HOME PERISTIWA KOTA PAYAKUMBUH
- Rabu, 18 November 2020
Mantan Pjs Gubernur Itu Tutup Usia, Selamat Jalan Pak Mahmuda Rifai

Payakumbuh (Minangsatu) - Mantan Sekdako Payakumbuh H. Mahmuda Rivai, SH, (66), meninggal dunia, Rabu (18/11). Almarhum wafat, saat sedang gowes bersama teman-teman sesama pensiun, satu kilo meter menjalang kelok sembilan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, sekitar pukul 09.45 WIB.
Kepergian almarhum membuat jajaran ASN Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota, nyaris tak percaya. Pasalnya, pak Mahmuda, menjelang gowes yang juga diikuti mantan Walikota Payakumbuh, H. Josrizal Zain, tampak segar. Tak ada tanda-tanda kelainan di raut wajahnya.
"Yang bersangkutan leader selama gowes," sebut Ruzalyan, mantan Pimcab Bank Nagari Payakumbuh yang ikut dalam rombongan gowes itu.
Sejak start dari GOR Kubu Gadang, rombongan gowes yang juga melibatkan, mantan Kepala BKD H. Ennaidi Dt. Anggung, Sekretaris Bappeda Ismed Ibrahim, dan puluhan pensiunan lainnya itu, santai-santai saja menuju kelok sembilan. Almarhum tampak paling belakang, mengawasi rombongan gowes yang berada di depannya.
Tapi, selepas jembatan kembar, tiba-tiba almarhum berhenti. Ia tampak, meletakkan dadanya ke stang sepeda. Melihat kondisi tersebut, Yuswaldi, Hendri Adi, Dadang, teman sesama gowes yang berada paling dekat dengan almarhun, langsung memberi pertolongan.
Almarhum ditidurkan di pinggir jalan, untuk selanjutnya teman-teman almarhum, mencoba memompa jantung almarhum, dengan menekan dadanya.
Akhirnya, almarhum dilarikan ke Puskesmas Tanjung Pati, Harau. Namun, dalam perjalanan almarhum sudah menghembuskan nafasnya yang terakhir, sebut Pak El yang ikut memangku jenazah menuju puskesmas.
Di rumah duka, ratusan ASN dan pensiunan pejabat, wartawan serta kerabat almarhum dari Payakumbuh dan Limapuluh Kota serta kota/kabupaten lainnya, berdatangan menyampaikan rasa berlangsungkawanya.
Di antaranya, tampak hadir Wawako Erwin Yunaz, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, mantan Wawako Payakumbuh H. Syamsul Bahri dan sejumlah pimpinan perangkat daerah. Juga hadir mantan Ketua DPRD Payakumbuh Jendrial, Ketua DPRD Limapuluh Kota Syukarni, mantan Asisten I Payakumbuh Drs. Richard Moesa, dan Kadisduk Capil Mediar Indra serta puluhan mantan pejabat lainnya.
Mantan Walikota Josrizal Zain, mengaku kehilangan dengan kepergian almarhum. Menurutnya, Mahmuda tidak saja piawai dalam urusan pemerintahan, tapi juga mampu mendorong stafnya untuk berpikir lebih maju dalam membangun Payakumbuh.
Mahmuda, dalam karirnya sebagai pamong, juga pernah menjabat Asisten II Setdaprov Sumbar. Kemudian, juga pernah dipercaya sebagai pjs Sekdaprov dan pjs Gubernur Sumatera Barat, tujuh tahun lalu.
Sehari sebelum almarhum tiada, Senin (17/11), dalam acara pertemuan komunitas pensiunan Palanta Payakumbuh dan Limapuluh Kota, yang bersangkutan masih tampak ceria dan bersenda gurau dengan para pensiunan. Dalam acara di tepian Sungai Batang Agam, di kawasan Padang Tangah Balai nan Duo, almarhum masih menyumbangkan suara emasnya dalam pertemuan itu. Ia sangat baik dan pandai bergaul, tambah Josrizal Zain.
Almarhum dimakamkan di pandam perkuburan umum di Kelurahan Labuh Basilang, Selasa sore. Meninggalkan seorang isteri, drg. Yani dan dua orang anak.
Editor : sc.astra
Tag :#AlmarhumMahmudaRifai
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KEBAKARAN PASAR DI PAYAKUMBUH, WAGUB VASKO MENEKANKAN PENTINGNYA PERCEPATAN PENDATAAN PEDAGANG TERDAMPAK
-
485 TOKO DAN KIOS HANGUS TERBAKAR DI PASAR PAYAKUMBUH, KERUGIAN DITAKSIR RP65 MILIAR
-
PASCA PENYEGELAN KANTOR, WALI NAGARI BUKIK SIKUMPA MENGAKUÂ SMARTPHONE MILIKNYA DIBAJAK
-
DIDUGA DITIPU, REFNISIA GUGAT YAYASAN ADZKIA SUMBAR
-
BANJIR LUAPAN BATANG LAMPOSI, PEMKO PAYAKUMBUH LANGSUNG BERGERAK CEPAT
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL