Mengenang Almarhum Muchtar Dt Pisang Tentara Pejuang Tanpa Bintang Jasa

Pd. Panjang (Minangsatu) - Almarhum Muchtar Dt Pisang, tidak hanya dikenal sebagai tokoh adat dan tokoh masyarakat di Kota Padang Panjang. Justru, Dt Pisang  merupakan salah seorang tentara pejuang masa penjajahan Belanda di Kota Padang Panjang, khususnya Kanagarian Gunuang, Kec. Padang Panjang Timur. Di kampungnya, Kanagarian Gunuang sosok Engku Dt Pisang cukup dihormati dan disegani semua lapisan warga. 

Semasa hidup, pemilik Restauran dan Rumah Makan Gumarang ini cukup banyak berbuat kebaikan untuk tanah kelahiran. Maksudnya, dimasa penjajahan Belanda Dt Pisang tidak hanya siap berkorban jiwa juga harta. 

Menjelang  akhir hayat, jasa almarhum Dt Pisang tak mungkin dilupakan warga berupa sumbangan tanah kaumnya untuk pembukaan jalan lingkar Bukit Surungan menuju Kacang Kayu. 

Ketika masih menduduki kursi DPRD puluhan tahun silam, Engku Dt Pisang bercerita banyak pada penulis, bagaimana Ia terakhir kali  menjadi Tentara menyerang pasukan Belanda tengah tertidur dikawasan Kampung Cina pada suatu malam. 

"Masa itu, beberapa orang pasukan Belanda gugurl. Setelah prnyeranga n malam itu, kami bersama pasukan melarikan diri," ujar  Dt Pisang bercerita pada penulis. 

Sewaktu disinggung kenapa Engku tidak melaporkan diri sebagai Tentara Pejuang pasca Kemerdekaan RI, Dt Pisang berujar, ambo berjuang untuak daerah jo masyarakat indak maarokan imbalan. Bagi saya, bagaimana dimasa mendatang anak kemenakan dan masyarakat negri ini bisa hidup tentram dan damai. 

"Itu sudah menjadi satu kepuasan bagi saya," ujarnya masa itu. 

Memasuki peringatan HUT RI ke. 76, tentu kita sebagai warga, DPRD bersama jajaran Pemko perlu mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk negri ini. 

Tidak hanya mengenang jasa Engku Dt Pisang, juga jasa jasa para pejuang (shuhada) lain yang telah banyak berjasa untuk Kota Padang Panjang dan NKRI secara umum," timpal Yulius Kaisar salah seorang unsur pimpinan DPRD menimpali.*