HOME AGAMA KABUPATEN AGAM

  • Jumat, 18 September 2020

Karena Parsebaran Covid-19 Di Sumbar Masih Tinggi, Guspardi Gaus Minta Undur Pelaksanaan MTQ Nasional XXVII

Guspardi Gaus
Guspardi Gaus

Jakarta (Minangsatu) -  Mengingat persebaran pandemi Covid-19 masih tinggi, anggota DPR RI asal Sumbar H. Guspardi Gaus, M.Si minta agar agenda MTQ Nasional XXVII di Sumbar yang akan dilaksanakan 12 s.d. 21 November 2020 mendatang, diundur.

Pengunduran itu diusulkan, mengingat Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman akan bertindak  sebagai tuan rumah pelaksanaan secara teknis, masih berkutat memerangi pandemi tersebut.

Di tengah pandemi Covid-19 gelombang kedua yang semakin menjadi-jadi, sangat mungkin MTQ Nasional XXVII itu kurang syiar dan tidak membawa multy player effect terhadap Sumbar. Karena itu sebaiknya, Pemprov Sumbar mesti  mempertimbangkan secara matang dan saksama atas rencana pelaksanaan pada akhir tahun ini. Jika tidak bisa syiarnya maksimal dan dampaknya bagi Sumbar juga tidak terasa, alangkah lebih baik penyelenggaraannya diundur. Ini adalah momen bersejarah bagi Sumbar.

"Daerah ini juga pernah menjadi tuan rumah 37 tahun yang lalu. Artinya jika sekarang tak maksimal, entah kapan lagi kita akan menjadi tuan rumah. Jadi sebaiknya diundur saja", ungkapnya berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Minangsatu, Jumat (18/9).

"Pengunduran sampai pandemi Covid-19 bisa diatasi dan Sumbar benar-benar siap sehingga momen yang sangat bersejarah ini tidak berlalu begitu saja dan Sumbar bersama masyarakat benar-benar  mendapatkan manfaat yang luar biasa", tambahnya melanjutkan.

Legislator dapil Sumbar 2 ini pun mengisahkan, penyelenggaraan MTQ Nasional XIII Tahun 1983 silam yang juga Sumbar tuan rumahnya, membawa perubahan yang luar biasa bagi Kota Padang, Ibukota Provinsi Sumatera Barat selaku tempat teknis penyelenggaraan. Wajah Kota Padang langsung berubah total saat momen penyelenggaraan MTQ di era Gubernur Sumbar Azwar Anas dan Walikota Padang Hasan Basri Durin dan Syahrul Ujud (pergantian jabatan Walikota Padang 1983) tersebut. Adapun Presiden RI saat itu ialah Soeharto.

Perubahan mencolok Kota Padang ditandai dengan pembangunan GOR Agussalim yang dijadikan sebagai lokasi pusat penyelenggaraan MTQ Nasional XIII yang bisa jadi dikenal sebagai MTQ Nasional tersukses sepanjang sejarah Indonesia. Tidak hanya itu, Jl. Khatib Sulaiman sepanjang 3 KM yang hingga kini menjadi jalan terindah kebanggaan masyarakat Kota Padang dan Sumatera Barat juga dibangun untuk persiapan menyukseskan MTQ Nasional XIII. Kini Masjid Raya Sumbar yang megah itu juga beralamat di Jl. Khatib Sulaiman. Banyak lagi perubahan-perubahan krusial dan pembangunan - pembangunan yang sangat fundamental terjadi di Kota Padang sehubungan dengan momen MTQ Nasional XIII Tahun 1983.

Tidak saja perubahan atau pembangunan fisik saja, MTQ Nasional XIII Tahun 1983 di Kota Padang terasa betul syiarnya.  Masyarakat Sumbar baik di kampung halaman atau pun di perantauan menyambut momen yang sakral ini dengan suka cita. Masyarakat Sumbar dari seluruh kota dan kabupaten berduyun-duyun siang malam meramaikan MTQ tersebut.

"Bahkan ribuan masyarakat Minang di perantauan juga pulang kampung agar dapat menyaksikan dan merasakan langsung spektakulernya penyelenggaraan musabaqah terbesar itu. Suasana syiar Islam benar-benar sangat terasa. Masyarakat juga terlibat langsung. Sepanjang tahun 1983 suasana MTQ XIII di Padang dan Sumbar sungguh sangat terasa.”

Tidak hanya itu, ia menilai penyelenggaraan MTQ XIII Tahun 1983 turut membawa multy plier effect bagi seluruh sektor dan komponen masyarakat. Dampak bisnisnya juga luar biasa, mulai dari pedagang kecil, menengah, sampai dengan besar. Tentu saja karena puluhan ribu kafilah dan rombangan dari 27 provinsi datang ke Kota Padang mengikuti MTQ. Mereka tidak saja qori dan qoriah, tetapi juga pelatih, juri, tim pendamping, tenaga kesehatan, pejabat Depag/Kemenag, orang tua, dan keluarga kafilah dari seluruh provinsi di tanah air.

Sementara, dengan kondisi saat ini, 2 bulan menjelang dilaksanakannya MTQ Nasional XXVII Tahun 2020 di Sumbar dengan Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman menjadi lokasi teknis penyelenggaraan, ibarat siang dengan malam dan bumi dengan langit jika dibandingkan dengan persiapan penyelenggaraan MTQ XIII Tahun 1983 yang luar biasa itu. Hingga hari ini nyaris tidak ada tanda-tanda akan diselenggarakannya agenda umat Islam terbesar se-tanah air, yakni MTQ di Sumatera Barat. Nyaris tidak ada spanduk, billboard, baliho, lampu dekorasi, monumen, yang dipersiapkan secara khusus untuk itu yang kita temukan. Di Masjid Raya Sumbar yang menjadi mimbar utama penyelenggaraan MTQ XIII juga belum ada tanda-tanda akan diselenggarakan momen yang bersejarah di lokasi ini.

"Ini adalah momen yang luar biasa dan bersejarah. Sumbar baru bisa menjadi tuan rumah MTQ Nasional setelah 37 tahun lalu. Jadi, kalau kita belum siap dengan kondisi yang ada, dan penyelenggaraannya juga tidak siar dan belum dapat membawa multy player effect bagi semua lapisan masyarakat , sebaiknya di undur saja pelaksanaannya. Pemprov Sumbar mesti mempertimbangkan matang-matang soal ini dan berani menyampaikannya kepada pemerintah pusat," pungkasnya menutup.


Wartawan : Sabrina Fadilah Az-Zahra
Editor : sc.astra

Tag :#UndurMTQNasional #Sumbar #GuspardiGaus

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com