HOME KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN

  • Kamis, 29 Agustus 2019

Kurang Mendapat Pelayanan Di RSUD Lubuk Sikaping, Dua Pasien Melahirkan Dalam Perjalanan Saat Dirujuk Ke Bukittinggi

RSUD Lubuk Sikaping
RSUD Lubuk Sikaping

LUBUK SIKAPING - Heboh dan Viral di Pasaman. Akibat pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman yang diduga melalaikan pasien, masyarakat Kabupaten Pasaman harus menelan pahit dan kekecewan saat anggota keluarganya yang hendak menjalani perawatan melahirkan harus dirujuk ke Rumah Sakit luar daerah. 

Bahkan dari informasi yang diterima oleh awak media, ada dua pasien kebidanan harus melahirkan dalam perjalanan saat dirujuk ke RS. Achmat Mukhtar Bukittinggi.

Kedua pasien tersebut yaitu Elsa saat perjalanan rujuk ke RS Achmat Mukhtar Bukittinggi melahirkan di Puskesmas terdekat di Palupuh, Agam. Kemudian pasien yang bernama Wide,  melahirkan di dalam ambulance di Jalan Muaro Manggung Lubuk Sikaping, saat tengah perjalanan rujuk ke Rumah Sakit Bukittinggi (26/8) malam.

Terhadap kejadian itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping, dr Yong Marzuhaili, ketika dikonfirmasi oleh awak media, Rabu (28/8/19) membenarkan kondisi demikian.

"Saat ini ada dua Dokter Spesialis Kandungan yang bertugas di RSUD Lubuk Sikaping. Permasalahan ini sebenarnya berawal dari adanya permintaan dari kedua dokter spesialis pada tanggal 19 Juli lalu agar besaran Jasa Medis (JM) pasien Sectio Caesar kelas III dinaikkan dari Rp654,792 per pasien menjadi Rp 800 ribu," kata dr. Yong Marzuhaili.

Padahal persoalan tersebut, kata dr Yong Marzuhaili, sebenarnya sudah dibicarakan baik di internal RSUD Lubuk Sikaping maupun ke pihak Dinas Kesehatan Pasaman.

"Untuk besaran JM inikan sudah ada pihak yang membahasnya di RSUD, yaitu tim perumus jasa pelayanan. Kemudian dalam cermat kami nominal JM yang ada juga tidak terlalu rendah dibanding daerah lain. Terlepas dari tidak terpenuhinya kehendak mereka, setidaknya janganlah pasien yang jadi korban. Ini dalam catatan kami selama bulan Agustus 2019 ini saja, sudah 15 orang pasien kebidanan yang harus dirujuk keluar daerah karena mereka tidak mau melayaninya. Kami sendiri kewalahan mendenar keluhan masyarakat,"ungkapnya.

Dari tindakan kedua dokter spesialis kebidanan tersebut, kata dia, pihaknya sudah berkali-kali memberikan peringatan. "Pada 3 Agustus kemaren,  sudah kami layangkan surat pemanggilan I terhadap kedua dokter tersebut. Namun panggilan itu sama sekali tak diindahkan. Bahkan mirisnya kelalaian penanganan pasien kebidanan terus berlanjut sampai saat ini,"katanya.

Pihaknya mengaku sangat menyesalkan sikap dari kedua dokter spesialis tersebut.

"Bagaimana tidak, kita sudah susah-susah berbuat untuk membangun citra yang bagus tentang pelayanan di RSUD ini. Bahkan sudah kita perjuangkan hingga Akreditasi Bintang 5, tau-tau ini yang terjadi. Padahal mereka juga Putra Daerah, setidaknya sama-sama berbuat yang terbaiklah untuk daerah ini," pungkasnya.


Wartawan : M. Afrizal
Editor : melatisan

Tag :#pelayanan rumah sakit

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com