HOME PEMBANGUNAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
- Senin, 14 Agustus 2017
Mentawai Dapat Bantuan Hand Tractor Dari Anggota Komisi IV DPR RI

Mentawai, (minangsatu)- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai mengharapkan peran aktif pemerintah pusat dan semua pihak dalam membantu proses percepatan pembangunan di Kabupaten berjuluk Bumi Sikerei itu.
Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake mengatakan, setidaknya ada tiga daerah tertinggal di Sumatera Barat, diantaranya kabupaten Pasaman Barat, Solok Selatan dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Namun sepertinya kata Korta, stigma sebagai daerah tertinggal di Sumatera Barat selalu disandang Mentawai, dan ini kadang bisa menjadikan minder, karena seolah tanggung jawab percepatan pembangunan hanya menjadi beban dan tanggung jawab Mentawai sendiri," di Sumatera Barat hanya Mentawai paling tertinggal, tentu ini jadi tanggung jawab bersama dalam melakukan percepatan pembangunan, baik dari kita sendiri, kemudian juga tanggung jawab pemerintah propinsi, karena kami juga bagian Sumatera Barat, inilah kadang kita jadi minder, karena sepertinya ketertinggalan ini menjadi tanggung jawab sendiri," Kata Wakil Bupati Kortanius di hadapan Hermanto, Anggota Komisi IV DPR RI saat melakukan kunjungan ke Mentawai, Senin, (14/8).
Korta menyebutkan, tidak seperti daerah-daerah pemekaran lain di Sumatera Barat, yang sudah cukup mempunyai modal sebagai daerah pemekaran, tapi Mentawai saat berdiri tahun 1999 memang semua dimulai dari nol," Perlu kami sampaikan, waktu Mentawai berdiri pada tahun 1999, kita tidak mempunyai jalan beraspal, jalan aspal nol, kemudian Tuapejat ini merupakan hutan belantara, waktu itu kita hanya mempunyai dua orang yang tamat sarjana, jadi tidak sama dengan daerah pemekaran lain yang semua sudah ada," keluh Korta.
Selain masalah tidak tersedianya SDM yang memadai, beberapa persoalan yang menghambat proses percepatan pembangunan di Mentawai, menurut Korta antara lain faktor geografis dan cuaca, sarana transportasi kita hanya laut, dan itu semua masih harus didatangkan dari Padang, untuk material misalnya kita masih datangkan dari Padang, dan harus lewat laut, ini tentu terkait dengan keadaan cuaca, " Kata Korta.
Sementara, Anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto menyatakan dapat memahami keadaan Mentawai, dan aspirasi yang telah disampaikan wakil bupati akan diperjuangkan di DPR RI.
" Saya sudah sering datang ke Mentawai, dan inilah kondisi alamnya sebagai tantangan dan Insya Allah apa yang telah disampaikan Bapak Wakil Bupati tadi tentu akan kita bawa di DPR RI sesuai dengan hal –hal yang terkait dengan komisi IV kita akan perjuangkan, " Kata Hermanto, anggota Komisi IV DPR RI itu.
Dia menyebutkan, kedatangannya ke Mentawai saat ini juga merupakan aspirasi dari anggota DPR RI khususnya komisi IV dalam membantu kelompok tani di Mentawai," Kami bersama rombongan saat ini menyampaikan bantuan alat dan mesin pertanian dari kementrian pertanian, mudah-mudahan ini dapat bermanfaat," kata Hermanto saat menyerahkan 5 unit mesin pompa air dan 5 unit hand tractor kepada kelompok tani di Tuapejat.
Hermanto mengatakan, pemberian bantuan alat alat pertanian itu bertujuan untuk mempercepat terwujudnya swasembada pangan dan juga mempercepat pengolahan hasil pertanian dengan menggunakan mesin secara modern.
" Ini program bantuan dari pemerintah pusat yang diamanahkan untuk kelompok tani di Mentawai, harapan saya tentu para petani dapat menjaga dan tidak menciderai,"harap Hermanto.
Editor :
Tag :#Mentawai #DPR RI #Bantuan
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
-
Pj Bupati Mentawai Resmikan Pemukiman Rumah Layak Huni
-
Tingkatkan Kunjungan Wisata,Pemda Mentawai Siapkan Desa Wisata
-
Pj. Bupati Martinus Dahlan, Memacu Mentawai Keluar Dari 3T
-
Selain Internet,Pagai Utara Dan Pagai Selatan Akan Dapat Akses Utama Dari Telkomsel
-
Program Bakti Untuk Memajukan Mentawai
-
PERBEDAAN PERAN DAN FUNGSI PEREMPUAN DI MINANGKABAU DAN MENTAWAI SUMATRA BARAT
-
Musik Minang Populer Yang Viral Di Media Sosial
-
REFLEKSI MATRILINEAL DALAM CERPEN DI JEMPUT MAMAK
-
Mitos Hari Api Di Tandikek
-
MERANTAU DALAM KARYA HAMKA