bidang matematika.“Ikhwa sangat menguasai Matematika. Sebenarnya saya berharap Iwa bakal menjadi dosen, karena selain menguasai materi, Iwa juga mahir dalam menjelaskan materi. Namun, lulus di ITB dan mendapat Bidik Misi adalah karunia terbesar bagi Ikhwa,” ujar Alfiyenni, guru Matematika yang pernah membina Ikhwa saat mengikuti OSN

Sementara itu Desi Dahlan, Wali Kelas Ikhwa di Kelas XII IPA 1 SMAN 1 Pulau Punjung berharap agar Ikhwa tetap menjadi yang terbaik, baik dalam prestasi akademik maupun kehidupan religi.
“Semoga Ikhwa selalu menjaga shalat lima waktu. Berusahalah untuk selalu jadi yang terbaik di setiap mata kuliah.  Cepat menamatkan kuliah dan jadilah pribadi yang mandiri,” harapnya.

Rencananya Ikhwa akan berangkat ke Bandung pada akhir Juli nanti. Saat ini Ikhwa bersama kedua kakaknya sedang mengumpulkan dana untuk biaya keberangkatan ke Bandung beserta uang saku  untuk sekedar keperluan selama di Bandung sebelum Bea Siswa Bidik Misi dicairkan.

 


Wartawan : Rivo Septian
Editor : melatisan

Tag :#ITB

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com