HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Jumat, 16 Maret 2018

Miliki Yayasan, Suku Anak Dalam Butuh 'Sentuhan'

Yayasan SADDAM Suku Anak Dalam Dharmasraya Mandiri terbentuk
Yayasan SADDAM Suku Anak Dalam Dharmasraya Mandiri terbentuk

DHARMASRAYA (Minangsatu) -Yayasan Suku Anak Dalam Dharmasraya Mandiri (Saddam) Kabupaten Dharmasraya semakin berjaya. Pasalnya, kelompok Kubu yang kerap di panggil Suku Anak Dalam (SAD) tersebut, telah memiliki yayasan berbentuk badan hukum.

Sesuai dengan surat dikeluarkan oleh notaris Syaiful Bahri. SH, berkedudukan di Kabupaten Dharmasraya No: 58, tertanggal 15 Maret 2018, tentang telah berdirinya Yayasan Suku Anak Dalam Dharmasraya Mandiri (SADDAM) dengan bermaksud dan tujuan untuk kegiatan sosial, kemanusiaan, dan keagamaan. 

Efrizal pembina Yayasan SADDAM didampingi ketua yayasan Syaiful Anif. SH, menjelaskan bahwa pembentukan yayasan ini, bertujuan untuk membina Suku Anak Dalam (SAD) agar menjadi bagian tidak terpisahkan dari bangsa ini.

Terpenting, mereka tidak lagi menjadi manusia No Maden alias berpindah-pindah. Selanjutnya, mereka juga mendapatkan hak pendidikan, kesehatan, bantuan kemanusian, keagamaan, serta tempat yang layak.

Sementara itu, Marni, 78 th, merupakan tokoh tertua SAD Dharmasraya, didampingi Muslim merupakan Wali Kubu, mengemukakan bahwa sejak mendapat arahan dari salah seorang tokoh muda Dharmasraya Efrizal  Bujang Frymus, kelompok SAD dibawah naungannya serasa mendapat malam Lailatul Qadar. Karena Ia bersama rekanya memberikan jalan kepada kami warga SAD, untuk mendirikan lembaga sendiri berbadan hukum. 

"Tentunya, dengan usaha keras, serta pengorbanan waktu, dan materil dilakukan terhadap lembaga kami SAD, membuat Suku Kubu merasa terayomi," terang Marni.

Ia juga menambahkan, bahwa Efrizal Ujang Frymus bersama rekannya telah menempatkan  serta telah memfasilitasi SAD lahan perkebunan, dan lokasi perumahan berada di kampung "Polak Duyan," tepatnya di hulu sungai jernih, sealiran sungai piruko. Bahkan akses jalan, menuju lokasi tersebut, telah selesai dibuat oleh mereka dengan menggunakan alat berat buldozer. Sehingga, jalan menuju perkampungan Yayasan SADDAM telah dapat terakses dengan lancar. 

"Tinggal sekarang, yang sangat kami butuhkan, rumah tempat tinggal kami, karena kami sekarang masih tinggal dibawah tenda," sela Muslim.

Ia juga berharap kepada pemerintah, supaya dapat membantu warga SAD, terutama tempat tinggal memadai, dan lokasi usaha, berbentuk perkebun  supaya bisa menetap, dan tidak lagi sebagai warga No Maden, pungkasnya.

[Syaiful Hanif]

 


Wartawan : syaiful hanif
Editor :

Tag :#Suku anak dalam #Dharmasraya

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com