HOME PENDIDIKAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN
- Kamis, 10 September 2020
MTsN 06 Padang Alai, Gelar Pelatihan Menulis Bersama Penulis Buku, Armaidi Tanjung

Padang Pariaman (Minangsatu) - Kemampuan menulis yang baik sangat penting bagi seorang guru. Dengan menulis, seorang guru dapat melakukan pencerahan, mengemukakan aspirasi dan isi kepalanya dalam bentuk tulisan.
Hal itu disampaikan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 06 Padang Alai, Ali Wardana, Kamis (10/9/2020) saat membuka Pelatihan Menulis di MTsN 06 Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Pelatihan menulis menampilkan narasumber penulis buku Armaidi Tanjung yang juga pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Sumatera Barat.
Dikatakan Ali Wardana, kalau menulis memang sudah bisa dilakukan karena sudah puluhan tahun menulis sejak di bangku sekolah dasar. Tapi menulis yang mengeluarkan isi pikiran, gagasan dan ide yang mampu dibaca publik melalui media massa maupun buku nyaris belum mampu. Mungkin karena kurangnya motivasi, tidak ada dorongan dari pihak lain, atau rendahnya minat membaca.
“Karena itu, dengan adanya pelatihan menulis ini, kami berharap guru MTsN 06 Padang Alai ke depannya juga mampu menulis karya ilmiah. Orang lain bisa, kenapa kita tidak bisa,” tutur Ali Wardana, menyemangati peserta pelatihan.
Lebih lanjut Ali Wardana berharap mudah-mudahan tahun depan guru MTsN 06 Padang Alai bisa launching buku hasil karyanya. Harapan kita ke depan, bagaimana guru menyadari pentingnya menulis dan membaca. Dengan menulis dan membaca bisa menggambarkan siapa dan bagaimana kita. Seberapa luas sudut pandang yang dimiliki dari hasil bacaan yang dibaca. Hal itu nantinya bisa dibuktikan dari tulisan yang dihasilkan.
“Sudah banyak madrasah yang launching buku. MTsN 06 Padang Alai, walaupun di batas wilayah, di pinggir, tapi hendaknya juga bisa menulis buku. Kalau bisa tahun depan sudah ada buku yang dihasilkan. Dengan menulis mampu berubah pola pikir ke depan seseorang,” tutur Ali Wardana, yang memulai karirnya sebagai pengajar honorer.
Sementara itu, narasumber Armaidi Tanjung mengungkapkan, menulis itu perlu kesabaran, memiliki semangat terus belajar dan yang sangat penting adalah rajin membaca. Orang yang mengaku sulit menulis itu, dapat dipastikan jarang membaca. "Karena antara membaca dan menulis sama persis seperti antara makan dan buang air besar," jelas Armaidi Tanjung, yang sudah menulis 25 judul buku.
Dikatakan, jika dilihat ayat pertama dalam Alqur’an yang diturunkan oleh Allah Swt, kepada Nabi Muhammad Saw, adalah perintah membaca. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Ayat tersebut, kata Armaidi, menunjukkan betapa pentingnya membaca. Namun perintah tersebut sepertinya tidak banyak tergambar dalam perilaku keseharian masyarakat. Sehingga kebiasaan membaca sulit tumbuh dalam kehidupan keseharian dalam masyarakat. “Banyak penulis terkenal mengawalinya dengan aktifitas membacanya yang tinggi. Mereka sangat mencintai buku dan rajin menulis,” tutur Armaidi Tanjung penulis buku Menulis Buku, Gampang Kok..!
Editor : ranof
Tag :#Pelatihan Menulis#Mtsn 06 padang alai#armaidi tanjung#Padang pariaman#Sumbar#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SMAN 1 VII KOTO SUNGAI SARIAK RAIH PRESTASI PADA SCOUT TALENT 2025
-
GUBERNUR MAHYELDI LEPAS KEBERANGKATAN 22 PELAJAR SD KONTINGEN JSIT SUMBAR KE AJANG ISLAMIC YOUTH FEST
-
SMAN 1 SUNGAI SARIAK SUKSES GELAR PEGASUS III
-
MAHASISWA KKN UNAND BANTU UMKM MANFAATKAN AMPAS MINYAK TANAK TANGAN JADI DODOL CIRMIN DI NAGARI KOTO BARU, PADANG SAGO
-
SEGERA, SMAN 1 VII KOTO SUNGAI SARIK GELAR PEGASUS III
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL
-
REQUISITOIR JPU KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TANAH DATAR: TUNTUT PIDANA MATI